Selasa, 28 Februari 2017

Blackberry Messengger - aplikasi chatting legendaris yang mulai terlupakan

Masih ingatkah kalian dengan produk ponsel Blackberry yang sangat sangat populer di awal tahun 2007 ? Seperti yang kita ketahui ponsel tersebut sekarang hanya tinggal kenangan setelah mengalami penurunan laba di beberapa tahun terakhir, setelah era BB berakhir aplikasi chatting BBM yang menjadi andalannya pun ikut dijual bebas sehingga bisa dinikmati sekarang di iphone ataupun android.

Jujur BBM dahulu adalah suatu aplikasi yang selalu menjadi primadona, bahkan rasanya belum komplit kalau kamu punya smartphone tetapi tidak punya pin BBM. Aplikasi ini menjadi pelopor sosmed sosmed yang terkenal saat ini dengan timelinenya baik berupa status ataupun berupa posting gambar.

Tetapi saat ini bagi saya BBM bukan lagi penguasa pasar aplikasi chatting, hal ini bisa terjadi karena BBM tidak lagi seperti dahulu, banyak sekali fitur fitur tambahan yang menurut saya sangat sangat sangat mengganggu. Sebut saja iklan di feeds yang membabi buta, ok lah mungkin dengan itu para penggunanya masih bisa bersabar. Namun lihatlah BBM saat ini, iklan iklan tidak hanya muncul di feeds, namun bisa invite pin kita secara pribadi, walau sudah di reject pasti nantinya akan muncul lagi, wtf ga?

Hal itu masih belum cukup disitu, sekarang bahkan orang yang tidak kita kenal saja bisa mengetahui pin bbm kita dan invite secara personal, lalu bila di approve akan otomatis broadcast iklan iklan baik yang berupa jualan atau beberapa terlihat seperti penipuan. Sungguh aku lihat aplikasi BBM saat ini sangat sangat menyedihkan, bahkan aku sendiri sudah mulai berpikir untuk uninstal aplikasi ini dari hpku.

Saya yakin apabila BBM akan tetap bertahan pada kondisi seperti itu, akhir tahun ini akan menjadi penurunan pengguna aplikasi ini dengan sangat signifikan. Mungkin ego developer aplikasi ini demi meraup keuntungan yang besar dari aplikasi ini malah membawa aplikasi ini kepada suatu kemunduran dan bisa saja akan segera terlupakan.

Sumber : Artikel Gambar
Baca selengkapnya

Travelmie - tempat makan anti mainstream yang lagi hits di Kota Malang

Minggu lalu waktu lewat Jl. Jakarta (jalan kembar) di daerah UM Malang dari arah ijen, ga sengaja lihat di kanan jalan ada kaya kemah-kemah gitu, eh ternyata ada rumah makan baru yang konsepnya cukup unik juga, yaitu mengambil konsep camping gitu, ternyata mereka juga menggandeng komunitas-komunitas traveling di Kota Malang.

Alamat pastinya aku kurang paham, tetapi kalau dari hasil googling sih Jalan Simpang Ijen Blok B No. 39, Klojen. Begitu aku masuk ke lingkungan Travelmie, benar saja konsepnya sangatlah menarik aku bisa lihat tempat ini begitu santai, apalagi dihiasi berbagai kemah-kemah kecil yang warna warni semakin membuat tempat ini terkesan sangat ceria. Begitu datang, aku langsung memilih kemah mana yang mau dipakai, mulailah aku memilih kemah satu persatu, karena saat itu sudah banyak kemah yang telah terisi pengunjung lainnya. Akhirnya setelah beberapa saat mencari, ada kemah yang letaknya sedikit di ujung ternyata masih kosong, okelah akhirnya aku dapat tempat.. Yayyy ! :D Hahaha

Saat itu matahari tepat di atas kepala, alias siang hari. Begitu aku masuk ke dalam kemah, wuihhhh hawanya sangat panas saat itu, walau di dalam kemah disediakan kipas kecil bagi para pengunjung, panasnya tetap kerasa. Maka dari itu kalau teman-teman ada rencana kesini, aku sarankan untuk ambil waktu sore hari atau malam hari. 

Menu makanan disini cukup unik misalnya ada ikan goreng, burung, sampai jangkrik juga ada (seriusan), harganya juga rata-rata sih. Tapi yang menggoda itu nasi liwetnya, beghhh sedap bukan main.. hehehe.. Kalau dilihat sepintas sih lauknya sedikit, tetapi porsinya cukuplah buat aku. Untuk para pecinta kuliner mungkin disini ga terlalu wah sih, tetapi tempatnya asik banget buat seru-seruan bareng temen. Gimana? sudah mulai tertarik untuk berkunjung ke tempat ini ?

Sumber : Joshua Favian

#travelmie #jalanjalan #kulinermalang #kotamalang #warungkuliner #malanghits #malangspot #indonesia #makanan #minuman #wisatamalang


Baca selengkapnya

Sabtu, 25 Februari 2017

Manusia Setengah Program

Artikel kali ini mungkin lebih membawa anda ke sisi sensitifnya para programmer, karena perlu diketahui meskipun kita mampu bikin aplikasi begini dan begitu, tetapi kita juga manusia yang punya hati yang ga bisa terus terusan begini dan begitu #asik.

Pernah ga ngerasa ketika atasan kamu ngerevisi aplikasi yang kamu buat, dengan menambahkan suatu fitur yang terlihat sangat sangat simpel, namun secara sisten sangat sangatlah rumit? Pastinya pernah dong, tetapi ketika aplikasi sudah jadi, paling responnya biasa biasa saja, mereka tidak paham bagaimana cara kita memikirkan prosesnya, bisa jadi proses nomor dua, tetapi output nomor satu. Tapi terkadang atasan yang tidak paham IT juga menjadi keuntungan tersendiri bagi para programmer dengan prinsipnya yang penting program jalan, tampilan tanpa error, masa bodoh dengan kerapian koding dan alur sistemnya.

Pernah ga kamu nemuin BUG di aplikasi yang kamu buat dan sampai malam masih belum ketemu solusinya? Wihhh, rasanya kaya nyimpen kanker di otak, bikin kepikiran terus, makan jadi ga enak, tidurpun jadi tidak nyenyak, kalau ada masalah dikit jadinya ngelamak (emosian). Udah jangan baper, aku tau apa yang kamu rasakan kok, kita sama sama pejuang koding, tetapi mending ngekode program biar terkadang error tapi ada responnya, daripada ngekode kamu tapi ga direspon respon.. Haha #apaancoba
Baca selengkapnya

Kamis, 23 Februari 2017

Gili Labak - Explore Madura

Pada bulan lalu aku melakukan perjalanan ke pulau Gili Labak, Madura, dengan harapan perjalanan akan lancar-lancar saja ternyata perjalanan tersebut menjadi sangat tidak terlupakan karena berbagai hal yang harus aku lewati saat itu (28 Januari 2017).

Ceritanya aku memulai perjalanan ini melalui suatu travel organizer di kota Malang, karena saat itu ada promo murah, ok berangkat adalah suatu hal yang baik pikirku saat itu. Ketika berkumpul di titik poin, awalnya admin dari travel organizer tersebut menjanjikan bahwa akan disediakan tempat parkir, tetapi setelah bertemu di titik poin dan disitu bisnya parkir, ternyata tidak ditemui tempat parkir motor. Tidak lama pemandu perjalanan datang dan dia mengaku tidak mengetahui akan hal tersebut. Kurangnya koordinasi antara admin travel organizer tersebut dan pemandu perjalanan tentu sudah mengawali petualangan ini dengan suatu keluh kesah dari setiap peserta yang mengikuti trip kali ini.

Salah satu peserta akhirnya berinisiatif mencarikan tempat parkir, tidak jauh dari titik temu tadi ada suatu mall yang menyediakan tempat parkir, namun kita berpikir tentu akan mahal jika motor harus menginap di tempat parkir tersebut karena kita harus membayar setidaknya 50rb/malam untuk setiap motor, tetapi melalui hasil negosiasi ternyata kita diperbolehkan nitip kendaraan di tempat parkir tersebut dengan hanya membayar 5000 saja, tentu satu masalah teratasi dan senyum lega mulai terpancar di wajah kita. Mulailah aku dan rekanku (pacar), menaiki bus tersebut, bus yang disediakan sebenarnya cukup besar, namun kursi yang berada di dalamnya sangatlah padat, satu baris memanjang pada bis tersebut sekitar 15 kursi, sedangkan menyamping berjumlah 5 kursi. Untuk orang seperti aku yang memiliki kaki cukup panjang (sombong), tentu hal ini menjadi tantangan karena harus duduk dengan keadaan kaki yang tidak leluasa dan tidak bisa berganti ganti gaya kaki (bak model).

Berangkat dari Malang jam satu pagi, kita menuju Madura dan baru sampai di pelabuhan jam tujuh pagi, perutku mulai lapar karena di dalam bus tadi tentu aku susah tidur karena posisi yang harus jujur aku katakan tidak nyaman untuk dibuat tidur, jadinya cuma bisa tidur ayam sehingga energi banyak terbuang, alhasil perut sudah mulai berdemo ria. Tapi aku sudah antisipasi dari rumah, roti aku sediakan untuk mengganjel perut yang lapar ini. Menyebrang dari pelabuhan menuju ke pulau Gili Labak, kita menggunakan dua kapal dan rombongan dibagi menjadi dua, aku masuk ke rombongan kapal yang pertama. Baru seperempat perjalanan, tidak disangka kapal kedua mesinnya mogok, lalu kapal pertama akhirnya menarik dengan tali tambang kapal yang mogok tadi. Alhasil perjalanan ke pulau Gili Labak yang harusnya memakan waktu cuma dua jam saja, menjadi tiga setengah jam. Panas terik sinar matahari tentu membuat kita lelah, namun hembusan angin laut dan indahnya pulau-pulau sesekali menjadi pelipur lara dalam penyebrangan tersebut.
Baca selengkapnya

Minggu, 19 Februari 2017

Tidak mau belajar teknologi ? pikir kembali

Sudah beberapa kali saya mendengar langsung cerita dari para driver g*jek atau *ber seputar seringnya mereka mendapat kecaman dari para taksi lokal atau ojek pangkalan. Heran di jaman yang serba teknologi ini masih aja ada orang yang ga mau belajar teknologi. Tentu saat ini konsumen perlu kualitas layanan yang lebih baik, transparan dan cepat, teknologi tentu menjadi jembatan untuk mencapai hal tersebut.

Sebagai orang yang basicnya IT, tentu sangat saya pahami bahwa teknologi dapat membantu atau mempermudah pekerjaan orang siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Tetapi seringkali hal ini yang tidak dipahami banyak orang, karena malas belajar dan tetap ingin berada di zona nyamannya dengan mengandalkan cara yang kuno, merasa iri dengan orang lain tetapi tidak ingin belajar menjadi lebih baik dari orang tersebut adalah suatu tanda sifat malas yang sudah sangat susah untuk disembuhkan.

Yah semoga saja dengan bergesernya terus era teknologi ini dari generasi ke generasi, banyak orang semakin melek teknologi dan perkembangan layanan transportasi umum menjadi semakin bagus, sehingga nantinya orang lebih milih naik transportasi umum ketimbang naik kendaraan pribadi, saya yakin hal itu pasti nanti terjadi, tentu saja harus saya sampaikan lagi bahwa teknologi yang akan menjadi jembatannya untuk mencapai cita cita tersebut.

Sumber :
Baca selengkapnya

Sabtu, 11 Februari 2017

Jawaban Aneh Para Cagub Cawagub Saat Debat Final


Tadi malam ada final debat cagub cawagub untuk pemilihan di provinsi DKI Jakarta, seperti biasa dalam debat ini berlangsung sengit dan begitu panas. Setiap calon mengemukakan semua ide dan gagasannya mati-matian di final debat ini, berharap setiap apa yang mereka sampaikan bisa mendapat tempat di hati masyarakat untuk memilih mereka di tanggal 15 Februari nantinya.

Setiap gagasan yang mereka bawakan memang cukup menarik untuk disimak, namun cukup membosankan ketika masuk ke sesi saling tanya jawab antar calon pasangan, pasti yang akan diserang adalah kepribadian masing-masing, bukan visi misinya. Setiap calon mengumbar ngumbar tentang kesantunan, karakter dan kerendah hatian, namun pada kenyataannya banyak sikap-sikap para calon pasangan yang mengeluarkan argumen-argumen yang menurut saya kurang santun walau dibawakan secara halus, karena kesantunan bukan hanya diukur dari cara bicara tetapi juga hal dibicarakan itu sendiri.

Ada satu hal lagi yang konyol menurut saya, ketika pertanyaan terakhir yang sama diajukan kepada setiap calon pasangan cagub cawagub, kurang lebih pertanyaannya seperti ini "Menurut anda apakah sisi positif atau hal yang baik yang ada pada pesaing anda?". Bagi saya ini sungguh pertanyaan yang menarik untuk ditanyakan, karena dalam pertarungan yang sengit seperti ini, pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang menjebak dan memancing ego. Benar ternyata, bukannya menjawab apa sisi positif pesaingnya, namun malah menjawab sisi negatifnya. Hal inilah yang membuat kita justru bisa menilai kepribadian orang itu sendiri dari bagaimana cara dia menilai orang lain. Semakin dia menjelek-jelekan orang lain, justru dialah yang akan semakin terlihat jelek. Salut untuk pertanyaan yang satu ini, begitu smart !

Btw, bagi teman-teman yang ada di Jakarta, jangan lupa memilih ya.. ingat jangan golput, satu suaramu turut ambil bagian dalam menentukan nasib bangsa ini. Salam Indonesia Damai :)

Sumber :
Baca selengkapnya