Sunday, May 18, 2025

2025 Masih Email Marketing? Emang Ngefek?

Di era media sosial dan kecerdasan buatan, banyak yang bertanya: Apakah email marketing masih relevan di 2025? Jawabannya: YA! Email tetap menjadi salah satu strategi pemasaran digital yang paling efektif, dengan ROI yang tinggi dan engagement yang lebih personal.

Kenapa Email Marketing Masih Efektif?

1. Targeting yang Lebih Personal
Email memungkinkan bisnis untuk mengirim pesan yang disesuaikan dengan preferensi pelanggan, berbeda dengan iklan media sosial yang lebih umum.

2. Bebas dari Algoritma Sosial Media
Tidak seperti postingan di Instagram atau TikTok yang bisa tenggelam karena algoritma, email langsung masuk ke inbox pelanggan dan lebih berpeluang dibaca.

3. Automasi yang Makin Canggih
Di 2025, email marketing semakin otomatis dan cerdas dengan teknologi AI & machine learning, sehingga pesan bisa lebih relevan dan tepat waktu.

4. ROI yang Tinggi
Email marketing masih menjadi salah satu strategi dengan return on investment (ROI) terbaik saat ini.

Strategi Email Marketing yang Efektif di 2025
- Gunakan AI untuk Personalisasi – Kirim email yang sesuai dengan kebiasaan dan minat pelanggan.
- Buat Konten yang Interaktif – Tambahkan video, polling, atau tombol CTA yang menarik.
- Optimalkan untuk Mobile – Pastikan email bisa dibuka dengan baik di smartphone.
- Fokus pada Email List Berkualitas – Bangun database pelanggan yang benar-benar tertarik dengan brand kamu.

Jadi email marketing masih sangat efektif di 2025 yah teman-teman, terutama jika digunakan dengan strategi yang tepat. Dengan personalisasi, automasi, dan konten menarik, email tetap menjadi alat pemasaran yang powerful untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan! Selamat mencoba .

#joshuafavian #emailmarketing

Baca selengkapnya

Saturday, May 17, 2025

Bencana Bisnis ! Ketika Customer Sudah Kebal Diskon !

Tips Menghadapi Customer yang Kebal Diskon.

Bagi sebagian bisnis merasa bahwa diskon adalah suatu keharusan, tetapi diskon yang tidak kreatif akan membuat pelanggan kamu menjadi kebal karena sudah terbiasa dan pada akhirnya hanya beli produk kamu kalau ada diskon saja. Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Mulailah untuk lebih fokus pada kualitas, manfaat, atau pengalaman berbelanja dibanding harga murah. Jika kamu sering menemui customer yang sudah terbiasa dengan promo, berikut beberapa strategi untuk tetap menarik perhatian mereka:

1. Tawarkan Nilai Lebih, Bukan Hanya Harga Murah
- Soroti kualitas, keunggulan, atau manfaat unik dari produk kamu.
- Misalnya, jika menjual skincare, jelaskan bahan premium dan hasil yang terbukti efektif, bukan hanya harga promo.

2. Gunakan Strategi Bundling
- Gabungkan beberapa produk dalam satu paket dengan nilai lebih tinggi.
- Contoh: Daripada diskon 20%, tawarkan “Beli 2 gratis 1” atau bonus produk eksklusif.

3. Fokus pada Pengalaman dan Layanan
- Berikan pelayanan terbaik yang membuat pelanggan merasa spesial.
- Contoh: Garansi, konsultasi gratis, atau layanan after-sales yang membuat mereka lebih percaya untuk membeli.

4. Gunakan Storytelling dan Edukasi
- Buat konten yang menjelaskan kenapa produk kamu lebih bernilai dibanding yang lain. - Contoh: Studi kasus, review dari pelanggan lain, atau cerita di balik proses produksi.

5. Manfaatkan Eksklusivitas
- Beberapa pelanggan lebih tertarik dengan produk terbatas atau edisi khusus dibanding harga murah.
- Contoh: “Hanya tersedia untuk 100 pembeli pertama” atau “Edisi eksklusif hanya untuk member”.

Jadi customer yang kebal diskon tidak berarti mereka tidak tertarik membeli. Dengan menawarkan nilai lebih, pengalaman eksklusif, dan strategi bundling, kamu tetap bisa menarik mereka tanpa harus terus-terusan menurunkan harga! ????

#joshuafavian #perangharga

Baca selengkapnya

Friday, May 16, 2025

Cara Menghindari Perang Harga

Perang harga sering terjadi ketika bisnis bersaing menurunkan harga untuk menarik pelanggan. Namun, strategi ini bisa merugikan karena menurunkan margin keuntungan dan nilai produk. Berikut beberapa cara untuk menghindari perang harga dan tetap bersaing secara sehat:

1. Fokus pada Nilai, Bukan Harga
- Jangan hanya menjual produk, tapi jual manfaat dan keunggulan unik yang tidak dimiliki pesaing.
- Misalnya, jika menjual kopi, tawarkan pengalaman rasa yang premium atau cerita di balik biji kopi berkualitas.

2. Bangun Branding yang Kuat
- Merek yang kuat membuat pelanggan tidak hanya memilih berdasarkan harga, tetapi juga karena kualitas dan pengalaman yang diberikan.
- Contoh: Orang rela membayar lebih untuk produk Apple karena brand-nya kuat.

3. Berikan Layanan Lebih Baik
- Pelanggan tidak selalu mencari harga murah, tetapi juga pelayanan terbaik.
- Contoh: Fast response, garansi, atau after-sales service yang memuaskan bisa jadi keunggulan dibanding pesaing.

4. Buat Produk Lebih Eksklusif
- Tawarkan varian khusus, limited edition, atau fitur tambahan yang membuat produk lebih bernilai.
- Misalnya, bisnis fashion bisa menawarkan desain eksklusif atau bahan premium yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

5. Bangun Loyalitas Pelanggan
- Program loyalitas seperti poin reward, diskon khusus member, atau referral program bisa membuat pelanggan tetap setia tanpa harus menurunkan harga.
- Contoh: Coffee shop memberikan gratis 1 minuman setelah pembelian ke-10.

Jadi daripada kamu ikut perang harga, lebih baik tingkatkan nilai, branding, dan pelayanan agar pelanggan tetap memilih bisnis kamu. Dengan strategi ini, kamu bisa tetap untung tanpa harus banting harga! Selamat mencoba????

#joshuafavian #bisnis #perangharga



Baca selengkapnya

Thursday, May 15, 2025

Menjual Tanpa Terasa Menjual !

Teknik jualan dengan soft selling. Soft selling adalah strategi pemasaran yang dilakukan secara halus, persuasif, dan tidak terkesan memaksa. Teknik ini lebih fokus pada membangun hubungan dan kepercayaan pelanggan dibandingkan langsung mendorong mereka untuk membeli.

Keunggulan Soft Selling
- Lebih nyaman bagi pelanggan karena tidak merasa dipaksa membeli.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
- Cocok untuk produk yang butuh pertimbangan sebelum dibeli.

Teknik Soft Selling yang Efektif

1. Kenali Kebutuhan Pelanggan
- Dengarkan apa yang mereka butuhkan dan berikan solusi yang sesuai.
- Bangun komunikasi yang baik tanpa terkesan hanya ingin menjual.

2. Gunakan Storytelling
- Buat cerita yang relevan dan emosional agar pelanggan merasa terhubung.
- Misalnya, alih-alih mengatakan “Produk ini tahan lama”, ceritakan pengalaman pelanggan lain yang terbantu dengan produk tersebut.

3. Beri Edukasi, Bukan Sekadar Jualan
- Bagikan tips, insight, atau informasi yang berguna terkait produk kamu.
- Contoh: Jika menjual skincare, buat konten tentang cara merawat kulit dengan benar.

4. Manfaatkan Testimoni dan Review
- Orang lebih percaya pada pengalaman orang lain daripada iklan langsung.
- Gunakan testimoni pelanggan untuk memperkuat kepercayaan.

5. Gunakan Pendekatan yang Personal
- Hindari pesan yang terlalu umum.
- Sesuaikan pendekatan dengan karakter dan kebutuhan calon pelanggan.

Jadi teknik soft selling adalah cara menjual yang lebih halus, tetapi tetap efektif. Dengan membangun kepercayaan, edukasi, dan pendekatan personal, kamu bisa meningkatkan penjualan tanpa harus memaksa pelanggan untuk membeli! Selamat mencoba ????

#joshuafavian #softselling



Baca selengkapnya

Wednesday, May 14, 2025

Pilih Karyawan Yang Beban atau Aset ?

Tips dalam Merekrut Karyawan yang Tepat.

Merekrut karyawan bukan sekadar mengisi posisi kosong, tetapi juga tentang menemukan orang yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Berikut beberapa tips agar proses rekrutmen lebih efektif :

1. Pahami Kebutuhan Perusahaan
Sebelum mulai merekrut, tentukan jabatan, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan agar kamu bisa menarik kandidat yang sesuai.

2. Buat Deskripsi Pekerjaan yang Jelas
Jangan hanya menuliskan “butuh admin” atau “butuh sales.” Jelaskan tugas, kualifikasi, serta benefit yang ditawarkan agar calon karyawan bisa memahami ekspektasi sejak awal.

3. Gunakan Berbagai Platform Rekrutmen
Jangan hanya mengandalkan satu sumber! Gunakan job portal, media sosial, rekomendasi karyawan, atau headhunter untuk menemukan kandidat terbaik.

4. Perhatikan Soft Skill Selain Hard Skill
Selain keterampilan teknis, pastikan kandidat memiliki soft skill yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan, seperti komunikasi yang baik, kemampuan bekerja dalam tim, dan inisiatif tinggi.

5. Lakukan Wawancara yang Mendalam
Ajukan pertanyaan yang tidak hanya fokus pada pengalaman kerja, tetapi juga cara mereka menyelesaikan masalah, beradaptasi, dan bekerja dalam tekanan.

6. Uji Kemampuan dengan Tes atau Studi Kasus
Jika memungkinkan, berikan tes atau studi kasus terkait pekerjaan yang akan mereka lakukan. Ini akan membantu menilai kemampuan nyata kandidat, bukan hanya klaim di CV.

7. Cek Referensi atau Riwayat Kerja
Sebelum memutuskan, pastikan untuk mengecek referensi dari pekerjaan sebelumnya guna memastikan kredibilitas kandidat.

Memiliih karyawan yang tepat bukan hanya tentang memilih yang paling pintar, tetapi yang paling cocok dengan kebutuhan dan budaya perusahaan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mendapatkan karyawan yang berkontribusi maksimal bagi bisnis Anda! Selamat mencoba ????????

#joshuafavian #rekrutmen

Baca selengkapnya

Tuesday, May 13, 2025

Google Ads vs Meta Ads. Mana yang lebih bagus?

Dalam dunia digital marketing, Google Ads dan Meta Ads adalah dua platform iklan yang paling populer. Namun, mana yang lebih efektif untuk bisnis kamu? Jawabannya tergantung pada tujuan pemasaran dan target audiens kamu.

Layanan Google Ads cocok untuk orang yang sedang mencari produk/jasa tertentu di mesin pencarian google.

Keunggulan:
- Iklan muncul di hasil pencarian Google (Search Ads) dan situs mitra (Display Ads).
- Menjangkau orang yang sudah berniat membeli (high intent).
- Bisa menargetkan kata kunci spesifik untuk calon pelanggan potensial.

Kekurangan:
- Bisa lebih mahal per klik (CPC) karena persaingan tinggi.
- Kurang efektif untuk produk yang belum banyak dikenal.

Layanan Meta Ads, cocok untuk menjangkau orang berdasarkan minat mereka. Cocok untuk bisnis yang ingin meningkatkan brand awareness atau menjangkau audiens spesifik

Keunggulan:
- Bisa menargetkan audiens berdasarkan usia, lokasi, minat, dan perilaku.
- Cocok untuk produk baru atau yang butuh visual menarik.
- Lebih murah dibanding Google Ads dalam hal CPM (cost per mille/tampilan iklan).

Kekurangan:
- Tidak semua orang yang melihat iklan punya niat langsung untuk membeli.
- Butuh strategi kreatif agar iklan tidak terabaikan.

Jadi, Mana yang Lebih Bagus?
- Pilih Google Ads jika kamu ingin menjangkau orang yang aktif mencari produk kamu di mesin pencarian google.
- Pilih Meta Ads jika kamu ingin membangun brand awareness dan menjangkau audiens dengan minat tertentu.
- Gunakan kombinasi keduanya untuk hasil yang lebih optimal!

Jadi kedua platform tersebut bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya ya, tergantung pada strategi dan tujuan bisnis kamu juga. Jadi kalau mau traffic instan? Gunakan Google Ads. Tapi kalau mau meningkatkan brand awareness dan retargeting? Pilih Meta Ads! Selamat mencoba ????

#joshuafavian #metaads #googleads

Baca selengkapnya

Monday, May 12, 2025

Instagram vs Tiktok. Mana yang lebih baik untuk bisnis?

Di era digital, Instagram dan TikTok menjadi dua platform utama untuk pemasaran bisnis. Namun, mana yang lebih efektif untuk usaha kamu? Jawabannya tergantung pada target audiens, jenis konten, dan tujuan bisnis kamu.

Instagram lebih cocok untuk Branding & Penjualan Langsung

Keunggulan:
- Lebih profesional dan cocok untuk bisnis yang ingin membangun brand image.
- Fitur Instagram Shopping memudahkan pelanggan membeli langsung dari platform.
- Beragam format konten: Feed, Stories, Reels, dan IG Live.

Kekurangan:
- Persaingan tinggi, algoritma sering berubah.
- Butuh konten yang estetik dan berkualitas tinggi untuk menarik perhatian.

TikTok lebih cocok untuk Viral Marketing & Awareness

Keunggulan:
- Algoritma memudahkan konten viral meskipun tanpa banyak followers.
- Format video pendek menarik bagi audiens muda (Gen Z & Milenial).
- Interaksi lebih tinggi, terutama untuk tren dan tantangan (challenge).

Kekurangan:
- Daya beli audience belum sematang di Instagram, karena lebih di dominasi anak muda.
- Video harus unik dan kreatif agar tidak tenggelam dalam persaingan.

Jadi, Mana yang Lebih Baik?
- Gunakan Instagram jika bisnis kamu berfokus pada branding, katalog produk, dan penjualan langsung.
- Gunakan TikTok jika ingin menjangkau audiens lebih luas dengan konten viral dan interaktif.
- Gunakan kombinasi keduanya untuk hasil yang maksimal!

Jadi kembali lagi tergantung pada strategi bisnis kamu yah. Jika ingin branding kuat dan penjualan langsung, pilih Instagram. Jika ingin konten viral dan engagement tinggi, pilih TikTok. Atau, gunakan keduanya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan! Selamat mencoba????

#joshuafavian #tiktok #instagram

Baca selengkapnya

Sunday, May 11, 2025

Alasan Kenapa Iklan Kamu Sering Boncos

Menjalankan iklan berbayar seperti Meta Ads, Tiktok Ads, atau Google Ads memang bisa meningkatkan penjualan, tetapi banyak pebisnis justru mengalami kerugian karena iklan mereka boncos (tidak menghasilkan hasil yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan). Apa penyebabnya?

1. Target Audiens Tidak Tepat
- Kesalahan: Menargetkan audiens terlalu luas atau tidak sesuai dengan calon pembeli.
- Solusi: Gunakan fitur targeting dengan minat, demografi, atau perilaku yang sesuai dengan produk kamu.

2. Copywriting Iklan Kurang Menarik
- Kesalahan: Iklan tidak memiliki daya tarik, kurang jelas, atau tidak ada call-to-action (CTA).
- Solusi: Gunakan copywriting yang persuasif, jelas, dan langsung ke inti. Tambahkan CTA seperti “Beli Sekarang” atau “Coba Gratis”.

3. Visual dan Desain Iklan Kurang Menarik
- Kesalahan: Iklan terlihat biasa saja dan tidak menarik perhatian pengguna.
- Solusi: Gunakan gambar atau video berkualitas tinggi, serta desain yang eye-catching dan relevan dengan produk.

4. Landing Page Tidak Optimal
- Kesalahan: Iklan menarik, tetapi halaman tujuan (landing page) membingungkan atau loading lama.
- Solusi: Buat landing page yang user-friendly, cepat, dan memiliki informasi jelas agar calon pelanggan tidak kabur.

5. Budget Tidak Dikelola dengan Baik
- Kesalahan: Menghabiskan anggaran besar tanpa strategi yang jelas.
- Solusi: Mulai dengan budget kecil, lakukan uji coba (A/B Testing), dan optimalkan iklan berdasarkan data performa.

6. Tidak Melakukan Retargeting
- Kesalahan: Tidak menargetkan ulang orang yang pernah mengunjungi situs atau melihat iklan.
- Solusi: Gunakan strategi retargeting untuk menjangkau calon pelanggan yang sebelumnya sudah tertarik tetapi belum membeli.

Jadi iklan boncos bukan karena platformnya buruk, tetapi karena strategi yang kurang tepat. Dengan targeting yang akurat, copywriting menarik, desain kreatif, dan analisis data yang baik, iklan kamu bisa lebih efektif dan menghasilkan keuntungan maksimal! Selamat mencoba ????????

#joshuafavian #iklanberbayar 

Baca selengkapnya

Saturday, May 10, 2025

Cara Meyakinkan Orang Untuk Beli !

Membujuk orang untuk membeli bukan sekadar berbicara soal harga dan fitur, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan memberikan solusi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar pelanggan semakin yakin untuk membeli:

1. Pahami Kebutuhan Pelanggan
Jangan langsung menjual! Dengarkan apa yang mereka butuhkan dan sesuaikan penawaran kamu dengan masalah yang mereka hadapi.

2. Gunakan Testimoni dan Bukti Sosial
Pelanggan lebih percaya rekomendasi orang lain. Gunakan testimoni pelanggan, review positif, atau studi kasus untuk membuktikan bahwa produk kamu memang berkualitas.

3. Tonjolkan Manfaat, Bukan Hanya Fitur
Contohnya alih-alih mengatakan “Laptop ini punya RAM 16GB”, coba ubah menjadi “Laptop ini bisa menjalankan banyak aplikasi tanpa lemot, cocok untuk multitasking!”

4. Ciptakan Rasa Urgensi
Beri tahu pelanggan bahwa stok terbatas atau ada promo waktu terbatas. Teknik FOMO (Fear of Missing Out) ini bisa mendorong mereka segera mengambil keputusan.

5. Tawarkan Garansi atau Jaminan Kepuasan
Pelanggan sering ragu karena takut rugi. Dengan adanya garansi atau jaminan uang kembali, mereka akan lebih percaya diri untuk membeli.

6. Bangun Hubungan, Bukan Sekadar Jualan
Jadilah penjual yang memberikan solusi, bukan hanya mengejar target penjualan. Dengan pelayanan yang baik, pelanggan tidak hanya akan membeli, tetapi juga merekomendasikan bisnis kamu ke orang lain.

Jadi meyakinkan pelanggan bukan soal memaksa, tetapi tentang membangun kepercayaan dan menawarkan solusi terbaik. Terapkan strategi ini dan lihat bagaimana penjualan kamu akan meningkat! Selamat mencoba.

#joshuafavian #sales #marketing

Baca selengkapnya

Friday, May 9, 2025

Cara Merubah Penolakan Jadi Closing !

Penolakan dari pelanggan adalah hal yang biasa dalam dunia sales. Namun, bukan berarti "tidak" berlaku untuk selamanya! Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mengubah penolakan menjadi peluang closing. Jangan terburu-buru menyerah, coba dulu 5 cara berikut ini.

1. Dengarkan Alasan Penolakan
Jangan langsung menyerah! Tanyakan dengan sopan, “Boleh tahu alasan Anda ragu?” atau “Apa yang bisa saya bantu agar produk ini lebih sesuai untuk Anda?” Dengan memahami keberatan pelanggan, kamu bisa mencari solusi yang tepat.

2. Tawarkan Solusi, Bukan Sekadar Menjual
Jika pelanggan merasa harga terlalu mahal, tawarkan opsi cicilan atau jelaskan nilai lebih dari produk tersebut. Jika mereka ragu dengan kualitas, berikan testimoni atau garansi sebagai bukti.

3. Gunakan Teknik "Feel-Felt-Found".
Format ini membantu membangun koneksi dengan pelanggan:
- Saya mengerti bagaimana perasaan Anda.. (Feel)
- Banyak pelanggan saya dulu juga merasa demikian.. (Felt)
- Namun setelah mencoba, mereka justru puas karena... (Found)

4. Berikan Penawaran yang Sulit Ditolak
Jika pelanggan masih ragu, berikan bonus eksklusif, diskon khusus, atau batas waktu promosi untuk menciptakan urgensi.

5. Lakukan Follow-Up dengan Cerdas
Terkadang, pelanggan butuh waktu. Jangan takut untuk mengirim pesan pengingat atau memberikan penawaran tambahan yang bisa mendorong mereka mengambil keputusan.

Jadi, penolakan bukan akhir dari segalanya yah! Gunakan strategi yang tepat, dengarkan pelanggan, dan ubah keberatan mereka menjadi kesempatan closing. Siap mencoba cara ini? katakan YES! ????

#joshuafavian #sales



Baca selengkapnya

Thursday, May 8, 2025

Awas ! Jangan Salah Pilih Influencer Untuk Bisnis Kamu !

Tips Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis kamu.

Menggunakan influencer marketing adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan. Namun, memilih influencer yang tepat adalah kunci kesuksesan kampanye. Berikut beberapa tips penting yang harus diperhatikan:

1. Sesuaikan dengan Target Audiens
Pilih influencer yang memiliki audiens sesuai dengan target pasar kamu. Perhatikan usia, minat, dan kebiasaan pengikutnya agar promosi lebih tepat sasaran.

2. Cek Engagement, Bukan Hanya Jumlah Followers
Jumlah pengikut besar tidak selalu berarti efektif. Pastikan influencer memiliki tingkat engagement tinggi (likes, komentar, dan interaksi yang aktif) agar promosi lebih berdampak.

3. Pilih Influencer yang Autentik dan Kredibel
Hindari influencer yang terlalu sering mempromosikan produk tanpa mempertimbangkan relevansi. Pilih yang memiliki kredibilitas dan benar-benar menggunakan produk sejenis dengan yang kamu tawarkan.

4. Perhatikan Jenis Konten yang Dibuat
Pastikan gaya dan kualitas konten influencer sesuai dengan brand image kamu. Apakah mereka lebih cocok untuk review produk, storytelling, atau hard-selling?

5. Sesuaikan dengan Anggaran
Influencer memiliki tarif yang berbeda tergantung jumlah followers dan engagement. Jika budget terbatas, kamu bisa memilih micro-influencer (10K–100K followers) yang sering memiliki interaksi lebih tinggi dibandingkan mega-influencer.

6. Cek Reputasi dan Riwayat Kolaborasi
Lakukan riset tentang influencer yang akan dipilih. Pastikan mereka tidak memiliki kontroversi yang bisa berdampak negatif pada brand kamu.

Jadi, memilih influencer bukan hanya soal popularitas, tetapi juga tentang kredibilitas, relevansi, dan engagement. Dengan influencer yang tepat, promosi bisnis kamu akan lebih efektif dan menghasilkan dampak yang maksimal! Selamat mencoba..????

#joshuafavian #bisnis #influencer

Baca selengkapnya

Wednesday, May 7, 2025

Negosiasi vs Tawar Menawar ! Sales & Marketing Wajib Tau !

Negosiasi Berbeda Lho Dengan Tawar Menawar !

Banyak orang menganggap negosiasi hanya sebatas tawar-menawar harga. Padahal, negosiasi yang efektif adalah tentang mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak (win-win solution).

Apa Bedanya Negosiasi dan Tawar-Menawar?
- Tawar-menawar berfokus hanya pada harga saja, contoh si pembeli ingin harga serendah mungkin, sedangkan penjual ingin keuntungan maksimal.
- Negosiasi mempertimbangkan berbagai faktor, seperti nilai produk, manfaat tambahan, layanan purna jual, dan hubungan jangka panjang.

Tips Negosiasi yang Efektif
- Pahami Kebutuhan Kedua Pihak – Dengarkan kebutuhan lawan negosiasi agar bisa menawarkan solusi yang sesuai.
- Fokus pada Nilai, Bukan Harga – Jelaskan keunggulan dan manfaat produk sehingga pelanggan memahami alasan harga yang ditawarkan.
- Bersikap Fleksibel, Tapi Tetap Tegas – Beri opsi alternatif, misalnya bonus tambahan atau paket bundling, daripada langsung menurunkan harga.
- Jangan Terburu-Buru Setuju atau Menolak – Gunakan waktu untuk mempertimbangkan dan mencari titik tengah terbaik.
- Ciptakan Situasi Win-Win Solution – Negosiasi yang sukses adalah ketika kedua belah pihak merasa puas dan mendapatkan manfaat.

Jadi, negosiasi bukan sekadar menurunkan harga, tetapi seni mencapai kesepakatan terbaik bagi kedua pihak. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa meningkatkan keuntungan tanpa kehilangan pelanggan! Selamat mencoba!

#joshuafavian #sales #negosiasi

Baca selengkapnya

Tuesday, May 6, 2025

Kesalahan Fatal Para Sales Pemula !

Menjadi seorang sales bukan sekadar menjual produk, banyak sales pemula melakukan kesalahan yang justru membuat mereka gagal mencapai target. Berikut adalah beberapa kesalahan fatal yang harus dihindari:

1. Terlalu Fokus Menjual, Tidak Mendengarkan Pelanggan
Sales pemula sering terlalu bersemangat menjelaskan produk tanpa mendengarkan kebutuhan pelanggan. Padahal, pelanggan lebih tertarik pada solusi daripada fitur produk itu sendiri. Gunakan pendekatan konsultatif, dengarkan masalah mereka, lalu tawarkan solusi yang tepat.

2. Tidak Menguasai Produk
Bagaimana bisa meyakinkan pelanggan jika sales sendiri tidak paham produk yang dijual? Pelanggan akan kehilangan kepercayaan jika sales tidak bisa menjawab pertanyaan dengan jelas. Pelajari keunggulan, kelemahan, dan manfaat produk sebelum berjualan.

3. Takut Menghadapi Penolakan
Penolakan adalah bagian dari dunia sales. Banyak sales pemula menyerah terlalu cepat setelah ditolak beberapa kali. Padahal, setiap "tidak" membawa mereka lebih dekat ke "ya". Pelajari teknik follow-up yang efektif dan jangan mudah menyerah.

4. Terlalu Agresif dan Memaksa
Menjadi terlalu agresif justru membuat pelanggan merasa tidak nyaman. Sales yang sukses adalah mereka yang bisa membangun kepercayaan dan memberikan solusi, bukan yang hanya mengejar target tanpa peduli dengan kebutuhan pelanggan.

5. Tidak Melakukan Follow-Up
Banyak pelanggan butuh waktu untuk mengambil keputusan. Sayangnya, banyak sales pemula lupa atau malas melakukan follow-up. Jangan biarkan prospek hilang begitu saja!

6. Tidak Mengevaluasi Kinerja
Seorang sales yang sukses selalu mengevaluasi hasilnya. Jika penjualan tidak berjalan baik, cari tahu penyebabnya dan perbaiki strateginya. Belajar dari pengalaman dan terus tingkatkan keterampilan negosiasi serta komunikasi.

Kesuksesan dalam sales bukan hanya soal menjual, tetapi juga membangun hubungan dan memahami pelanggan. Hindari kesalahan di atas dan terus belajar untuk menjadi sales profesional yang handal!

#joshuafavian #sales

Baca selengkapnya

Monday, May 5, 2025

Kehabisan Ide Meningkatkan Penjualan? Coba Cara Berikut !

Dalam dunia bisnis, terkadang kita merasa kehabisan ide untuk meningkatkan penjualan. Jika kamu mengalami hal ini, upselling dan cross-selling bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan omzet tanpa harus mencari pelanggan baru!

Apa Itu Upselling & Cross-Selling?
- Upselling adalah teknik menawarkan produk yang lebih mahal atau versi premium dari produk yang dibeli pelanggan. Contohnya, saat membeli ponsel, pelanggan ditawari model dengan spesifikasi lebih tinggi.
- Cross-Selling adalah teknik menawarkan produk tambahan yang melengkapi pembelian utama. Misalnya, pelanggan yang membeli laptop ditawari mouse atau tas laptop.

Mengapa Teknik Ini Efektif?
- Lebih mudah diterima pelanggan – Karena mereka sudah tertarik dengan produk utama.
- Meningkatkan nilai transaksi – Setiap pelanggan bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan.
- Membangun loyalitas – Pelanggan merasa mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Cara Menerapkan Upselling & Cross-Selling
1. Pahami Kebutuhan Pelanggan – Jangan asal menawarkan produk, pastikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Gunakan Strategi Harga yang Masuk Akal – Jangan memaksa pelanggan membeli produk yang terlalu jauh dari anggaran mereka.
3. Berikan Insentif – Diskon kecil atau bundling produk bisa meningkatkan daya tarik.
4. Gunakan Kata-Kata yang Menarik – Alih-alih mengatakan "Mau beli yang lebih mahal?", coba gunakan "Produk ini punya fitur tambahan yang akan membantu kamu lebih banyak!"

Jadi jangan hanya fokus mencari pelanggan baru! Maksimalkan pelanggan yang sudah ada dengan strategi upselling dan cross-selling untuk meningkatkan keuntungan bisnis kamu.

Bingung cari ide untuk upselling dan cross-selling produk kamu? chat di komen, nanti kita diskusi. ????

#joshuafavian #sales
#upselling #crossselling

Baca selengkapnya

Sunday, May 4, 2025

SEO vs Iklan Berbayar : Mana yang Lebih Efektif?

Dalam dunia digital marketing, ada dua strategi utama untuk meningkatkan traffic dan penjualan: SEO (Search Engine Optimization) dan iklan berbayar (Paid Ads). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada tujuan bisnis kamu.

SEO adalah strategi optimasi website agar muncul di peringkat teratas hasil pencarian organik Google. Keuntungan utama SEO adalah:
- Gratis (tidak perlu membayar setiap klik)
- Hasil bertahan lama jika strategi diterapkan dengan baik
- Meningkatkan kredibilitas bisnis karena muncul secara organik

Namun, SEO membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya, bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Selain itu, persaingan kata kunci juga bisa sangat ketat.

Iklan Berbayar: Hasil Cepat dengan Biaya Tertentu
Paid Ads (Google Ads, Facebook Ads, TikTok Ads, dll.) memungkinkan bisnis muncul di posisi teratas dalam waktu singkat (asal ada duitnya).

Keuntungannya:
- Hasil instan – bisa langsung menjangkau audiens
- Dapat ditargetkan secara spesifik (lokasi, usia, minat, dll.)
- Fleksibel & terukur – bisa disesuaikan dengan anggaran

Namun, iklan berbayar membutuhkan biaya terus-menerus. Jika budget habis, traffic pun bisa langsung turun.

Jadi mana yang Lebih Efektif?
- Jika ingin hasil jangka panjang & gratis, SEO adalah pilihan terbaik.
- Jika butuh hasil cepat & tertarget, iklan berbayar lebih efektif.

Tapi kombinasi keduanya sering kali menjadi strategi paling optimal!

Jadi kalau bisa keduanya lebih baik, gunakan SEO untuk membangun fondasi kuat dan iklan berbayar untuk meningkatkan hasil secara cepat. Tapi kalau disuruh memilih salah satu, apabila kamu terbatas waktu namun memiliki dana, maka utamakan iklan berbayar untuk hasil yang cepat. Namun kalau kamu terbatas dana, namun memiliki banyak waktu, silahkan bisa maksimalkan di SEO. Lalu kalau ga ada waktu dan ga ada dana bagaimana? Maka perbanyaklah doa, amal dan ibadah. Hahaha.

Jadi, sesuaikan strategi dengan kebutuhan bisnis kamu yah!

#JoshuaFavian #SEO #SEM #GoogleAds #MetaAds #TiktokAds

Baca selengkapnya