Ehmmm.. Kali ini saya akan membahas kong kalikong yang ada di sekitar kehidupan pendidikan. Hehehe.. Saat ini, bagi pemuda-pemudi untuk menuntut ilmu itu hukumnya wajib, karena dengan belajar kita bisa memperluas wawasan dan pengetahuan kita supaya bisa menjadi orang yang sukses di kemudian hari nanti.
Sarana orang untuk belajar yaitu dengan menuntut ilmu di sekolah, tempat les umum, les privat, atau kursus-kursus lainnya. Begitu mulianya tempat menuntut ilmu tersebut bila difungsikan sebagaimana mestinya, namun disini saya akan membahas beberapa hal yang tidak seharusnya dilakukan oknum-oknum tertentu melalui media pendidikan.
Sekolah, ya, disinilah tempat para orang tua menaruh harapan agar anaknya kelak bisa menjadi orang yang pintar, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Namun apa jadinya bila sekolah sebagai tempat yang mulia dijadikan sebagai tempat merampok secara halus??? Hahahaha... Begini nih ceritanya, saya sering sekali mendengar cerita, bahkan dulu pernah mengalami sendiri. Adanya seorang guru, yang meminta agar siswanya les untuk mata pelajaran yang dia ajarkan di sekolah, dan dia mewajibkan les tersebut bagi siswanya, tentu saja dengan meminta bayaran lebih. Namun kemudian, ada seorang murid yang tidak mampu untuk membayar les, namun ia pintar, maka dari itu ia minta ijin untuk tidak mengikuti les. Namun guru tersebut terus saja memaksa siswanya itu, wah wah wah.. maksudnya apa ya? kurang pasokan dana ya? wkwkwk..
Ada juga cerita yang hampir mirip dengan cerita di atas, jadi seorang guru yang memberikan les kepada siswa-siswinya, lalu ketika mau ujian, soal-soal yang akan di ujikan beberapa hari sebelumnya sudah dibocorkan kepada murid-murid yang les kepadanya. Tentu saja murid-murid yang les sudah hapal soal dan jawabannya, dan pastinya mendapat nilai yang lebih bagus daripada yang tidak les. Apakah itu benar??? kejam ya..
Ada lagi nih, seorang guru yang mau-maunya di sogok oleh orang tua murid, murid yang pintar menjadi tidak dapat ranking, dan murid yang orang tuanya banyak duit bisa mendapatkan ranking 10 besar. Ya ampunnnn... Bahkan ada sempat beberapa kasus, seorang guru membuat rapot fiksi, bodohnya dia mentipex rapot muridnya.. *mau ngakal koq dangkal sih? Hahaha...
Tidak cuma itu, ada juga sekolah-sekolah yang mau disogok saat penerimaan murid, mau masuk ya harus ada uang. "Mau pintar? makanya belajar.. Mau ranking? makanya harus punya uang yang banyak.." Begitulah kira-kira kesan yang didapatkan dari tempat-tempat pendidikan sekarang ini. Sesuai dengan judul yang saya buat, MENDIDIK? atau MERAMPOK? Hahahaha...