Wednesday, April 30, 2025

Cara Negosiasi Gaji Pertama Agar Tidak Underpaid

Negosiasi gaji pertama sering kali menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja. Agar tidak terjebak dengan gaji yang lebih rendah dari yang seharusnya, berikut adalah beberapa tips untuk negosiasi gaji pertama yang efektif:

1. Riset Pasar.
Sebelum negosiasi, lakukan riset untuk mengetahui kisaran gaji yang sesuai dengan posisi, industri, dan lokasi pekerjaan yang kamu lamar. Gunakan situs seperti Glassdoor, Payscale, atau LinkedIn Salary untuk mendapatkan informasi yang akurat.

2. Kenali Nilai Diri.
Evaluasi keterampilan dan pengalaman yang kamu bawa ke perusahaan. Meskipun ini adalah pekerjaan pertama, jika kamu memiliki keahlian khusus atau pengalaman magang yang relevan, itu bisa meningkatkan nilai tawar kamu.

3. Jangan Menyebutkan Gaji Terlebih Dahulu.
Jika memungkinkan, hindari mengungkapkan angka gaji yang kamu harapkan di awal wawancara. Sebaliknya, beri kesempatan kepada perekrut untuk memberikan tawaran gaji terlebih dahulu. Setelah mereka memberikan angka, kamu bisa mulai negosiasi.

4. Tunjukkan Antusiasme.
Perlihatkan minat dan antusiasme terhadap pekerjaan tersebut. Perekrut akan lebih cenderung menawarkan gaji yang lebih baik jika mereka merasa kamu benar-benar tertarik dan cocok dengan posisi tersebut.

5. Pertimbangkan Benefit Selain Gaji.
Selain gaji pokok, pastikan untuk mempertimbangkan tunjangan lain seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, fleksibilitas waktu kerja, dan peluang pengembangan karier. Terkadang, manfaat tambahan bisa membuat keseluruhan paket lebih menguntungkan daripada sekadar gaji.

6. Berikan Angka yang Realistis.
Setelah melakukan riset, tentukan angka yang realistis namun sesuai dengan ekspektasi pasar. Jangan ragu untuk memberi sedikit ruang untuk negosiasi, misalnya dengan menyebutkan kisaran gaji, bukan angka pasti.

7. Jangan Takut Menegosiasikan Tawaran.
Jika tawaran gaji pertama dirasa kurang sesuai, jangan ragu untuk menegosiasikan. Sampaikan alasan yang jelas mengapa kamu merasa gaji tersebut perlu disesuaikan, baik berdasarkan riset pasar, keterampilan, atau pengalaman yang kamu miliki.

8. Persiapkan Diri untuk Kompromi.
Negosiasi adalah proses dua arah. Jika perusahaan tidak bisa memberikan gaji sesuai dengan harapanmu, coba untuk mencari kompromi di area lain, seperti fleksibilitas kerja atau peluang untuk evaluasi gaji di masa depan.

Jadi kesimpulannya, negosiasi gaji pertama adalah kesempatan penting untuk memastikan kamu mendapatkan penghargaan yang layak atas pekerjaan yang akan kamu lakukan. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa menghindari tawaran gaji yang terlalu rendah dan memulai karier dengan langkah yang tepat.



Baca selengkapnya

Olahraga di Usia 30an Ternyata Berbahaya?

Aku baru sadar ternyata setelah rutin olahraga di usia 30an ada perbedaan aneh dalam tubuhku yang tidak seperti biasanya.

Dulu waktu usia belasan sampai akhir 20an, mau makan apa aja dan sebanyak apapun porsinya, badan tetap kurus, meskipun jarang olahraga. Tapi ketika mulai masuk usia 30an, jujur butuh kerja keras banget supaya perut ga buncit. Dulu sering godain temen yg buncit, sekarang aku takut kualat. Itu sebabnya olahraga di usia 30an itu sangat berbahaya, kalau hanya dilakukan hanya sekali dalam setahun. Metabolisme kita tidak seperti di masa muda dulu, karena itu pada umumnya penyakit aneh-aneh baru muncul ketika mulai masuk di usia 30-40an, apalagi kalau gaya hidup masa mudanya tidak sehat.

Satu-satunya cara untuk menghindari penyakit dan menghambat penuaan dini adalah dengan rutin berolahraga. Menjaga masa otot, menjaga gaya hidup sehat dan pola makan yang baik. Karena kesehatan itu bisa dibilang adalah harta yang paling berharga di muka bumi ini. Percuma kalau kamu punya segalanya di muka bumi ini, tapi hidupnya sakit-sakitan. Ga bakal bisa menikmati indahnya hidup ini kan? 

Beberapa manfaat lain dari rutin olahraga untuk pekerjaan :

1. Meningkatkan daya tahan tubuh 
2. Melatih mental & kedisiplinan 
3. Meningkatkan konsentrasi & produktivitas
4. Mengurangi stress 
5. Memperbaiki postur tubuh 

Yuk mari kita mulai hidup sehat.
Jangan lupa share kebaikan.

Baca selengkapnya

Tuesday, April 29, 2025

Tips Mengelola Stres Akibat Tekanan Kerja


Stres akibat tekanan kerja adalah hal yang sering dialami banyak orang. Ketika tuntutan pekerjaan semakin tinggi, kita perlu cara untuk mengelolanya agar tidak mengganggu kesehatan mental dan fisik. Berikut beberapa tips untuk mengelola stres akibat tekanan kerja:

1. Atur Prioritas dan Waktu.
Salah satu penyebab stres adalah tugas yang menumpuk. Tentukan prioritas pekerjaan dengan membuat daftar tugas, dan bagi pekerjaan besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan. Manfaatkan teknik time blocking atau aplikasi manajemen waktu untuk lebih terorganisir.

2. Ambil Waktu Istirahat.
Kerja terus-menerus tanpa jeda dapat meningkatkan stres. Luangkan waktu untuk beristirahat secara teratur, meskipun hanya beberapa menit.

3. Latih Teknik Relaksasi.
Lakukan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Teknik relaksasi seperti ini bisa membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan konsentrasi.

4. Jaga Kesehatan Fisik.
Aktivitas fisik seperti olahraga bisa membantu mengurangi stres. Cobalah berjalan kaki, berlari, atau olahraga ringan lainnya untuk merilekskan tubuh dan melepaskan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan mood.

5. Komunikasi Terbuka dengan Atasan.
Jika merasa kewalahan dengan pekerjaan, bicarakan dengan atasan secara terbuka. Jelaskan beban kerja yang sedang kamu tanggung dan usulkan solusi yang dapat membantu mengurangi tekanan, seperti delegasi tugas atau perubahan tenggat waktu.

6. Jangan Takut Minta Bantuan.
Jangan ragu untuk meminta dukungan dari rekan kerja, teman, atau bahkan seorang profesional jika stres sudah mulai mengganggu kesejahteraan mental. Mengatasi stres bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga dukungan dari lingkungan sekitar.

7. Temukan Aktivitas yang Menenangkan.
Setiap orang memiliki cara berbeda untuk melepaskan stres. Temukan aktivitas yang menyenangkan, seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau berkumpul dengan teman-teman, yang bisa memberikan relaksasi dan mengembalikan energi positif.

Mengelola stres dengan cara yang sehat penting untuk menjaga kinerja dan kesejahteraan. Ingat, stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi bagaimana kita menghadapinya yang akan menentukan apakah kita bisa tetap produktif atau justru terbebani.

Baca selengkapnya

Ternyata Positif Juga Bisa Toxic !

Taukah kamu bahwa tidak hanya tindakan negatif saja yang bisa menyebabkan lingkungan yang toxic, tindakan yang positif juga bisa ternyata. Loh kok bisa? Ok yuk mari kita bahas.

Diantara sekian banyak teman di lingkungan pergaulan kamu, pasti kamu punya minimal satu teman yang ketika kamu bercerita tentang permasalahan yang kamu hadapi saat ini, namun respon dia mungkin akan menyampaikan salah satu dari kalimat berikut :

"Ah cuma gitu aja, aku pernah lebih susah"
"Sudah jangan sedih, gitu aja sedih"
"Ga boleh ngeluh, masa dikit-dikit ngeluh"
"Jangan cengeng, kamu harusnya lebih kuat"
"Kamu harus bersyukur, ambil hikmahnya aja"

Apakah statement diatas adalah salah? Tentu saja tidak, tetapi terkadang respon seperti ini bisa muncul di saat yang kurang tepat. Karena kadang kita berusaha untuk menekankan sikap positif secara berlebihan dengan mengabaikan, menolak atau meremehkan emosi yang wajar, hal ini disebut Toxic Positivity.

Meskipun berpikiran positif itu baik, namun ketika hal itu diutarakan secara berlebihan di waktu yang tidak tepat akan membuat teman bicara Anda merasa bersalah atas emosi negatifnya dan menghambat proses emosi yang sehat. Padahal terkadang setiap manusia butuh yang namanya PROSES dan memiliki perasaan yang emosional adalah hal yang WAJAR.

Mungkin hal ini bisa muncul tanpa kita sadari, dengan niatan awal yang sebenarnya baik. Namun pada akhirnya emosi dari teman bicara Anda yang tidak tersalurkan atau dipendam bisa jadi akan meningkatkan resiko stress dan depresi di kemudian hari. Karena itu disini kita memerlukan adanya empati yang lebih saat mendengarkan permasalahan orang lain, pahami bahwa mereka sedang berada di dalam prosesnya mereka masing-masing. Dukunglah mereka dengan empati, bukan paksaan. Jangan memaksakan solusi yang instan dan seimbangkan optimisme dengan realitas.

Ingat bahwa semua manusia butuh yang namanya proses dan tidak semua orang memiliki kecepatan proses hidup yang sama dengan pengalaman hidup yang Anda miliki saat ini.

Ada yang pernah merasakan hal yang sama? ?????

Baca selengkapnya

Monday, April 28, 2025

Perbedaan Budaya Kerja Antara Kantor vs Remote Work


Perubahan teknologi dan tren kerja telah membawa pergeseran dari bekerja di kantor ke remote work. Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Berikut perbedaannya:

1. Fleksibilitas vs. Struktur.
Kantor: Jam kerja lebih teratur, dengan aturan yang jelas dan pengawasan langsung dari atasan. Remote Work: Fleksibilitas tinggi, memungkinkan karyawan mengatur waktu dan tempat kerja sesuai kenyamanan mereka.

2. Kolaborasi dan Komunikasi.
Kantor: Interaksi langsung memudahkan komunikasi, brainstorming, dan koordinasi tim. Remote Work: Mengandalkan alat komunikasi digital seperti Zoom, Slack, atau email, yang terkadang bisa menimbulkan miskomunikasi.

3. Produktivitas dan Distraksi.
Kantor: Suasana kerja lebih kondusif, tetapi bisa ada gangguan dari rekan kerja atau rapat yang terlalu sering. Remote Work: Lebih sedikit gangguan dari lingkungan kerja, tetapi rentan terhadap distraksi dari rumah atau kurangnya motivasi.

4. Work-Life Balance.
Kantor: Batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih jelas, tetapi perjalanan ke kantor bisa memakan waktu dan energi. Remote Work: Lebih fleksibel dalam mengatur waktu, tetapi terkadang sulit memisahkan urusan pekerjaan dan pribadi.

5. Budaya dan Keterlibatan Karyawan.
Kantor: Lebih mudah membangun budaya kerja yang kuat dengan interaksi langsung dan kegiatan sosial. Remote Work: Butuh upaya ekstra untuk membangun keterlibatan karyawan melalui aktivitas virtual atau meeting online.

Jadi mana yang Lebih Baik? Semua tergantung pada preferensi individu dan jenis pekerjaan. Kantor cocok untuk yang suka interaksi langsung dan struktur kerja yang jelas, sementara remote work lebih ideal bagi mereka yang menghargai fleksibilitas dan kemandirian.

Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan mulai menerapkan hybrid work, yaitu menggabungkan kerja di kantor dan remote sebagai solusi terbaik. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Sudah Kena Tipu Belasan Juta, Tapi Ga Kapok Kapok !

Pesan kue dalam jumlah besar hingga belasan juta, sampai ngangkut barangnya aja pakai truk, tiba-tiba customernya hilang gitu aja dan ga bisa dihubungi. Kapok ga?

Kisah ini datang dari salah satu klien saya dengan usaha toko roti yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun yang berlokasi di daerah Lawang, Jawa Timur. Pada awal merintis usaha ini tidaklah gampang, dengan lokasi yang bisa dibilang cukup jauh, membuat penentuan segmen market adalah hal yang paling penting dalam memulai bisnis.

Dimulai dari segmen market ritel, menjual roti ke toko-toko kelontongan yang ada di sekitar lingkungan rumah saat itu. Namun namanya bisnis ada masa naik dan turunnya, lalu ketika ada disaat barang retur sangatlah banyak, itu membuat kesulitan secara cashflow.

Kemudian sang owner mulai melirik segment market di acara-acara keluarga, karena segment ini dirasa lebih efisien, secara jumlah pesanan lebih banyak dan resiko barang returnya juga lebih kecil atau jarang. Namun persaingannya tidak mudah, karena sudah banyak pemainnya saat itu dan dari segi lokasi juga kalah. Lalu apa hal yang harus di improve saat itu?

Seperti yang kita tau, apabila ingin order kue dalam jumlah banyak umumnya harus DP minimal 50%. Disitulah ada segment market yang belum disentuh, dimana orang yang ingin pesan banyak namun belum mampu untuk bayar DP. Disinilah bisnis mulai masuk dan bisa membantu berbagai acara-acara di masyarakat supaya bisa jalan terlebih dahulu dan pembayaran kue bisa di kemudian hari atau dengan cara dicicil, dengan catatan si customer sudah pernah repeat order.

Karena hal inilah akhirnya bisnis kue ini dengan cepat bisa menyebar di lingkungan sekitar dari mulut ke mulut ke setiap warga yang ingin mengadakan acara. Namun hal ini bukan datang dengan tanpa resiko, karena pada suatu hari ada customer yang sebenarnya sudah langganan, tiba-tiba pesan kue dalam jumlah yang sangat besar dengan nominal belasan juta. Namun setiap dimina DP selalu ada aja alasannya, mundur-mundur sampai hari H barang diambil menggunakan truk, pada hari itu juga alasannya kartu ATMnya limit. Sehingga akhirnya barang diambil begitu saja dan akhirnya customernya hilang begitu saja, bahkan berhari-hari dihubungi tidak bisa.

Namun apakah hal ini membuat jera sang owner dengan metode bisnis yang seperti ini? Ternyata tidak, bagi beliau apabila kita memiliki niat yang baik dan mau menolong dalam berbisnis, pasti pada akhirnya hasil yang baik juga akan kita terima, meskipun mungkin kadang prosesnya berat. Terbukti sampai hari ini meskipun pernah ditipu orang, namun bisnisnya semakin maju dan semakin berkah hidupnya, semua kerugian pasti akan diganti dengan berkat yang berlipat-lipat.

Dari sini kita belajar bahwa setiap pilihan dalam bisnis pasti memiliki keuntungan dan konsekuensi sendiri. Namun apabila kita tidak mudah menyerah dan selalu memiliki niat yang baik, pasti pada akhirnya kita juga akan mendapatkan hasil yang baik juga. Semoga dari kisah perjalanan bisnis ini bisa menginspirasi kita semua.

Baca selengkapnya

Sunday, April 27, 2025

Bagaimana Menghadapi Kebosanan dalam Pekerjaan?

Merasa bosan dengan pekerjaan adalah hal yang wajar, tetapi jika dibiarkan terlalu lama, bisa mengurangi produktivitas dan semangat kerja. Berikut beberapa cara mengatasinya:

1. Temukan Tantangan Baru.
Jika pekerjaan terasa monoton, coba cari cara untuk membuatnya lebih menantang. Ajukan diri untuk proyek baru, pelajari keterampilan baru, atau buat target yang lebih ambisius.

2. Ubah Pola Kerja.
Mengubah cara bekerja, seperti mencoba teknik manajemen waktu yang berbeda atau mengatur ulang jadwal harian, bisa membantu mengurangi kebosanan.

3. Berkomunikasi dengan Atasan.
Jika merasa pekerjaan kurang menantang atau tidak sesuai dengan ekspektasi, diskusikan dengan atasan. Mungkin ada peluang untuk memperluas tanggung jawab atau mencoba peran baru.

4. Bangun Interaksi Sosial.
Berinteraksi dengan rekan kerja dapat meningkatkan suasana kerja. Ikut serta dalam diskusi tim, menghadiri acara kantor, atau sekadar berbincang santai bisa membuat suasana lebih menyenangkan.

5. Cari Makna dalam Pekerjaan.
Coba hubungkan pekerjaan dengan tujuan yang lebih besar. Ingat kembali bagaimana kontribusimu berpengaruh pada perusahaan atau masyarakat.

6. Ambil Waktu Istirahat.
Terkadang, kebosanan muncul karena kelelahan. Istirahat sejenak, berjalan-jalan, atau bahkan mengambil cuti bisa membantu menyegarkan pikiran.

7. Evaluasi Karier.
Jika kebosanan terus berlanjut, mungkin ini saatnya mempertimbangkan perubahan karier. Apakah pekerjaan saat ini masih sesuai dengan tujuan jangka panjangmu?

Menghadapi kebosanan dengan cara yang proaktif akan membuat pekerjaan terasa lebih menyenangkan dan membantumu tetap berkembang. Jangan biarkan kebosanan menghambat potensimu.


Baca selengkapnya

Kenapa Kebanyakan Kasus Korupsi Besar Malah Didominasi Orang Kaya?

Banyak orang mengira bahwa ujian terberat adalah kemiskinan. Namun ternyata ujian yang paling besar datang disaat kita kaya. Apakah kita mampu untuk tetap jujur dan amanah? Ataukah malah tambah serakah?

Selama ini beberapa statement sebagian orang di pemerintahan ingin meningkatkan gaji pejabat supaya mengurangi praktik korupsi. Namun apakah kamu sadar, selama ini praktik korupsi yang besar umumnya malah didominasi dari orang-orang yang sebenarnya sudah kaya. Namun apa yang sebenarnya membuat mereka tetap melakukan tindak pidana korupsi?

Saya rasa korupsi tidak selalu berbanding lurus dengan kemiskinan individu, namun ada faktor psikologi lain yang mempengaruhi hal ini. Korupsi di kalangan orang kaya sering terjadi karena beberapa alasan psikologis, sosial, dan struktural.

1. Keserakahan dan Ketamakan
Banyak orang yang sudah kaya tetap ingin lebih kaya lagi, bahkan jika itu berarti melanggar hukum. Kekayaan yang besar sering kali tidak menghilangkan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak.

2. Peluang dan Kekuasaan
Orang kaya, terutama yang punya jabatan atau kekuasaan, memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan korupsi. Mereka mengendalikan sumber daya, proyek, atau kebijakan yang bisa dimanipulasi untuk keuntungan pribadi.

3. Rasa Tidak Pernah Cukup
Ada fenomena psikologis di mana semakin banyak seseorang memiliki, semakin besar pula keinginannya untuk memiliki lebih. Ini bisa menjadi kecanduan, di mana mereka terus mencari cara untuk memperbesar harta dan kekuasaan mereka.

4. Lingkungan yang Mendukung
Di kalangan elit, korupsi bisa dianggap sebagai sesuatu yang "biasa" atau "tradisi". Jika orang-orang di sekitar mereka juga korup, maka perilaku itu dianggap wajar.

5. Merasa Kebal Hukum
Orang kaya sering kali memiliki akses ke pengacara hebat, koneksi politik, dan kekuatan finansial yang bisa digunakan untuk menghindari hukuman. Ini membuat mereka merasa lebih berani melakukan korupsi.

6. Standar Hidup yang Tinggi
Setelah terbiasa dengan gaya hidup mewah, mereka merasa harus mempertahankannya, bahkan jika itu berarti melakukan korupsi.

Jadi, bukan karena mereka membutuhkan uang, tetapi karena dorongan untuk lebih banyak, kekuasaan yang mereka miliki, serta sistem yang memungkinkan mereka lolos dari konsekuensi.

Menurut kamu, apakah ada hal lain yang menjadi faktor penentu kenapa orang bisa korupsi? ????

Baca selengkapnya

Saturday, April 26, 2025

Growth Mindset vs Fixed Mindset dalam Dunia Kerja

Dalam dunia kerja, cara seseorang berpikir sangat memengaruhi perkembangan karier mereka. Dua jenis mindset yang umum ditemukan adalah growth mindset dan fixed mindset.

1. Apa Itu Growth Mindset?
Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan pengalaman. Orang dengan mindset ini:
- Tidak takut menghadapi tantangan.
- Melihat kegagalan sebagai peluang belajar.
- Selalu mencari cara untuk berkembang.

Contoh di dunia kerja: Seorang karyawan yang gagal dalam presentasi akan mencari tahu kesalahannya, meminta feedback, dan berlatih lebih baik untuk presentasi berikutnya

2. Apa Itu Fixed Mindset?
Fixed mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan seseorang bersifat tetap dan tidak bisa berkembang. Orang dengan mindset ini:
- Takut gagal dan cenderung menghindari tantangan.
- Mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.
- Tidak terbuka terhadap kritik dan umpan balik.

Contoh di dunia kerja: Seorang karyawan yang gagal dalam presentasi akan berpikir bahwa ia memang tidak berbakat dalam berbicara dan memilih untuk tidak mencobanya lagi.

3. Mengapa Growth Mindset Penting di Dunia Kerja?
- Membantu karyawan berkembang lebih cepat.
- Meningkatkan daya saing dan inovasi.
- Membuat individu lebih adaptif terhadap perubahan.
- Membangun karier yang lebih sukses dan memuaskan.

Untuk sukses dalam dunia kerja, mulailah menerapkan growth mindset dengan selalu terbuka terhadap tantangan, belajar dari kesalahan, dan terus meningkatkan diri.

Baca selengkapnya

Alasan Terbesar Aku Keluar Dari Gereja !

Terkadang iman kita diuji dari berbagai pilihan hidup yang berat.

Salah satu alasan terbesar saya keluar dari gereja di hari minggu adalah ketika ibadahnya sudah selesai. Jadi mau ngapain lagi? Ya pulang lah.. ????

Tetapi bagi saya pribadi sebuah tanggung jawab yang besar itu adalah saat kita sudah keluar dari tempat kita beribadah dan kembali lagi ke rutinitas hidup kita sehari-hari. Karena mungkin di tempat ibadah kita bisa merasa jadi orang paling benar, tetapi kalau sudah jalani rutinitas sehari-hari apakah kita akan tetap mampu mempertahankan kebenaran itu didalam diri kita?

Jadi bagi saya tantangan iman sebenarnya adalah ketika kita mampu membawa kehidupan rohani kita ke dalam rutinitas sehari-hari. Apakah kita mampu tetap menerapkan hal-hal yang benar di dalam setiap aspek kehidupan kita? Apakah kita mampu tetap jujur di lingkungan yang mungkin buruk? Apakah kita mampu terus mengasihi orang yang mungkin membenci kita? Apakah kita mampu untuk tetap peduli disaat orang lain tidak perduli? Apakah kita mampu tetap menjadi terang di tempat yang gelap?

Semuanya kembali lagi ke pribadi masing-masing ya, karena yang menilai pada akhirnya adalah Tuhan. Percuma juga kalau kamu hidup hanya untuk pencitraan rohani dan kalau hanya butuh pengakuan dari manusia saja, karena sama aja kaya membangun iman di pondasi yang palsu, suatu saat pasti akan runtuh juga.

Yuk semakin bangun hubungan pribadi masing-masing kita dengan Tuhan lebih intim. Biarkan hikmat Tuhan ikut turut serta dalam setiap hal yang kamu kerjakan saat ini. Jangan lupa juga untuk memperluas wawasan agar punya akal di era informasi dan teknologi yang luas saat ini, karena membangun iman tanpa akal sehat biasanya banyak zonk nya.. ????

Semoga bermanfaat & jangan lupa share kebaikan! ????



Baca selengkapnya

Friday, April 25, 2025

Kapan Saat yang Tepat untuk Pindah Kerja?

Memutuskan untuk pindah kerja bukan hal yang mudah. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sudah waktunya mencari peluang baru. Berikut beberapa indikator kapan saat yang tepat untuk pindah kerja:

1. Tidak Ada Lagi Pengembangan Karier.
Jika setelah bertahun-tahun kamu tidak mendapatkan promosi, peningkatan tanggung jawab, atau kesempatan belajar, mungkin ini saatnya mencari tempat yang lebih menghargai potensimu.

2. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat.
Jika tempat kerja penuh dengan toxic culture, seperti manajemen yang buruk, rekan kerja tidak suportif, atau tekanan kerja yang tidak wajar, pindah kerja bisa menjadi solusi untuk kesehatan mental dan profesionalisme kamu.

3. Gaji dan Benefit Tidak Sesuai.
Jika kamu merasa gajimu tidak sebanding dengan beban kerja dan kontribusi yang diberikan, serta perusahaan tidak menunjukkan apresiasi, mempertimbangkan pekerjaan lain dengan kompensasi lebih baik bisa menjadi pilihan.

4. Kehilangan Motivasi dan Semangat Kerja.
Jika kamu sering merasa bosan, tidak termotivasi, atau bahkan stres saat bekerja, mungkin pekerjaan saat ini sudah tidak sesuai dengan minat dan tujuan kariermu.

5. Tidak Sejalan dengan Tujuan Karier.
Tanyakan pada diri sendiri, apakah pekerjaan ini masih membawamu lebih dekat ke impian dan tujuan jangka panjang? Jika tidak, mungkin sudah waktunya mencari peluang yang lebih sesuai.

6. Mendapat Tawaran yang Lebih Baik.
Jika ada kesempatan dengan prospek karier, gaji, dan lingkungan yang lebih baik, pertimbangkan untuk mengambil langkah baru.

Jadi kesimpulannya, pindah kerja adalah keputusan besar yang harus dipertimbangkan dengan matang. Evaluasi situasi dengan objektif, persiapkan diri dengan baik, dan pastikan langkah yang diambil membawa dampak positif bagi perkembangan kariermu.

Baca selengkapnya

Semakin Tua, Semakin Ga Punya Teman ?

Kenapa makin tua, makin ga punya temen? ????

Semenjak usia 30+ jadi makin sering mempertanyakan hidup, salah satunya tentang hal ini. Entah ini dialami oleh orang lain juga atau jangan-jangan hanya saya sendiri aja ya? ????

Well, memang semakin usia bertambah saya merasa meskipun relasi makin banyak, tapi yang beneran teman bisa dihitung dengan jari, kenapa?

1. Sekarang lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas, mengutamakan orang-orang yang satu visi, supportive & positive vibes di lingkungan terdekat sudah menjadi prioritas yang utama.

2. Waktu lebih banyak habis di tempat kerja, karena tanggung jawab semakin besar. Jadi kalaupun ada waktu luang, lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga daripada main sama teman.

3. Sudah tidak memiliki ambisi masa muda untuk harus diakui atau diterima oleh lingkungan terdekat. Karena saya lebih memahami value hidup saya secara pribadi, tidak ada lagi hal yang perlu saya buktikan kepada orang lain.

4. Fokus kebahagiaannya sudah bukan di hal-hal yang sifatnya wah dan rame lagi. Sekarang lebih senang ke hal-hal yang sifatnya sederhana dan privat, untuk bisa menikmati momen penting dalam hidup.

5. Sadar kalau makin banyak teman, makin banyak drama. Kapasitas energi kita sudah tidak seperti dulu yang mampu merespon banyak hal. Sekarang untuk bisa hidup dengan tenang dan damai aja rasanya udah sangat bersyukur banget.

Jadi mungkin itu dia beberapa alasan kenapa makin bertambah usia, makin ga banyak teman ya. Tetapi sebenarnya bukan karena temannya makin sedikit, namun karena prioritas hidupnya aja yang semakin berubah.

Btw, kamu ngalamin hal yang sama ga?

#joshuafavian #ngobrol



Baca selengkapnya

Thursday, April 24, 2025

Bagaimana Menghadapi Bos yang Sulit?

Memiliki bos yang sulit memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap bekerja secara profesional dan menjaga keseimbangan kerja. Berikut beberapa cara untuk menghadapinya:

1. Pahami Gaya Kepemimpinannya.
Setiap bos memiliki cara kerja yang berbeda. Coba pahami apa yang mereka harapkan, bagaimana mereka berkomunikasi, dan bagaimana cara terbaik untuk bekerja dengan mereka.

2. Tetap Profesional dan Kendalikan Emosi.
Jangan mudah terpancing emosi meskipun bos bersikap tidak menyenangkan. Bersikaplah profesional dan fokus pada pekerjaan agar tetap produktif.

3. Berkomunikasi dengan Jelas dan Efektif.
Jika ada masalah, sampaikan dengan cara yang sopan dan lugas. Cobalah untuk memahami sudut pandang bos dan cari solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

4. Jangan Ambil Secara Pribadi.
Terkadang, bos yang sulit mungkin sedang menghadapi tekanan kerja yang tinggi. Jangan terlalu terbebani secara emosional dan hindari menganggapnya sebagai serangan pribadi.

5. Cari Dukungan dan Bimbingan.
Jika merasa kesulitan, diskusikan dengan rekan kerja atau mentor yang bisa memberikan perspektif baru dan saran yang membangun.

6. Fokus pada Kinerja dan Solusi.
Daripada mengeluhkan sikap bos, lebih baik tunjukkan kualitas kerja yang baik. Jadilah proaktif dalam memberikan solusi dan menunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan.

7. Pertimbangkan Langkah Selanjutnya.
Jika situasinya sudah tidak sehat dan memengaruhi kesejahteraan mentalmu, pertimbangkan untuk berbicara dengan HR atau mencari peluang lain yang lebih sesuai.

Menghadapi bos yang sulit memang tidak mudah, tetapi dengan kesabaran, profesionalisme, dan strategi yang tepat, kamu bisa tetap bertahan dan berkembang di lingkungan kerja.

Baca selengkapnya

Usaha Itu Ga Perlu Modal !

"Usaha itu ga perlu modal"

Kata salah seorang businessman yang menjadi pemateri dalam sebuah seminar yang pernah saya datangi beberapa tahun yang lalu. Dalam hati kecil saya berkata, "ah Anda enak bilang begitu, karena sudah banyak duitnya". Tetapi ketika beliau melanjutkan kalimatnya dengan berkata, "karena berusaha itu hanya perlu TINDAKAN (ACTION), modalnya adalah MINDSET". Darisitu saya terdiam, merenung dan mencoba untuk merenungkan apa yang coba dia sampaikan.

Bagi kamu yang selalu mengeluh berkata bahwa salah satu kendala saya dalam membuka bisnis adalah uang, apabila tiba-tiba hari ini kamu dikasih 10 atau 20 juta untuk modal usaha, apakah ada jaminan bahwa kamu bisa melipatgandakan uang tersebut? Atau jangan-jangan uang tersebut nantinya akan habis dengan percuma begitu saja.

Karena itu hampir 90% usaha kecil atau rintisan yang baru dimulai namun sudah mengambil utang besar, biasanya akan sulit untuk berkembang, bahkan tidak jarang yang gagal dan akhirnya terlilit utang. Kenapa? karena kurangnya pengalaman, sistemnya yang belum jadi, belum ketemu pola dalam bisnisnya dan mindset owner yang belum matang.

Karena itu penting bagi kita untuk meruntuhkan tembok penghalang dalam pikiran kita sendiri (MINDSET), yang selalu berasumsi bahwa modal menjadi salah satu alasan terpenting dalam memulai usaha. Namun lakukan langkah-langkah berikut ini dalam memulai usaha.

1. Bangun usaha jangan muluk-muluk kalau tidak ada modal.
2. Mulailah dengan skala yang lebih kecil, yang penting berani bertindak.
3. Temukan pola bisnis yang tepat dan pelajari marketnya.
4. Kembangkan secara bertahap dan jangan berbisnis demi ego.
5. Jangan takut untuk gagal, kadang pelajaran hidup memang pahit, tetapi itu yang membuat kita semakin kuat.
6. Apabila usaha gagal, jangan malu untuk belajar kembali, it's ok kok untuk bangun mimpi mulai dari side hustle dulu. Karena tidak semua orang punya privilage bisa berhasil pada percobaan pertama dalam membangun bisnis. Siapa tau dengan kamu bekerja di tempat lain terlebih dahulu, ada inspirasi, skill atau ide-ide baru, untuk bisa membantu kamu dalam mengembangkan usahamu sendiri di masa depan. Jangan takut untuk mencoba kembali.

Semoga bermanfaat & jangan lupa share kebaikan !

Baca selengkapnya

Wednesday, April 23, 2025

Hard Skills vs Soft Skills: Mana yang Lebih Penting?

Dalam dunia kerja, hard skills dan soft skills sama-sama dibutuhkan. Namun, mana yang lebih penting? Jawabannya tergantung pada jenis pekerjaan dan situasi yang dihadapi.

Apa Itu Hard Skills? Jadi hard skills adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan dipelajari melalui pendidikan atau pelatihan, seperti:
- Keahlian dalam software atau coding.
- Kemampuan bahasa asing.
- Data analysis dan desain grafis.

Lalu apa Itu Soft Skills? Soft skills adalah keterampilan interpersonal yang berhubungan dengan cara bekerja dan berinteraksi dengan orang lain, seperti:
- Kemampuan komunikasi.
- Manajemen waktu.
- Kepemimpinan dan kerja sama tim.

Jadi mana yang Lebih Penting?
- Hard skills lebih penting saat melamar pekerjaan, karena itu menjadi syarat utama untuk memenuhi kebutuhan teknis suatu posisi.
- Soft skills lebih penting dalam jangka panjang, karena perusahaan mencari karyawan yang bisa bekerja sama dalam tim, berpikir kritis, dan beradaptasi dengan perubahan.

Idealnya, keseimbangan antara hard skills dan soft skills adalah kunci kesuksesan. Memiliki keterampilan teknis yang kuat tanpa kemampuan komunikasi dan kerja sama bisa menjadi hambatan, begitu pula sebaliknya.

Jadi, terus tingkatkan hard skills untuk menunjang karier, tetapi jangan lupakan soft skills agar bisa berkembang lebih jauh. Semoga bermanfaat.



Baca selengkapnya

Manajemen Buruk vs. Karyawan Hebat? Siapa yang Harus Berubah?

Di banyak perusahaan, ada situasi di mana karyawan hebat merasa frustrasi karena harus bekerja di bawah manajemen yang buruk. Ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang seharusnya beradaptasi dan berubah—manajemen atau karyawan?

1. Tanda-Tanda Manajemen yang Buruk
Sebuah kepemimpinan yang buruk bisa terlihat dari beberapa hal berikut:
Kurangnya komunikasi yang jelas ? Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Tidak memberikan apresiasi atau umpan balik konstruktif ? Karyawan merasa tidak dihargai.
Mengambil keputusan secara tidak transparan ? Menciptakan ketidakpercayaan di tim.
Kurangnya visi dan strategi yang jelas ? Tim bekerja tanpa arah yang pasti.
Tidak peduli dengan kesejahteraan karyawan ? Karyawan mengalami burnout dan kehilangan motivasi.

2. Dampak Manajemen Buruk pada Karyawan Hebat
Karyawan yang memiliki keterampilan tinggi dan etos kerja baik sering kali mengalami hal berikut ketika menghadapi manajemen buruk:
Frustrasi dan kehilangan motivasi ? Mereka merasa upaya mereka tidak dihargai.
Kurangnya peluang berkembang ? Tidak ada ruang untuk meningkatkan keterampilan atau jenjang karier.
Beban kerja yang tidak seimbang ? Karyawan unggul sering kali dipaksa menanggung lebih banyak pekerjaan.
Resign dari perusahaan ? Banyak karyawan hebat akhirnya memilih mencari tempat kerja yang lebih baik.

3. Siapa yang Harus Berubah?
Jawabannya tergantung pada situasi. Berikut dua sudut pandang:

A. Manajemen Harus Berubah
Jika perusahaan ingin berkembang, kepemimpinan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan karyawan mereka. Manajer yang buruk seharusnya:
Meningkatkan keterampilan kepemimpinan melalui pelatihan dan mentoring.
Belajar mendengarkan dan memahami karyawan serta memberikan feedback yang konstruktif.
Menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan transparan.
Menyesuaikan ekspektasi dengan realitas kerja, sehingga tidak membebani karyawan.

B. Karyawan Harus Beradaptasi?
Dalam beberapa kasus, karyawan bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk bertahan dalam lingkungan kerja yang sulit:
Menyesuaikan ekspektasi ? Tidak semua atasan bisa sempurna, jadi fokuslah pada cara terbaik untuk bekerja dalam kondisi yang ada.
Meningkatkan keterampilan komunikasi ? Berani menyampaikan ide atau keberatan dengan cara yang diplomatis.
Mencari mentor atau jaringan di dalam perusahaan untuk mendapatkan dukungan.
Menentukan batasan pribadi agar tidak terbebani secara mental dan emosional.
Jika lingkungan kerja sudah terlalu toxic, mempertimbangkan opsi lain seperti pindah ke tim lain atau bahkan mencari pekerjaan baru.

4. Kesimpulan: Haruskah Karyawan Hebat Selalu Beradaptasi?
Tidak selalu. Sebuah perusahaan yang baik seharusnya mendukung pertumbuhan karyawannya. Jika manajemen buruk terus-menerus menghambat karyawan tanpa perubahan berarti, maka yang paling mungkin terjadi adalah karyawan hebat akan pergi, sementara yang biasa-biasa saja tetap bertahan.
Jika perusahaan ingin mempertahankan talenta terbaik, perubahan harus dimulai dari atas, bukan sebaliknya. Namun, bagi karyawan, penting juga untuk memahami batasan dan mengambil keputusan terbaik untuk diri sendiri.

Apakah kamu pernah mengalami situasi seperti ini di tempat kerja? Bagaimana cara kamu mengatasinya?



Baca selengkapnya

Tuesday, April 22, 2025

Strategi Mencari Kerja di Era Digital

Bagaimana strategi mencari kerja di Era Digital saat ini?

Di era digital, mencari pekerjaan bukan hanya soal mengirim lamaran, tetapi juga membangun personal branding dan memanfaatkan teknologi. Berikut beberapa strategi efektif untuk mendapatkan pekerjaan impian:

1. Optimalkan Profil di Platform Profesional.
Gunakan LinkedIn atau platform sejenis untuk membangun profil profesional yang menarik. Pastikan CV digitalmu selalu terupdate, lengkap dengan pengalaman kerja, keterampilan, dan portofolio.

2. Manfaatkan Situs Job Portal.
Gunakan situs seperti Jobstreet, LinkedIn Jobs, Glints, atau Kalibrr untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlianmu. Aktifkan notifikasi agar tidak ketinggalan peluang baru.

3. Bangun Personal Branding di Media Sosial.
Bagikan insight, pengalaman, atau proyek yang pernah kamu kerjakan di media sosial seperti LinkedIn, Twitter, atau Instagram. Ini bisa meningkatkan kredibilitas dan menarik perhatian perekrut.

4. Kembangkan Keterampilan Digital.
Perusahaan kini mencari kandidat yang memiliki keterampilan digital seperti analisis data, digital marketing, atau coding. Manfaatkan kursus online gratis seperti Coursera, Udemy, atau Google Career Certificates untuk menambah skill.

5. Perluas Jaringan atau Networking.
Bergabunglah dengan komunitas profesional dan hadiri webinar atau workshop industri. Banyak peluang kerja datang dari referensi dan rekomendasi dalam jaringan yang luas.

6. Sesuaikan CV dan Lamaran dengan Pekerjaan yang Dilamar.
Jangan kirimkan CV yang sama ke semua lowongan. Sesuaikan pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan perusahaan agar lebih menarik bagi perekrut.

7. Persiapkan Diri untuk Wawancara Online.
Saat ini, banyak wawancara dilakukan secara virtual. Pastikan koneksi internet stabil, gunakan pakaian profesional, dan latih jawaban untuk pertanyaan umum agar lebih percaya diri.

Dengan strategi yang tepat dan pemanfaatan teknologi, peluang mendapatkan pekerjaan di era digital semakin besar. Tetap aktif, terus belajar, dan jangan menyerah dalam prosesnya. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Sistem Kekeluargaan di Kantor? Emang Penting?


Sistem Kekeluargaan di Kantor? Emang Penting?

Dalam dunia kerja, istilah "sistem kekeluargaan" sering digunakan untuk menggambarkan lingkungan kerja yang akrab, penuh kebersamaan, dan saling mendukung. Banyak perusahaan membanggakan budaya kekeluargaan sebagai nilai utama mereka. Tapi, apakah sistem ini benar-benar membawa manfaat, atau justru berpotensi menimbulkan masalah?

1. Apa Itu Sistem Kekeluargaan di Kantor?
Sistem kekeluargaan di tempat kerja merujuk pada hubungan kerja yang erat, di mana karyawan diperlakukan seperti bagian dari sebuah keluarga besar. Ini bisa berarti:

- Hubungan kerja yang lebih santai dan tidak terlalu kaku.
- Atasan dan bawahan memiliki komunikasi yang terbuka.
- Karyawan saling mendukung di luar urusan pekerjaan.
- Keputusan perusahaan sering melibatkan aspek emosional dan hubungan personal.

2. Keuntungan Sistem Kekeluargaan di Kantor
Tidak bisa dipungkiri, sistem ini memiliki beberapa manfaat, seperti:
? Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Karyawan yang merasa dihargai dan diperlakukan seperti keluarga cenderung lebih loyal dan jarang berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.
? Lingkungan Kerja yang Lebih Nyaman
Adanya rasa kekeluargaan menciptakan suasana kerja yang lebih hangat dan minim tekanan, sehingga karyawan bisa lebih betah dan nyaman dalam bekerja.
? Komunikasi yang Lebih Terbuka
Karyawan tidak takut untuk menyampaikan pendapat mereka karena hubungan kerja yang lebih cair dan tidak terlalu formal.
? Saling Mendukung dalam Kesulitan
Sistem kekeluargaan memungkinkan karyawan untuk saling membantu, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, menciptakan rasa solidaritas yang tinggi.

3. Dampak Negatif Sistem Kekeluargaan di Kantor
Namun, meskipun terlihat positif, sistem ini juga bisa menimbulkan sejumlah masalah serius jika tidak dikelola dengan baik.
? Sulit Membedakan Profesionalisme dan Personal
Ketika hubungan terlalu personal, keputusan yang seharusnya berbasis kinerja bisa dipengaruhi oleh kedekatan emosional. Misalnya, seseorang dipromosikan bukan karena kompetensi, tetapi karena kedekatannya dengan atasan.
? Sulit Memberikan Kritik atau Teguran
Dalam budaya kekeluargaan, memberikan teguran kepada rekan kerja atau bawahan bisa menjadi sulit karena takut merusak hubungan yang sudah terjalin akrab. Akibatnya, kesalahan bisa dibiarkan berlarut-larut.
? Beban Kerja Tidak Seimbang
Ada kecenderungan untuk meminta bantuan lebih kepada karyawan tertentu dengan alasan "sudah seperti keluarga," tanpa memberikan kompensasi yang sesuai.
? Potensi Nepotisme dan Ketidakadilan
Ketika sebuah perusahaan lebih mementingkan hubungan daripada meritokrasi (kinerja dan kompetensi), keputusan bisa menjadi tidak objektif. Orang-orang yang lebih dekat dengan manajemen mungkin mendapatkan lebih banyak peluang dibandingkan mereka yang lebih kompeten.
? Eksploitasi Terselubung
Beberapa perusahaan menggunakan istilah "kekeluargaan" sebagai alasan untuk menuntut loyalitas berlebihan, misalnya:
Meminta karyawan bekerja lembur tanpa bayaran tambahan.
Mengabaikan hak karyawan dengan alasan "demi kepentingan bersama."
Menekan karyawan untuk tidak mengajukan keluhan karena "kita ini keluarga."

4. Apakah Sistem Kekeluargaan Benar-Benar Penting?
Jawabannya: tergantung pada bagaimana sistem ini diterapkan.
Jika diterapkan dengan sehat, di mana hubungan kerja tetap profesional tetapi tetap ada rasa peduli dan empati, sistem kekeluargaan bisa menjadi budaya positif yang meningkatkan loyalitas dan kebersamaan.
Namun, jika disalahgunakan, bisa berubah menjadi alat eksploitasi yang merugikan karyawan dan menghambat profesionalisme di tempat kerja.

5. Alternatif yang Lebih Baik: Budaya Kerja Profesional dengan Sentuhan Humanis
Daripada hanya mengandalkan sistem kekeluargaan, perusahaan sebaiknya membangun budaya kerja yang profesional tetapi tetap humanis, seperti:
Menerapkan komunikasi terbuka tanpa bias personal.
Memberikan penghargaan dan promosi berdasarkan kinerja, bukan kedekatan.
Memastikan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
Menghargai batasan profesionalisme agar tidak ada eksploitasi terselubung.

Kesimpulan
Sistem kekeluargaan di kantor memang bisa membawa manfaat, tetapi harus diterapkan dengan hati-hati. Jika hanya dijadikan alasan untuk menekan karyawan atau menghindari profesionalisme, maka sistem ini justru akan menjadi bumerang bagi perusahaan. Jadi, bukan masalah "kekeluargaan" atau tidak, tetapi bagaimana perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat, adil, dan profesional.

Bagaimana dengan tempat kerja kamu? Apakah sistem kekeluargaan di kantor terasa positif atau justru menghambat profesionalisme?

Baca selengkapnya

Monday, April 21, 2025

Perbedaan Budaya Kerja di Startup vs Korporat

Pilih kerja di Startup atau Korporat? Bekerja di startup dan korporat memiliki kelebihan serta tantangan masing-masing. Memilih lingkungan kerja yang sesuai bisa berdampak besar pada karier dan pengembangan diri. Berikut beberapa perbedaannya:

1. Struktur dan Budaya Kerja.
Startup: Struktur lebih fleksibel, hierarki minim, dan budaya kerja cenderung santai. Ide dan inovasi sangat dihargai. Korporat: Struktur lebih jelas dengan jenjang karier yang teratur. Ada aturan ketat dan birokrasi dalam pengambilan keputusan.

2. Lingkup Pekerjaan.
Startup: Sering kali karyawan harus mengerjakan berbagai tugas di luar job desk utama karena keterbatasan tim. Korporat: Pekerjaan lebih terstruktur dan spesifik sesuai dengan posisi yang diemban.

3. Stabilitas dan Keamanan Kerja.
Startup: Risiko tinggi karena masih dalam tahap berkembang, tetapi memberikan kesempatan besar untuk belajar dan berkembang pesat. Korporat: Lebih stabil dengan sistem yang sudah mapan, meskipun perubahan bisa terjadi tetapi tidak secepat di startup.

4. Gaji dan Benefit.
Startup: Gaji awal mungkin lebih kecil, tetapi ada peluang mendapatkan equity (saham) dan kenaikan cepat jika perusahaan berkembang. Korporat: Gaji lebih stabil dengan berbagai tunjangan seperti asuransi, bonus tahunan, dan fasilitas lainnya.

5. Work-Life Balance.
Startup: Bisa lebih fleksibel, tetapi sering kali tuntutan kerja lebih tinggi karena target yang agresif. Korporat: Cenderung memiliki jam kerja yang lebih teratur dengan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Jadi Mana yang Lebih Baik? Jika kamu suka tantangan, fleksibilitas, dan ingin berkembang cepat, startup bisa menjadi pilihan. Jika kamu lebih mengutamakan stabilitas, jenjang karier yang jelas, dan benefit, maka korporat lebih cocok.

Pilihlah lingkungan kerja yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan kariermu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Introvert Wajib Tahu ! Berikut Cara Ampuh Komunikasi Dengan Customer !

Bagi kamu yang terjebak dengan situasi dan keadaan yang mengharuskan kamu menjadi seorang sales, padahal kamu adalah seorang introvert, coba baca ini baik-baik!

Menjadi seorang sales adalah salah satu pekerjaan yang sifatnya adalah profesional. Alias seharusnya bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus bergantung pada introvert atau extrovert, jadi bisa ga bisa ya harus bisa. Saya sudah banyak ketemu sales-sales yang luar biasa kalau pitching, padahal mereka introvert. Apa rahasianya?

1. Belajar untuk menyukai orang terlebih dahulu. Kamu harus belajar untuk menyukai teman bicara kamu dalam artian yang positif ya dan carilah kesamaan. Karena pada umumnya customer akan mudah menyukai orang yang terlebih dahulu menyukai dirinya, feeling yang bagus itu penting dalam membuka obolan dan orang lain akan bisa melihat aura positif yang kamu pancarkan.

2. Fokus pada mendengarkan, bukan hanya bicara. Apabila kalau kamu bisa memahami, maka sudah pasti kamu akan bisa merespon dengan lebih baik. Karena ngomong hal yang esensi lebih penting daripada ngomong panjang lebar tetapi gak nyambung.

3. Gunakan pendekatan personal, bangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang. Tidak hanya sekedar jualan produk.

4. Gunakan fakta dan data untuk meyakinkan customer. Kamu harus hapal product knowledge dan harus siap melatih dirimu untuk semua jenis pertanyaan, bahkan untuk jenis pertanyaan yang terburuk sekalipun.

5. Jadilah diri sendiri. Melatih diri itu penting, namun jangan sampai terlalu kaku dan kehilangan jati diri. Teruslah perluas wawasan tentang gaya komunikasi yang paling sesuai dengan dirimu saat ini.

Oke, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak berani jadi sales hanya karena merasa diri introvert ya, semuanya hanya bergantung pada mindset. Semoga ini bermanfaat dan jangan lupa share kebaikan.

Baca selengkapnya

Sunday, April 20, 2025

Tips Melawan Rasa Patah Hati

Bagaimana cara melawan rasa patah hati? Jadi patah hati adalah pengalaman emosional yang menyakitkan, tetapi bukan akhir dari segalanya. Setiap orang pasti pernah merasakannya, dan kuncinya adalah bagaimana kita bangkit dan melanjutkan hidup. Berikut beberapa cara untuk melawan rasa patah hati:

1. Izinkan Diri untuk Merasa Sedih
Jangan menekan perasaan. Menangis atau mengungkapkan emosi adalah hal wajar dan bagian dari proses penyembuhan.

2. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri.
Hubungan yang berakhir bukan selalu karena kesalahan satu pihak. Terimalah bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan.

3. Alihkan Perhatian dengan Hal Positif.
Coba lakukan hobi baru, olahraga, atau bertemu teman. Kegiatan ini membantu mengurangi rasa sedih dan membangun energi positif.

4. Batasi Kontak dengan Mantan.
Beri waktu bagi diri sendiri untuk benar-benar pulih. Terlalu sering melihat atau berkomunikasi dengan mantan bisa memperlambat proses move on.

5. Fokus pada Pertumbuhan Diri.
Jadikan patah hati sebagai pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tingkatkan keterampilan, baca buku, atau eksplorasi minat baru.

6. Buka Hati untuk Masa Depan.
Percayalah bahwa masih banyak kebahagiaan yang menanti. Jangan menutup diri dari kemungkinan menemukan cinta yang lebih baik di masa depan.

Patah hati memang menyakitkan, tetapi dengan waktu dan usaha, luka itu akan sembuh. Yang terpenting adalah tetap mencintai diri sendiri dan percaya bahwa kebahagiaan akan datang kembali.

Baca selengkapnya

Percuma Kerja Puluhan Tahun !

Apakah kamu sudah kerja selama bertahun-tahun? Atau jangan-jangan hanya terus melakukan rutinitas yang sama selama bertahun-tahun? Coba deh pikirkan baik-baik!

Kalau ciri-ciri orang sukses itu adalah pekerja keras, kenapa masih banyak kita temukan orang-orang yang berjualan di pinggir jalan, mereka tidak sukses? Padahal sudah kesana kemari, jalan kaki dibawah terik sinar matahari, berhari-hari, berminggu-minggu dan bahkan ada yang jualan hingga puluhan tahun lamanya. Tetapi kenapa usahanya tetap gitu-gitu aja? Itu tandanya kerja keras aja ga cukup!

Kalau kamu hanya mengerjakan apa yang biasanya kamu kerjakan saja, tanpa ada inovasi dan pengembangan diri, maka kemungkinan besar hidup kamu akan stuck. Percuma kerja sekeras apapun hasilnya akan gitu-gitu aja. Karena itu jangan terjebak dengan rutinitas harian, jangan hanya berpikir untuk hari ini, tetapi luangkan waktu untuk berpikir ke masa depan.

Ingat, otak kita baru berguna apabila itu digunakan, jadi kalau bekerja jangan malas untuk berpikir. Coba mulai bertahap tinggikan kapasitas skill kamu dalam bekerja, jangan males belajar hal baru dan yuk sesekali coba break your limits. Ingat otak kamu adalah aset berharga yang harus dikembangkan.

Yuk mari kita tetap produktif dalam bekerja, tetap inovatif, bangun relasi dan jangan lupa meluangkan waktu untuk terus mengembangkan diri.

Semoga bermanfaat & jangan lupa share kebaikan!

- Joshua Favian

Baca selengkapnya

Saturday, April 19, 2025

Tips Agar Tidak Insecure dan Lebih Percaya Diri

Bagaimana cara agar melawan rasa insecure?

Rasa insecure atau kurang percaya diri adalah hal yang wajar, tetapi jika dibiarkan, bisa menghambat perkembangan diri. Untuk mengatasinya, berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Kenali dan Hargai Diri Sendiri.
Jangan terlalu fokus pada kekurangan. Sadari bahwa setiap orang punya kelebihan dan potensi masing-masing. Buat daftar hal-hal positif tentang dirimu.

2. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain.
Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda. Fokuslah pada perkembangan diri sendiri, bukan membandingkan dengan pencapaian orang lain.

3. Kelilingi Diri dengan Orang Positif.
Hindari lingkungan yang membuatmu merasa rendah diri. Berada di sekitar orang yang mendukung dan memberi energi positif akan membantumu merasa lebih percaya diri.

4. Kembangkan Keterampilan dan Potensi.
Semakin banyak hal yang kamu kuasai, semakin percaya diri kamu. Belajarlah keterampilan baru, tingkatkan kompetensi, dan terus berkembang.

5. Ubah Pola Pikir Negatif.
Jangan biarkan pikiran negatif mendominasi. Setiap kali merasa tidak cukup baik, ubah perspektif dengan mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif.

6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental.
Olahraga, makan sehat, dan tidur cukup bisa meningkatkan mood serta kepercayaan diri. Merawat diri juga berarti menghargai diri sendiri.

7. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil.
Kesuksesan bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga perjalanan dan usaha yang kamu lakukan. Nikmati prosesnya dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.

Tidak ada yang sempurna, dan itu tidak masalah. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menerima, mencintai, dan terus mengembangkan diri. Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya
Bisnis Properti vs Rumah Kost

Bisnis Properti vs Rumah Kost

Dalam waktu beberapa tahun terakhir ini, bisnis rumah kost menjadi salah satu produk investasi yang paling banyak diminati oleh orang-orang khususnya di Kota Malang. Hal ini terbukti dengan berkembang pesatnya para developer properti yang berfokus pada produk rumah kost. Apalagi Kota Malang dianggap sebagai salah satu kota pelajar terbesar di Indonesia. Tentu saja dengan banyaknya jumlah pelajar dari luar Kota Malang, membuat bisnis rumah kost menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan.

Pada artikel kali ini saya akan membahas lebih detail tentang plus minus bisnis rumah kost dibandingkan bisnis perumahan pada umumnya. Jadi seperti yang kita tahu bahwa hampir semua bisnis perumahan mengutamakan lokasi, karena umumnya selling poin dari bisnis perumahan adalah lokasinya yang strategis. Karena itu biasanya bisnis perumahan akan mengincar lokasi-lokasi yang dekat dengan fasilitas umum dan pusat perbelanjaan, misallnya mall dan supermarket. Namun bisnis rumah kost biasanya akan mengincar lokasi-lokasi yang dekat dengan universitas atau perguruan tinggi ternama di kota tersebut, karena segment market utamanya adalah para mahasiswa / pelajar.


Dari segi akses jalan sendiri, bisnis perumahan memerlukan akses jalan yang lebar dan bagus untuk memikat calon customer. Khususnya para keluarga yang telah memiliki mobil pribadi. Sedangkan untuk bisnis rumah kost, akses jalan tidak harus yang lebar, karena umumnya para pelajar/mahasiswa pendatang mereka akan lebih cenderung menggunakan sepeda motor untuk transpotasi sehari-hari. Karena itulah akses jalan bukan menjadi suatu masalah yang besar bagi bisnis rumah kost, selama lokasi dari rumah kost tersebut dekat dengan kampus mereka.

Selain itu untuk bisnis perumahan biasanya mengutamakan lingkungan yang nyaman dan sudah terbentuk. Namun untuk bisnis rumah kost, lingkungan biasanya tidak menjadi pilihan prioritas bagi para developer. Karena itu membangun rumah kost biasanya akan memakan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan membangun perumahan. Rumah Kost hanya mengutamakan bangunan, namun membangun perumahan sama seperti membangun sebuah kawasan atau lingkungan.


Dari segi bangunan, bisnis perumahan memerlukan tanah yang begitu luas untuk membangun rumah dengan berbagai model spesifikasi dan bentuk ruangan. Sedangkan untuk rumah kost sendiri tidak memerlukan lahan yang terlalu luas, karena dengan ukuran tanah yang sama saja untuk 1 unit rumah bisa dibangun rumah kost dengan jumlah belasan kamar apabila dibangun secara bertingkat.

Dari segi investasi, baik bisnis perumahan dan bisnis rumah kost memiliki keunggulannya masing-masing. Meskipun sama-sama mendapatkan keuntungan dari nilai tanah dan bangunan yang terus meningkat setiap tahunnya, namun menjual/menyewakan rumah cenderung lebih sulit dan lama dibandingkan dengan menyewa kamar kost. Walaupun memang untuk bisnis rumah kost perputaran uangnya lebih kecil, tetapi cenderung akan lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan sewa rumah.

Apabila kita mencoba mengambil satu contoh kasus sebuah rumah dengan luas lahan 120 meter persegi di pusat Kota Malang. Misalnya saja harga jualnya 2,5M dan harga sewa rumahnya 85 juta pertahun, dibandingkan dengan rumah kost 3 lantai dengan luas lahan yang sama, namun memiliki 10 kamar dari 3 lantai di satu unit rumah kost tersebut. Kalau saja 1 kamar disewakan dengan harga rata-rata 1 juta rupiah, mkaka apabila kost tersebut diasumsikan selalu penuh, maka dalam 1 bulan akan mendapatkan keuntungan sebesar 10 juta rupiah dan dalam 1 tahun akan mendapatkan keuntungan sebesar 120 juta rupiah.

Nah itu baru hitungan 10 kamar dalam 1 unit rumah kost, bayangkan bila dalam 1 bangunan memiliki lebih dari 10 kamar? Namun kembali lagi tergantung dari luas tanah dan luas masing-masing kamar yang kalian inginkan. Namun secara garis besar dari gambaran ini, menurut saya bisnis rumah kost memang sebuah model investasi yang cukup menjanjikan untuk memutar uang selama memiliki lokasi yang strategis.

Dari sharing kali ini, menurut kalian apakah bisnis rumah kost memang menjadi sebuah potensi investasi aset yang menjanjikan? Apabila kamu memiliki pendapat atau opini lain tentang hal ini, silahkan tinggalkan pesan dibawah ini agar kita bisa diskusi lebih lanjut ya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.

Baca selengkapnya

Friday, April 18, 2025

Membangun Mindset Sukses Ala Anak Muda

Bagaimana membangun mindset sukses ala anak muda masa kini? 

Kesuksesan bukan hanya soal keberuntungan, tetapi juga bagaimana cara berpikir. Anak muda yang ingin sukses perlu membangun mindset yang tepat agar bisa menghadapi tantangan dan meraih impian. Berikut beberapa pola pikir yang bisa diterapkan:

1. Growth Mindset: Selalu Mau Belajar.
Percaya bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha dan pembelajaran. Jangan takut gagal, karena setiap kegagalan adalah peluang untuk tumbuh.

2. Berani Keluar dari Zona Nyaman.
Anak muda sukses tidak takut mencoba hal baru dan menghadapi risiko. Mereka paham bahwa pertumbuhan terjadi ketika kita berani melangkah ke hal yang belum dikenal.

3. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah.
Jangan terlalu lama terjebak dalam masalah. Alihkan energi untuk mencari solusi dan peluang dalam setiap tantangan.

4. Konsisten dan Disiplin.
Keberhasilan tidak terjadi dalam semalam. Bangun kebiasaan positif, kerja keras secara konsisten, dan tetap disiplin dalam mencapai tujuan.

5. Manfaatkan Teknologi dan Networking.
Di era digital, informasi dan peluang sangat luas. Gunakan media sosial, platform online, dan komunitas untuk belajar, membangun relasi, serta mengembangkan potensi diri.

6. Percaya Diri dan Jangan Takut Gagal.
Kesuksesan datang bagi mereka yang berani mencoba dan tidak takut gagal. Jika gagal, bangkit lagi dan jadikan itu sebagai pengalaman berharga.

Dengan mindset yang tepat, anak muda bisa lebih cepat mencapai impian mereka dan menghadapi tantangan dengan optimisme. Mulai sekarang, bangun pola pikir sukses dan jadilah versi terbaik dari dirimu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Perusahaan Yang Anti Gen Z !

Pernah kepikiran ga, kenapa banyak sekali berita viral yang mengangkat tentang tingkat pengangguran Gen Z yang begitu tinggi? Bahkan ada beberapa perusahaan yang sudah antipati duluan terhadap Gen Z bahkan saat masih dalam proses rekrutmen kerja. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa Gen Z kurang kuat mental, tidak sabar dengan proses, kurang inisiatif dan juga sikap yang kurang baik. Apakah itu benar? Atau jangan-jangan, selama ini sistem kerja di perusahaan-perusahaan tersebut yang sudah mulai tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman saat ini, karena mungkin malas untuk menjadi kreatif dan kurangnya inovasi alam membangun sistem kerja yang adaptif, sehingga lebih gampang dengan mencari kambing hitam dengan berkata bahwa "ini semua adalah salah Gen Z".

Dalam hal ini kita tidak bisa selalu menyalahkan Gen Z, karena generasi terbentuk dari perkembangan zaman itu sendiri, dimana teknologi membawa kita kepada kemudahan dan kecepatan. Sehingga bisa jadi kesabaran yang dulu dilatih dari sebuah proses yang lama dan sulit mungkin saat ini akan menjadi hal yang lebih sulit. Namun dibalik itu, ada sisi kreatifitas dan cara berpikir yang cerdas yang kadang hanya ditemukan pada kaum Gen Z karena mereka lebih cepat menangkap segala informasi yang tersebar begitu luas saat ini di dunia maya.

Saya meyakini, sebuah perusahaan tidak bisa selalu memegang nilai-nilai dan prinsip yang lama selama-lamanya. Karena setiap sistem kerja didalam perusahaan wajib untuk dievaluasi secara berkala untuk mengecek apakah masih relevan dengan perkembangan zaman saat ini ataukah tidak? Sistem yang baik adalah sistem yang ikut bertumbuh bersama manusianya, karena itu setiap perusahaan harus memiliki sistem kerja yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Perusahaan yang terlalu antipati dengan Gen Z itu ibarat Dinosaurus. Terlihat gagah dan perkasa pada masanya, namun ketika mereka tidak regenerasi, suatu saat pasti akan habis terseleksi oleh alam dan akan menjadi sebuah fosil.

Baca selengkapnya

Thursday, April 17, 2025

Cara Menemukan Passion di Era Digital

Bagaimana cara menemukan passion kamu di era digital saat ini?

Di era digital, peluang untuk mengeksplorasi dan menemukan passion semakin luas. Dengan akses ke berbagai sumber informasi, keterampilan, dan komunitas online, menemukan apa yang benar-benar kita sukai jadi lebih mudah. Berikut beberapa langkah untuk menemukannya:

1. Eksplorasi Berbagai Bidang Secara Online.
Gunakan internet untuk mencoba berbagai hal, seperti desain grafis, coding, menulis, atau digital marketing. Platform seperti YouTube, Coursera, dan Udemy bisa membantu kamu belajar dari dasar.

2. Ikuti Minat yang Membuatmu Bersemangat.
Perhatikan aktivitas yang membuatmu lupa waktu dan merasa bahagia saat melakukannya. Passion sering kali muncul dari hal-hal yang kita nikmati secara alami.

3. Coba Freelance atau Proyek Sampingan.
Manfaatkan platform seperti Fiverr, Upwork, atau Instagram untuk mencoba pekerjaan sampingan berdasarkan minatmu. Dengan praktik langsung, kamu bisa mengetahui apakah itu benar-benar passion atau hanya ketertarikan sesaat.

4. Bergabung dengan Komunitas Online.
Bergabung dalam forum atau grup media sosial yang membahas bidang yang kamu minati. Diskusi dengan orang-orang yang sudah berpengalaman bisa memberikan inspirasi dan wawasan baru.

5. Perhatikan Kelebihan dan Umpan Balik.
Sering kali passion terhubung dengan keahlian kita. Perhatikan bidang di mana kamu sering mendapatkan pujian atau diminta bantuan, karena itu bisa menjadi tanda bahwa kamu berbakat di sana.

6. Jangan Takut Mencoba dan Gagal.
Passion tidak selalu ditemukan dalam satu kali coba. Eksperimen dengan berbagai hal, nikmati prosesnya, dan jangan takut gagal.

Di era digital, peluang untuk menemukan passion semakin terbuka luas. Dengan eksplorasi, ketekunan, dan keberanian mencoba, kamu bisa menemukan dan mengembangkan passion yang bisa menjadi karier atau bisnis di masa depan. Semoga bermanfaat.



Baca selengkapnya
Kecanduan Tiktok Mengurangi Fungsi Kinerja Otak ?

Kecanduan Tiktok Mengurangi Fungsi Kinerja Otak ?

"Social Media Orang Bodoh !" Mengutip pernyataan keras dari salah satu influencer bernama Raymond Chin di platform youtube terbarunya yang berjudul Tiktok Sangat Berbahaya yang di rilis pada tanggal 24 Oktober 2024. Dalam video tersebut Raymond mengutip informasi yang menyatakan bahwa pengguna terbanyak dengan durasi terlama di platform Tiktok, peringkat satu dari seluruh dunia adalah di Indonesia. Bagi saya ini bukanlah sebuah prestasi apabila disertai dengan dampak yang kurang baik bagi generasi muda di Indonesia.

Mengutip dari CNBC Indonesia, Peng Sha dan Xiayou Dong para penulis studi mengemukakan temuan mereka soal dampak buruk penggunaan aplikasi tiktok terhadap kemampuan memori kerja. Dari riset yang dilakukan terhadap 3.036 peserta di sekolah menengah di China, sebagian besar mereka yang sering menggunakan aplikasi tiktok memiliki skor depresi, kecemasan dan tingkat stress yang tinggi.


Memang aplikasi Tiktok sendiri menjadi suatu hal yang baru dalam dunia sosial media, dimana orang bisa mengkonsumsi banyak sekali konten video dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan aplikasi sekelas Instagram pun akhirnya tergiur untuk membuat fitur yang sama dalam bentuk Reels, mungkin karena khawatir pasar mereka lama-lama pindah apabila mereka tidak beradaptasi dengan cepat.

Tidak bisa dipungkiri pada awalnya Tiktok lebih banyak di isi dengan konten konten orang joget. Memang semakin kesini mulai banyak kreator edukasi yang main di platform Tiktok juga, namun untuk konten yang tidak mendidik juga semakin banyak dan bahkan seringkali viral. Padahal Tiktok adalah salah satu aplikasi yang paling digandrungi anak muda masa kini, khususnya di Indonesia.

Sulit sekali membendung perkembangan konten yang kurang baik di platform sosial media, tetapi bukan berarti perusahaan pemilik platform tersebut hanya membiarkan begitu saja aplikasi mereka berjalan dengan sangat liar. Harus ada peraturan yang tegas dalam penggunaan di sosial media. Apalagi kalau audiencenya yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Kalau seperti ini terus, kapan mau berkembangnya?

Saya berharap akan lebih banyak influencer dan public figur yang speak up terkait hal ini. Berikan edukasi dan contoh yang baik dalam penggunaan sosial media dan tidak hanya selalu memikirkan viral dan reach seluas luasnya. Ingat bagi kalian yang memiliki basis masa followers yang besar, kalian juga memilili kemampuan untuk speak up dan merubah keadaan.

Pemerintah juga wajib turut ambil bagian dalam perkembangan sosial media saat ini, kalau peru harus dilakukan langkah intervensi. Namun intervensi yang dilakukan untuk konten yang tidak mendidik ya, bukan untuk membungkam demokrasi. Karena pemerintah memiliki kuasa atas regulasi dan peraturan yang berlaku.

Saya harap ini menjadi perenungan kita bersama agar lebih bertanggung jawab atas setiap konten yang kita share di sosial media. Semoga ada langkah dan solusi yang efektif di masa depan untuk menanggulangi permasalahan ini dan saya berharap para pengguna sosial media khususnya Tiktok kedepannya bisa semakin bijak dalam membuat dan mengkonsumsi konten.

Sumber :
CNBC Indonesia
Youtube Raymond Chin

Baca selengkapnya

Wednesday, April 16, 2025

Cara Membangun Side Hustle Yang Sukses

Bagaimana cara membangun side hustle yang tepat?

Side hustle atau pekerjaan sampingan bisa menjadi cara cerdas untuk menambah penghasilan dan mengejar passion. Namun, membangunnya membutuhkan strategi agar tidak mengganggu pekerjaan utama. Berikut langkah-langkah untuk memulai side hustle yang sukses:

1. Tentukan Ide Side Hustle yang Tepat.
Pilih pekerjaan sampingan yang sesuai dengan minat, keterampilan, dan peluang pasar. Beberapa ide populer seperti menjadi Freelance baik itu penulis, desain grafis atau programmer. Jualan online seperti dropshipping atau produk handmade. Menjadi Konten kreator di YouTube, TikTok, blog atau sosial media lainnya. Atau membuka jasa Kursus atau les privat.

2. Buat Rencana dan Target yang Jelas.
Tentukan tujuan side hustle, seperti berapa penghasilan yang ingin dicapai atau kapan bisnis bisa berkembang lebih besar. Buat rencana kerja agar lebih terarah.

3. Kelola Waktu dengan Baik.
Pastikan side hustle tidak mengganggu pekerjaan utama. Atur jadwal dengan disiplin, misalnya bekerja di malam hari atau akhir pekan.

4. Manfaatkan Platform Online.
Gunakan media sosial, marketplace, atau situs freelance untuk mempromosikan dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

5. Mulai dengan Modal Minim.
Jika memungkinkan, mulai side hustle tanpa investasi besar. Fokus pada skill dan alat yang sudah dimiliki, lalu kembangkan seiring pertumbuhan bisnis.

6. Berikan Layanan dan Produk Berkualitas.
Kepuasan pelanggan adalah kunci sukses. Pastikan produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar bermanfaat dan berkualitas.

7. Konsisten dan Terus Belajar.
Side hustle butuh kesabaran dan kerja keras. Terus tingkatkan keterampilan, pelajari strategi pemasaran, dan jangan mudah menyerah.

Dengan perencanaan yang baik dan eksekusi yang konsisten, side hustle bisa berkembang menjadi sumber penghasilan utama di masa depan. Mulai sekarang dan wujudkan impianmu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Alasan Advertiser Pemula Pasti Boncos !

Mengiklan di sosial media bukanlah hal yang mudah. Meskipun saat ini berbagai platform telah mempermudah fitur boost pada postingan konten, namun tidak semua iklan mampu menghasilkan performa yang sesuai dengan yang di inginkan, bisa jadi banyak yang lihat, tapi sedikit yang beli dan hasilnya rugi alias boncos. Belajar beriklan di sosial media memang perlu waktu dan jam terbang yang tinggi, kenapa kebanyakan advertiser pemula pasti boncos di awal? Simak berikut 3 alasan utamanya.

1. Belum memahami strategi dalam bidding dan targeting audience.
Kebanyakan advertiser pemula belajar dari google, itu adalah sebuah langkah yang sangat baik, namun kamu harus memahami setiap produk memiliki customer journey yang berbeda beda, audience behavior yang berbeda beda dan cara pendekatan yang berbeda beda. Perlu jam terbang untuk mengetahui bagaimana karakteristik audience-mu.

2. Selalu memasang budget dibawah rata2 kompetitor.
Iklan ibarat sebuah lelang, kamu datang ke acara lelang diperlukan biaya, tetapi harga tertinggi yang akan memenangkan lelang. Semakin kamu pasang harga terendah, maka ada dua kemungkinan yang sering kamu dapatkan, pertama kemungkinan iklanmu jarang dilihat, kedua kamu dapat audience dengan kualitas yang kurang baik.

3. Terlalu terpaku pada dashboard.
Dashboard adalah salah satu sarana kita untuk monitoring performance iklan, sangat betul, namun harus kita pahami bahwa ada dashboard yang bagus tapi conversionnya kecil lho. Karena ada banyak faktor lainnya yang bisa mempengaruhi, seperti landing page kurang menarik, click bait pada konten yang berlebihan atau juga teknik persuasi pada tim customer service yang masih harus diperbaiki.

Jadi sudah tau kan 3 alasan utama advertiser pemula pasti boncos. Tetapi tidak ada proses yang sia-sia, tetap belajar dari kesalahan dan jadilah advertiser yang selalu berkembang setiap harinya. Semangat !

Baca selengkapnya

Tuesday, April 15, 2025

Tips Sukses dalam Wawancara Kerja

Bagaimana caranya agar kamu bisa berhasil dalam wawancara kerja?

Wawancara kerja adalah langkah penting dalam mendapatkan pekerjaan impian. Persiapan yang matang dan sikap yang tepat dapat meningkatkan peluang untuk sukses. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Pelajari Perusahaan dan Posisi yang Dilamar.
Sebelum wawancara, cari tahu tentang perusahaan, budaya kerja, serta tanggung jawab posisi yang dilamar. Ini menunjukkan ketertarikan dan kesiapanmu.

2. Latih Jawaban untuk Pertanyaan Umum.
Beberapa pertanyaan sering muncul dalam wawancara, seperti menceritakan tentang kelebihan dan kekurangan kamu dan alasan kamu tertarik untuk pekerjaan tersebut. Latih jawaban yang jelas, singkat, dan relevan dengan pengalamanmu.

3. Tunjukkan Kepercayaan Diri dan Sikap Profesional.
Jaga kontak mata, berbicara dengan tenang, dan gunakan bahasa tubuh yang positif. Hindari terlihat gugup atau ragu-ragu.

4. Berpakaian Rapi dan Sesuai.
Penampilan yang profesional menunjukkan keseriusanmu dalam melamar pekerjaan. Sesuaikan pakaian dengan budaya perusahaan.

5. Siapkan Pertanyaan untuk Pewawancara.
Mengajukan pertanyaan seperti "Bagaimana budaya kerja di sini?" atau "Apa tantangan terbesar dalam posisi ini?" menunjukkan ketertarikan dan inisiatifmu.

6. Ceritakan Pengalaman dengan Metode STAR.
Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) saat menjelaskan pengalaman kerja agar jawaban lebih terstruktur dan mudah dipahami.

7. Lakukan Follow-Up Setelah Wawancara.
Kirim email ucapan terima kasih kepada pewawancara dalam 24 jam setelah wawancara. Ini menunjukkan profesionalisme dan minat yang tinggi.

Dengan persiapan yang baik dan sikap percaya diri, kamu bisa meningkatkan peluang sukses dalam wawancara kerja. Semoga berhasil.

Baca selengkapnya

Waktu Sangatlah Berharga

Apapun yang ada di dunia ini, bisa kamu cari dan kamu usahakan. Tetapi waktu tidak bisa kamu putar kembali.

Apalagi di masa muda, seringkali kita mungkin menyepelekan waktu, sehingga banyak sekali hal-hal yang membuat kita terbuai dan akhirnya lupa bahwa waktu sangatlah berharga.

Kelak saat kita telah lanjut usia, mungkin akan ada sedikit penyesalan, seandainya dulu kita bisa lebih memanfaatkan waktu dengan lebih baik.

Karena ada pepatah bijak berkata, apabila kamu menyia-nyiakan waktu, suatu saat waktu akan menyia-nyiakan kamu.
Baca selengkapnya

Monday, April 14, 2025

Cara Menghadapi Orang Toxic dengan Bijak

Bagaimana cara menghadapi orang toxic?

Dalam kehidupan, kita pasti akan bertemu dengan orang toxic, mereka yang suka merendahkan, memanipulasi, atau membawa energi negatif. Jika tidak dihadapi dengan benar, mereka bisa mempengaruhi kesehatan mental dan emosi kita. Berikut beberapa cara untuk menghadapi orang toxic dengan bijak:

1. Kenali Tanda-Tanda Orang Toxic.
Orang toxic sering kali memiliki ciri seperti suka mengkritik tanpa alasan, manipulatif, egois, atau selalu membawa drama. Mengenali tanda-tanda ini akan membantu kita untuk lebih waspada.

2. Tetapkan Batasan yang Jelas.
Jangan biarkan mereka menguras energi dan emosi kita. Berani mengatakan "tidak" dan menjaga jarak jika diperlukan agar tidak terjebak dalam pola toxic mereka.

3. Jangan Terpancing Emosi.
Orang toxic sering kali suka memancing emosi. Tetaplah tenang dan jangan terjebak dalam permainan mereka. Respon yang tenang dan rasional akan membuat mereka kehilangan kendali atas situasi.

4. Fokus pada Diri Sendiri.
Jangan terlalu memikirkan ucapan atau perlakuan mereka. Alihkan energi untuk hal-hal yang lebih positif, seperti pengembangan diri dan membangun hubungan yang sehat.

5. Cari Dukungan dari Orang Positif.
Berada di sekitar orang yang mendukung dan memberikan energi positif akan membantu mengimbangi dampak negatif dari orang toxic. Jangan ragu untuk berbagi cerita dan meminta saran.

6. Jika Perlu, Jaga Jarak atau Lepaskan.
Jika seseorang terus menerus membawa dampak buruk dalam hidupmu, jangan ragu untuk menjauh atau bahkan mengakhiri hubungan tersebut. Kesehatan mental dan kebahagiaanmu lebih penting.

Menghadapi orang toxic memang tidak mudah, tetapi dengan batasan yang jelas dan sikap yang bijak, kita bisa melindungi diri dari dampak negatif mereka. Pilihlah lingkungan yang sehat dan penuh energi positif. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Tips Ampuh Agar Bisa Cepat Naik Gaji

Berbicara soal gaji, adalah satu elemen yang sangat krusial dalam pekerjaan, kadang bisa bersifat rahasia, namun tidak jarang untuk di perbincangkan. Bagi sebagian orang, pasti akan memilih pekerjaan yang menawarkan gaji sesuai dengan yang diharapkan atau ekspektasi.

Namun dengan seiring berjalannya waktu, setelah masuk ke dalam berusahaan, bagi sebagian karyawan ada yang merasa bahwa gaji yang didapatkan saat ini tidak sesuai dengan beban kerja yang dia jalankan atau mungkin juga tidak sesuai dengan biaya kebutuhan harian yang terus meningkat. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa cepat naik gaji? berikut ini tipsnya.

Tips yang pertama, kamu harus bisa meningkatkan skill dan kompetensi yang kamu miliki saat ini. Coba untuk pelajari hal baru yang bisa bermanfaat untuk diri kamu dan juga bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan. Semakin kamu belajar banyak hal, maka value kamu di mata atasan juga seharusnya akan semakin besar. Hal inilah yang akan berpotensi membuat kamu akan naik gaji.

Tips kedua, cobalah untuk bekerja dengan semakin giat dan rajin. Jangan pernah berharap akan mendapatkan gaji yang baik apabila kamu masih memiliki sifat malas, karena tidak ada satupun atasan yang sudi untuk membayar lebih karyawan yang tidak produktif. Tidak ada kesuksesan yang bisa diraih dengan bermalas-malasan.

Tips ketiga, cobalah untuk negosiasi dengan atasanmu. Kalau kamu sudah memperluas potensi yang kamu miliki dan bekerja dengan rajin, sekarang saatnya kamu untuk coba negosiasi dengan atasanmu. Setidaknya ketika kamu melakukan negosiasi, kamu sudah memiliki dasar yang kuat untuk mengajukan negosiasi. Selama negosiasi berusahalah untuk tetap merendahkan diri dan kamu harus berusaha untuk memberikan alasan yang kuat kenapa kamu seharusnya pantas untuk naik gaji.

Tips yang terakhir, apabila memang ketiga cara diatas tadi gagal atau memang atasan kamu tidak pernah melihat potensi yang kamu miliki, hal yang pertama yang harus kamu lakukan adalah introspeksi diri. Renungkan kembali apakah kamu telah berusaha dengan maksimal untuk mencapai kinerja yang baik, sehingga seharusnya kamu pantas untuk naik gaji. Apabila kamu merasa itu belum cukup, lakukan improvisasi dan perbaikan diri untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Namun apabila kamu merasa sudah melakukan semua hal yang terbaik, mungkin sudah saatnya kamu untuk mendapatkan tempat kerja baru yang bisa lebih menghargai potensi yang kamu miliki saat ini. Kuncinya adalah kesabaran dan ketekunan, saya yakin segalanya akan indah pada waktunya nanti. Tetap semangat yah.

- Joshua Favian
Baca selengkapnya