Wednesday, April 23, 2025

Hard Skills vs Soft Skills: Mana yang Lebih Penting?

Dalam dunia kerja, hard skills dan soft skills sama-sama dibutuhkan. Namun, mana yang lebih penting? Jawabannya tergantung pada jenis pekerjaan dan situasi yang dihadapi.

Apa Itu Hard Skills? Jadi hard skills adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan dipelajari melalui pendidikan atau pelatihan, seperti:
- Keahlian dalam software atau coding.
- Kemampuan bahasa asing.
- Data analysis dan desain grafis.

Lalu apa Itu Soft Skills? Soft skills adalah keterampilan interpersonal yang berhubungan dengan cara bekerja dan berinteraksi dengan orang lain, seperti:
- Kemampuan komunikasi.
- Manajemen waktu.
- Kepemimpinan dan kerja sama tim.

Jadi mana yang Lebih Penting?
- Hard skills lebih penting saat melamar pekerjaan, karena itu menjadi syarat utama untuk memenuhi kebutuhan teknis suatu posisi.
- Soft skills lebih penting dalam jangka panjang, karena perusahaan mencari karyawan yang bisa bekerja sama dalam tim, berpikir kritis, dan beradaptasi dengan perubahan.

Idealnya, keseimbangan antara hard skills dan soft skills adalah kunci kesuksesan. Memiliki keterampilan teknis yang kuat tanpa kemampuan komunikasi dan kerja sama bisa menjadi hambatan, begitu pula sebaliknya.

Jadi, terus tingkatkan hard skills untuk menunjang karier, tetapi jangan lupakan soft skills agar bisa berkembang lebih jauh. Semoga bermanfaat.



Baca selengkapnya

Manajemen Buruk vs. Karyawan Hebat? Siapa yang Harus Berubah?

Di banyak perusahaan, ada situasi di mana karyawan hebat merasa frustrasi karena harus bekerja di bawah manajemen yang buruk. Ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang seharusnya beradaptasi dan berubah—manajemen atau karyawan?

1. Tanda-Tanda Manajemen yang Buruk
Sebuah kepemimpinan yang buruk bisa terlihat dari beberapa hal berikut:
Kurangnya komunikasi yang jelas ? Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Tidak memberikan apresiasi atau umpan balik konstruktif ? Karyawan merasa tidak dihargai.
Mengambil keputusan secara tidak transparan ? Menciptakan ketidakpercayaan di tim.
Kurangnya visi dan strategi yang jelas ? Tim bekerja tanpa arah yang pasti.
Tidak peduli dengan kesejahteraan karyawan ? Karyawan mengalami burnout dan kehilangan motivasi.

2. Dampak Manajemen Buruk pada Karyawan Hebat
Karyawan yang memiliki keterampilan tinggi dan etos kerja baik sering kali mengalami hal berikut ketika menghadapi manajemen buruk:
Frustrasi dan kehilangan motivasi ? Mereka merasa upaya mereka tidak dihargai.
Kurangnya peluang berkembang ? Tidak ada ruang untuk meningkatkan keterampilan atau jenjang karier.
Beban kerja yang tidak seimbang ? Karyawan unggul sering kali dipaksa menanggung lebih banyak pekerjaan.
Resign dari perusahaan ? Banyak karyawan hebat akhirnya memilih mencari tempat kerja yang lebih baik.

3. Siapa yang Harus Berubah?
Jawabannya tergantung pada situasi. Berikut dua sudut pandang:

A. Manajemen Harus Berubah
Jika perusahaan ingin berkembang, kepemimpinan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan karyawan mereka. Manajer yang buruk seharusnya:
Meningkatkan keterampilan kepemimpinan melalui pelatihan dan mentoring.
Belajar mendengarkan dan memahami karyawan serta memberikan feedback yang konstruktif.
Menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan transparan.
Menyesuaikan ekspektasi dengan realitas kerja, sehingga tidak membebani karyawan.

B. Karyawan Harus Beradaptasi?
Dalam beberapa kasus, karyawan bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk bertahan dalam lingkungan kerja yang sulit:
Menyesuaikan ekspektasi ? Tidak semua atasan bisa sempurna, jadi fokuslah pada cara terbaik untuk bekerja dalam kondisi yang ada.
Meningkatkan keterampilan komunikasi ? Berani menyampaikan ide atau keberatan dengan cara yang diplomatis.
Mencari mentor atau jaringan di dalam perusahaan untuk mendapatkan dukungan.
Menentukan batasan pribadi agar tidak terbebani secara mental dan emosional.
Jika lingkungan kerja sudah terlalu toxic, mempertimbangkan opsi lain seperti pindah ke tim lain atau bahkan mencari pekerjaan baru.

4. Kesimpulan: Haruskah Karyawan Hebat Selalu Beradaptasi?
Tidak selalu. Sebuah perusahaan yang baik seharusnya mendukung pertumbuhan karyawannya. Jika manajemen buruk terus-menerus menghambat karyawan tanpa perubahan berarti, maka yang paling mungkin terjadi adalah karyawan hebat akan pergi, sementara yang biasa-biasa saja tetap bertahan.
Jika perusahaan ingin mempertahankan talenta terbaik, perubahan harus dimulai dari atas, bukan sebaliknya. Namun, bagi karyawan, penting juga untuk memahami batasan dan mengambil keputusan terbaik untuk diri sendiri.

Apakah kamu pernah mengalami situasi seperti ini di tempat kerja? Bagaimana cara kamu mengatasinya?



Baca selengkapnya

Tuesday, April 22, 2025

Strategi Mencari Kerja di Era Digital

Bagaimana strategi mencari kerja di Era Digital saat ini?

Di era digital, mencari pekerjaan bukan hanya soal mengirim lamaran, tetapi juga membangun personal branding dan memanfaatkan teknologi. Berikut beberapa strategi efektif untuk mendapatkan pekerjaan impian:

1. Optimalkan Profil di Platform Profesional.
Gunakan LinkedIn atau platform sejenis untuk membangun profil profesional yang menarik. Pastikan CV digitalmu selalu terupdate, lengkap dengan pengalaman kerja, keterampilan, dan portofolio.

2. Manfaatkan Situs Job Portal.
Gunakan situs seperti Jobstreet, LinkedIn Jobs, Glints, atau Kalibrr untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlianmu. Aktifkan notifikasi agar tidak ketinggalan peluang baru.

3. Bangun Personal Branding di Media Sosial.
Bagikan insight, pengalaman, atau proyek yang pernah kamu kerjakan di media sosial seperti LinkedIn, Twitter, atau Instagram. Ini bisa meningkatkan kredibilitas dan menarik perhatian perekrut.

4. Kembangkan Keterampilan Digital.
Perusahaan kini mencari kandidat yang memiliki keterampilan digital seperti analisis data, digital marketing, atau coding. Manfaatkan kursus online gratis seperti Coursera, Udemy, atau Google Career Certificates untuk menambah skill.

5. Perluas Jaringan atau Networking.
Bergabunglah dengan komunitas profesional dan hadiri webinar atau workshop industri. Banyak peluang kerja datang dari referensi dan rekomendasi dalam jaringan yang luas.

6. Sesuaikan CV dan Lamaran dengan Pekerjaan yang Dilamar.
Jangan kirimkan CV yang sama ke semua lowongan. Sesuaikan pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan perusahaan agar lebih menarik bagi perekrut.

7. Persiapkan Diri untuk Wawancara Online.
Saat ini, banyak wawancara dilakukan secara virtual. Pastikan koneksi internet stabil, gunakan pakaian profesional, dan latih jawaban untuk pertanyaan umum agar lebih percaya diri.

Dengan strategi yang tepat dan pemanfaatan teknologi, peluang mendapatkan pekerjaan di era digital semakin besar. Tetap aktif, terus belajar, dan jangan menyerah dalam prosesnya. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Sistem Kekeluargaan di Kantor? Emang Penting?


Sistem Kekeluargaan di Kantor? Emang Penting?

Dalam dunia kerja, istilah "sistem kekeluargaan" sering digunakan untuk menggambarkan lingkungan kerja yang akrab, penuh kebersamaan, dan saling mendukung. Banyak perusahaan membanggakan budaya kekeluargaan sebagai nilai utama mereka. Tapi, apakah sistem ini benar-benar membawa manfaat, atau justru berpotensi menimbulkan masalah?

1. Apa Itu Sistem Kekeluargaan di Kantor?
Sistem kekeluargaan di tempat kerja merujuk pada hubungan kerja yang erat, di mana karyawan diperlakukan seperti bagian dari sebuah keluarga besar. Ini bisa berarti:

- Hubungan kerja yang lebih santai dan tidak terlalu kaku.
- Atasan dan bawahan memiliki komunikasi yang terbuka.
- Karyawan saling mendukung di luar urusan pekerjaan.
- Keputusan perusahaan sering melibatkan aspek emosional dan hubungan personal.

2. Keuntungan Sistem Kekeluargaan di Kantor
Tidak bisa dipungkiri, sistem ini memiliki beberapa manfaat, seperti:
? Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Karyawan yang merasa dihargai dan diperlakukan seperti keluarga cenderung lebih loyal dan jarang berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.
? Lingkungan Kerja yang Lebih Nyaman
Adanya rasa kekeluargaan menciptakan suasana kerja yang lebih hangat dan minim tekanan, sehingga karyawan bisa lebih betah dan nyaman dalam bekerja.
? Komunikasi yang Lebih Terbuka
Karyawan tidak takut untuk menyampaikan pendapat mereka karena hubungan kerja yang lebih cair dan tidak terlalu formal.
? Saling Mendukung dalam Kesulitan
Sistem kekeluargaan memungkinkan karyawan untuk saling membantu, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, menciptakan rasa solidaritas yang tinggi.

3. Dampak Negatif Sistem Kekeluargaan di Kantor
Namun, meskipun terlihat positif, sistem ini juga bisa menimbulkan sejumlah masalah serius jika tidak dikelola dengan baik.
? Sulit Membedakan Profesionalisme dan Personal
Ketika hubungan terlalu personal, keputusan yang seharusnya berbasis kinerja bisa dipengaruhi oleh kedekatan emosional. Misalnya, seseorang dipromosikan bukan karena kompetensi, tetapi karena kedekatannya dengan atasan.
? Sulit Memberikan Kritik atau Teguran
Dalam budaya kekeluargaan, memberikan teguran kepada rekan kerja atau bawahan bisa menjadi sulit karena takut merusak hubungan yang sudah terjalin akrab. Akibatnya, kesalahan bisa dibiarkan berlarut-larut.
? Beban Kerja Tidak Seimbang
Ada kecenderungan untuk meminta bantuan lebih kepada karyawan tertentu dengan alasan "sudah seperti keluarga," tanpa memberikan kompensasi yang sesuai.
? Potensi Nepotisme dan Ketidakadilan
Ketika sebuah perusahaan lebih mementingkan hubungan daripada meritokrasi (kinerja dan kompetensi), keputusan bisa menjadi tidak objektif. Orang-orang yang lebih dekat dengan manajemen mungkin mendapatkan lebih banyak peluang dibandingkan mereka yang lebih kompeten.
? Eksploitasi Terselubung
Beberapa perusahaan menggunakan istilah "kekeluargaan" sebagai alasan untuk menuntut loyalitas berlebihan, misalnya:
Meminta karyawan bekerja lembur tanpa bayaran tambahan.
Mengabaikan hak karyawan dengan alasan "demi kepentingan bersama."
Menekan karyawan untuk tidak mengajukan keluhan karena "kita ini keluarga."

4. Apakah Sistem Kekeluargaan Benar-Benar Penting?
Jawabannya: tergantung pada bagaimana sistem ini diterapkan.
Jika diterapkan dengan sehat, di mana hubungan kerja tetap profesional tetapi tetap ada rasa peduli dan empati, sistem kekeluargaan bisa menjadi budaya positif yang meningkatkan loyalitas dan kebersamaan.
Namun, jika disalahgunakan, bisa berubah menjadi alat eksploitasi yang merugikan karyawan dan menghambat profesionalisme di tempat kerja.

5. Alternatif yang Lebih Baik: Budaya Kerja Profesional dengan Sentuhan Humanis
Daripada hanya mengandalkan sistem kekeluargaan, perusahaan sebaiknya membangun budaya kerja yang profesional tetapi tetap humanis, seperti:
Menerapkan komunikasi terbuka tanpa bias personal.
Memberikan penghargaan dan promosi berdasarkan kinerja, bukan kedekatan.
Memastikan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
Menghargai batasan profesionalisme agar tidak ada eksploitasi terselubung.

Kesimpulan
Sistem kekeluargaan di kantor memang bisa membawa manfaat, tetapi harus diterapkan dengan hati-hati. Jika hanya dijadikan alasan untuk menekan karyawan atau menghindari profesionalisme, maka sistem ini justru akan menjadi bumerang bagi perusahaan. Jadi, bukan masalah "kekeluargaan" atau tidak, tetapi bagaimana perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat, adil, dan profesional.

Bagaimana dengan tempat kerja kamu? Apakah sistem kekeluargaan di kantor terasa positif atau justru menghambat profesionalisme?

Baca selengkapnya

Monday, April 21, 2025

Perbedaan Budaya Kerja di Startup vs Korporat

Pilih kerja di Startup atau Korporat? Bekerja di startup dan korporat memiliki kelebihan serta tantangan masing-masing. Memilih lingkungan kerja yang sesuai bisa berdampak besar pada karier dan pengembangan diri. Berikut beberapa perbedaannya:

1. Struktur dan Budaya Kerja.
Startup: Struktur lebih fleksibel, hierarki minim, dan budaya kerja cenderung santai. Ide dan inovasi sangat dihargai. Korporat: Struktur lebih jelas dengan jenjang karier yang teratur. Ada aturan ketat dan birokrasi dalam pengambilan keputusan.

2. Lingkup Pekerjaan.
Startup: Sering kali karyawan harus mengerjakan berbagai tugas di luar job desk utama karena keterbatasan tim. Korporat: Pekerjaan lebih terstruktur dan spesifik sesuai dengan posisi yang diemban.

3. Stabilitas dan Keamanan Kerja.
Startup: Risiko tinggi karena masih dalam tahap berkembang, tetapi memberikan kesempatan besar untuk belajar dan berkembang pesat. Korporat: Lebih stabil dengan sistem yang sudah mapan, meskipun perubahan bisa terjadi tetapi tidak secepat di startup.

4. Gaji dan Benefit.
Startup: Gaji awal mungkin lebih kecil, tetapi ada peluang mendapatkan equity (saham) dan kenaikan cepat jika perusahaan berkembang. Korporat: Gaji lebih stabil dengan berbagai tunjangan seperti asuransi, bonus tahunan, dan fasilitas lainnya.

5. Work-Life Balance.
Startup: Bisa lebih fleksibel, tetapi sering kali tuntutan kerja lebih tinggi karena target yang agresif. Korporat: Cenderung memiliki jam kerja yang lebih teratur dengan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Jadi Mana yang Lebih Baik? Jika kamu suka tantangan, fleksibilitas, dan ingin berkembang cepat, startup bisa menjadi pilihan. Jika kamu lebih mengutamakan stabilitas, jenjang karier yang jelas, dan benefit, maka korporat lebih cocok.

Pilihlah lingkungan kerja yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan kariermu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Introvert Wajib Tahu ! Berikut Cara Ampuh Komunikasi Dengan Customer !

Bagi kamu yang terjebak dengan situasi dan keadaan yang mengharuskan kamu menjadi seorang sales, padahal kamu adalah seorang introvert, coba baca ini baik-baik!

Menjadi seorang sales adalah salah satu pekerjaan yang sifatnya adalah profesional. Alias seharusnya bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus bergantung pada introvert atau extrovert, jadi bisa ga bisa ya harus bisa. Saya sudah banyak ketemu sales-sales yang luar biasa kalau pitching, padahal mereka introvert. Apa rahasianya?

1. Belajar untuk menyukai orang terlebih dahulu. Kamu harus belajar untuk menyukai teman bicara kamu dalam artian yang positif ya dan carilah kesamaan. Karena pada umumnya customer akan mudah menyukai orang yang terlebih dahulu menyukai dirinya, feeling yang bagus itu penting dalam membuka obolan dan orang lain akan bisa melihat aura positif yang kamu pancarkan.

2. Fokus pada mendengarkan, bukan hanya bicara. Apabila kalau kamu bisa memahami, maka sudah pasti kamu akan bisa merespon dengan lebih baik. Karena ngomong hal yang esensi lebih penting daripada ngomong panjang lebar tetapi gak nyambung.

3. Gunakan pendekatan personal, bangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang. Tidak hanya sekedar jualan produk.

4. Gunakan fakta dan data untuk meyakinkan customer. Kamu harus hapal product knowledge dan harus siap melatih dirimu untuk semua jenis pertanyaan, bahkan untuk jenis pertanyaan yang terburuk sekalipun.

5. Jadilah diri sendiri. Melatih diri itu penting, namun jangan sampai terlalu kaku dan kehilangan jati diri. Teruslah perluas wawasan tentang gaya komunikasi yang paling sesuai dengan dirimu saat ini.

Oke, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak berani jadi sales hanya karena merasa diri introvert ya, semuanya hanya bergantung pada mindset. Semoga ini bermanfaat dan jangan lupa share kebaikan.

Baca selengkapnya

Sunday, April 20, 2025

Tips Melawan Rasa Patah Hati

Bagaimana cara melawan rasa patah hati? Jadi patah hati adalah pengalaman emosional yang menyakitkan, tetapi bukan akhir dari segalanya. Setiap orang pasti pernah merasakannya, dan kuncinya adalah bagaimana kita bangkit dan melanjutkan hidup. Berikut beberapa cara untuk melawan rasa patah hati:

1. Izinkan Diri untuk Merasa Sedih
Jangan menekan perasaan. Menangis atau mengungkapkan emosi adalah hal wajar dan bagian dari proses penyembuhan.

2. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri.
Hubungan yang berakhir bukan selalu karena kesalahan satu pihak. Terimalah bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan.

3. Alihkan Perhatian dengan Hal Positif.
Coba lakukan hobi baru, olahraga, atau bertemu teman. Kegiatan ini membantu mengurangi rasa sedih dan membangun energi positif.

4. Batasi Kontak dengan Mantan.
Beri waktu bagi diri sendiri untuk benar-benar pulih. Terlalu sering melihat atau berkomunikasi dengan mantan bisa memperlambat proses move on.

5. Fokus pada Pertumbuhan Diri.
Jadikan patah hati sebagai pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tingkatkan keterampilan, baca buku, atau eksplorasi minat baru.

6. Buka Hati untuk Masa Depan.
Percayalah bahwa masih banyak kebahagiaan yang menanti. Jangan menutup diri dari kemungkinan menemukan cinta yang lebih baik di masa depan.

Patah hati memang menyakitkan, tetapi dengan waktu dan usaha, luka itu akan sembuh. Yang terpenting adalah tetap mencintai diri sendiri dan percaya bahwa kebahagiaan akan datang kembali.

Baca selengkapnya

Percuma Kerja Puluhan Tahun !

Apakah kamu sudah kerja selama bertahun-tahun? Atau jangan-jangan hanya terus melakukan rutinitas yang sama selama bertahun-tahun? Coba deh pikirkan baik-baik!

Kalau ciri-ciri orang sukses itu adalah pekerja keras, kenapa masih banyak kita temukan orang-orang yang berjualan di pinggir jalan, mereka tidak sukses? Padahal sudah kesana kemari, jalan kaki dibawah terik sinar matahari, berhari-hari, berminggu-minggu dan bahkan ada yang jualan hingga puluhan tahun lamanya. Tetapi kenapa usahanya tetap gitu-gitu aja? Itu tandanya kerja keras aja ga cukup!

Kalau kamu hanya mengerjakan apa yang biasanya kamu kerjakan saja, tanpa ada inovasi dan pengembangan diri, maka kemungkinan besar hidup kamu akan stuck. Percuma kerja sekeras apapun hasilnya akan gitu-gitu aja. Karena itu jangan terjebak dengan rutinitas harian, jangan hanya berpikir untuk hari ini, tetapi luangkan waktu untuk berpikir ke masa depan.

Ingat, otak kita baru berguna apabila itu digunakan, jadi kalau bekerja jangan malas untuk berpikir. Coba mulai bertahap tinggikan kapasitas skill kamu dalam bekerja, jangan males belajar hal baru dan yuk sesekali coba break your limits. Ingat otak kamu adalah aset berharga yang harus dikembangkan.

Yuk mari kita tetap produktif dalam bekerja, tetap inovatif, bangun relasi dan jangan lupa meluangkan waktu untuk terus mengembangkan diri.

Semoga bermanfaat & jangan lupa share kebaikan!

- Joshua Favian

Baca selengkapnya

Saturday, April 19, 2025

Tips Agar Tidak Insecure dan Lebih Percaya Diri

Bagaimana cara agar melawan rasa insecure?

Rasa insecure atau kurang percaya diri adalah hal yang wajar, tetapi jika dibiarkan, bisa menghambat perkembangan diri. Untuk mengatasinya, berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Kenali dan Hargai Diri Sendiri.
Jangan terlalu fokus pada kekurangan. Sadari bahwa setiap orang punya kelebihan dan potensi masing-masing. Buat daftar hal-hal positif tentang dirimu.

2. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain.
Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda. Fokuslah pada perkembangan diri sendiri, bukan membandingkan dengan pencapaian orang lain.

3. Kelilingi Diri dengan Orang Positif.
Hindari lingkungan yang membuatmu merasa rendah diri. Berada di sekitar orang yang mendukung dan memberi energi positif akan membantumu merasa lebih percaya diri.

4. Kembangkan Keterampilan dan Potensi.
Semakin banyak hal yang kamu kuasai, semakin percaya diri kamu. Belajarlah keterampilan baru, tingkatkan kompetensi, dan terus berkembang.

5. Ubah Pola Pikir Negatif.
Jangan biarkan pikiran negatif mendominasi. Setiap kali merasa tidak cukup baik, ubah perspektif dengan mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif.

6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental.
Olahraga, makan sehat, dan tidur cukup bisa meningkatkan mood serta kepercayaan diri. Merawat diri juga berarti menghargai diri sendiri.

7. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil.
Kesuksesan bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga perjalanan dan usaha yang kamu lakukan. Nikmati prosesnya dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.

Tidak ada yang sempurna, dan itu tidak masalah. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menerima, mencintai, dan terus mengembangkan diri. Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya
Bisnis Properti vs Rumah Kost

Bisnis Properti vs Rumah Kost

Dalam waktu beberapa tahun terakhir ini, bisnis rumah kost menjadi salah satu produk investasi yang paling banyak diminati oleh orang-orang khususnya di Kota Malang. Hal ini terbukti dengan berkembang pesatnya para developer properti yang berfokus pada produk rumah kost. Apalagi Kota Malang dianggap sebagai salah satu kota pelajar terbesar di Indonesia. Tentu saja dengan banyaknya jumlah pelajar dari luar Kota Malang, membuat bisnis rumah kost menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan.

Pada artikel kali ini saya akan membahas lebih detail tentang plus minus bisnis rumah kost dibandingkan bisnis perumahan pada umumnya. Jadi seperti yang kita tahu bahwa hampir semua bisnis perumahan mengutamakan lokasi, karena umumnya selling poin dari bisnis perumahan adalah lokasinya yang strategis. Karena itu biasanya bisnis perumahan akan mengincar lokasi-lokasi yang dekat dengan fasilitas umum dan pusat perbelanjaan, misallnya mall dan supermarket. Namun bisnis rumah kost biasanya akan mengincar lokasi-lokasi yang dekat dengan universitas atau perguruan tinggi ternama di kota tersebut, karena segment market utamanya adalah para mahasiswa / pelajar.


Dari segi akses jalan sendiri, bisnis perumahan memerlukan akses jalan yang lebar dan bagus untuk memikat calon customer. Khususnya para keluarga yang telah memiliki mobil pribadi. Sedangkan untuk bisnis rumah kost, akses jalan tidak harus yang lebar, karena umumnya para pelajar/mahasiswa pendatang mereka akan lebih cenderung menggunakan sepeda motor untuk transpotasi sehari-hari. Karena itulah akses jalan bukan menjadi suatu masalah yang besar bagi bisnis rumah kost, selama lokasi dari rumah kost tersebut dekat dengan kampus mereka.

Selain itu untuk bisnis perumahan biasanya mengutamakan lingkungan yang nyaman dan sudah terbentuk. Namun untuk bisnis rumah kost, lingkungan biasanya tidak menjadi pilihan prioritas bagi para developer. Karena itu membangun rumah kost biasanya akan memakan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan membangun perumahan. Rumah Kost hanya mengutamakan bangunan, namun membangun perumahan sama seperti membangun sebuah kawasan atau lingkungan.


Dari segi bangunan, bisnis perumahan memerlukan tanah yang begitu luas untuk membangun rumah dengan berbagai model spesifikasi dan bentuk ruangan. Sedangkan untuk rumah kost sendiri tidak memerlukan lahan yang terlalu luas, karena dengan ukuran tanah yang sama saja untuk 1 unit rumah bisa dibangun rumah kost dengan jumlah belasan kamar apabila dibangun secara bertingkat.

Dari segi investasi, baik bisnis perumahan dan bisnis rumah kost memiliki keunggulannya masing-masing. Meskipun sama-sama mendapatkan keuntungan dari nilai tanah dan bangunan yang terus meningkat setiap tahunnya, namun menjual/menyewakan rumah cenderung lebih sulit dan lama dibandingkan dengan menyewa kamar kost. Walaupun memang untuk bisnis rumah kost perputaran uangnya lebih kecil, tetapi cenderung akan lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan sewa rumah.

Apabila kita mencoba mengambil satu contoh kasus sebuah rumah dengan luas lahan 120 meter persegi di pusat Kota Malang. Misalnya saja harga jualnya 2,5M dan harga sewa rumahnya 85 juta pertahun, dibandingkan dengan rumah kost 3 lantai dengan luas lahan yang sama, namun memiliki 10 kamar dari 3 lantai di satu unit rumah kost tersebut. Kalau saja 1 kamar disewakan dengan harga rata-rata 1 juta rupiah, mkaka apabila kost tersebut diasumsikan selalu penuh, maka dalam 1 bulan akan mendapatkan keuntungan sebesar 10 juta rupiah dan dalam 1 tahun akan mendapatkan keuntungan sebesar 120 juta rupiah.

Nah itu baru hitungan 10 kamar dalam 1 unit rumah kost, bayangkan bila dalam 1 bangunan memiliki lebih dari 10 kamar? Namun kembali lagi tergantung dari luas tanah dan luas masing-masing kamar yang kalian inginkan. Namun secara garis besar dari gambaran ini, menurut saya bisnis rumah kost memang sebuah model investasi yang cukup menjanjikan untuk memutar uang selama memiliki lokasi yang strategis.

Dari sharing kali ini, menurut kalian apakah bisnis rumah kost memang menjadi sebuah potensi investasi aset yang menjanjikan? Apabila kamu memiliki pendapat atau opini lain tentang hal ini, silahkan tinggalkan pesan dibawah ini agar kita bisa diskusi lebih lanjut ya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.

Baca selengkapnya

Friday, April 18, 2025

Membangun Mindset Sukses Ala Anak Muda

Bagaimana membangun mindset sukses ala anak muda masa kini? 

Kesuksesan bukan hanya soal keberuntungan, tetapi juga bagaimana cara berpikir. Anak muda yang ingin sukses perlu membangun mindset yang tepat agar bisa menghadapi tantangan dan meraih impian. Berikut beberapa pola pikir yang bisa diterapkan:

1. Growth Mindset: Selalu Mau Belajar.
Percaya bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha dan pembelajaran. Jangan takut gagal, karena setiap kegagalan adalah peluang untuk tumbuh.

2. Berani Keluar dari Zona Nyaman.
Anak muda sukses tidak takut mencoba hal baru dan menghadapi risiko. Mereka paham bahwa pertumbuhan terjadi ketika kita berani melangkah ke hal yang belum dikenal.

3. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah.
Jangan terlalu lama terjebak dalam masalah. Alihkan energi untuk mencari solusi dan peluang dalam setiap tantangan.

4. Konsisten dan Disiplin.
Keberhasilan tidak terjadi dalam semalam. Bangun kebiasaan positif, kerja keras secara konsisten, dan tetap disiplin dalam mencapai tujuan.

5. Manfaatkan Teknologi dan Networking.
Di era digital, informasi dan peluang sangat luas. Gunakan media sosial, platform online, dan komunitas untuk belajar, membangun relasi, serta mengembangkan potensi diri.

6. Percaya Diri dan Jangan Takut Gagal.
Kesuksesan datang bagi mereka yang berani mencoba dan tidak takut gagal. Jika gagal, bangkit lagi dan jadikan itu sebagai pengalaman berharga.

Dengan mindset yang tepat, anak muda bisa lebih cepat mencapai impian mereka dan menghadapi tantangan dengan optimisme. Mulai sekarang, bangun pola pikir sukses dan jadilah versi terbaik dari dirimu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Perusahaan Yang Anti Gen Z !

Pernah kepikiran ga, kenapa banyak sekali berita viral yang mengangkat tentang tingkat pengangguran Gen Z yang begitu tinggi? Bahkan ada beberapa perusahaan yang sudah antipati duluan terhadap Gen Z bahkan saat masih dalam proses rekrutmen kerja. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa Gen Z kurang kuat mental, tidak sabar dengan proses, kurang inisiatif dan juga sikap yang kurang baik. Apakah itu benar? Atau jangan-jangan, selama ini sistem kerja di perusahaan-perusahaan tersebut yang sudah mulai tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman saat ini, karena mungkin malas untuk menjadi kreatif dan kurangnya inovasi alam membangun sistem kerja yang adaptif, sehingga lebih gampang dengan mencari kambing hitam dengan berkata bahwa "ini semua adalah salah Gen Z".

Dalam hal ini kita tidak bisa selalu menyalahkan Gen Z, karena generasi terbentuk dari perkembangan zaman itu sendiri, dimana teknologi membawa kita kepada kemudahan dan kecepatan. Sehingga bisa jadi kesabaran yang dulu dilatih dari sebuah proses yang lama dan sulit mungkin saat ini akan menjadi hal yang lebih sulit. Namun dibalik itu, ada sisi kreatifitas dan cara berpikir yang cerdas yang kadang hanya ditemukan pada kaum Gen Z karena mereka lebih cepat menangkap segala informasi yang tersebar begitu luas saat ini di dunia maya.

Saya meyakini, sebuah perusahaan tidak bisa selalu memegang nilai-nilai dan prinsip yang lama selama-lamanya. Karena setiap sistem kerja didalam perusahaan wajib untuk dievaluasi secara berkala untuk mengecek apakah masih relevan dengan perkembangan zaman saat ini ataukah tidak? Sistem yang baik adalah sistem yang ikut bertumbuh bersama manusianya, karena itu setiap perusahaan harus memiliki sistem kerja yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Perusahaan yang terlalu antipati dengan Gen Z itu ibarat Dinosaurus. Terlihat gagah dan perkasa pada masanya, namun ketika mereka tidak regenerasi, suatu saat pasti akan habis terseleksi oleh alam dan akan menjadi sebuah fosil.

Baca selengkapnya

Thursday, April 17, 2025

Cara Menemukan Passion di Era Digital

Bagaimana cara menemukan passion kamu di era digital saat ini?

Di era digital, peluang untuk mengeksplorasi dan menemukan passion semakin luas. Dengan akses ke berbagai sumber informasi, keterampilan, dan komunitas online, menemukan apa yang benar-benar kita sukai jadi lebih mudah. Berikut beberapa langkah untuk menemukannya:

1. Eksplorasi Berbagai Bidang Secara Online.
Gunakan internet untuk mencoba berbagai hal, seperti desain grafis, coding, menulis, atau digital marketing. Platform seperti YouTube, Coursera, dan Udemy bisa membantu kamu belajar dari dasar.

2. Ikuti Minat yang Membuatmu Bersemangat.
Perhatikan aktivitas yang membuatmu lupa waktu dan merasa bahagia saat melakukannya. Passion sering kali muncul dari hal-hal yang kita nikmati secara alami.

3. Coba Freelance atau Proyek Sampingan.
Manfaatkan platform seperti Fiverr, Upwork, atau Instagram untuk mencoba pekerjaan sampingan berdasarkan minatmu. Dengan praktik langsung, kamu bisa mengetahui apakah itu benar-benar passion atau hanya ketertarikan sesaat.

4. Bergabung dengan Komunitas Online.
Bergabung dalam forum atau grup media sosial yang membahas bidang yang kamu minati. Diskusi dengan orang-orang yang sudah berpengalaman bisa memberikan inspirasi dan wawasan baru.

5. Perhatikan Kelebihan dan Umpan Balik.
Sering kali passion terhubung dengan keahlian kita. Perhatikan bidang di mana kamu sering mendapatkan pujian atau diminta bantuan, karena itu bisa menjadi tanda bahwa kamu berbakat di sana.

6. Jangan Takut Mencoba dan Gagal.
Passion tidak selalu ditemukan dalam satu kali coba. Eksperimen dengan berbagai hal, nikmati prosesnya, dan jangan takut gagal.

Di era digital, peluang untuk menemukan passion semakin terbuka luas. Dengan eksplorasi, ketekunan, dan keberanian mencoba, kamu bisa menemukan dan mengembangkan passion yang bisa menjadi karier atau bisnis di masa depan. Semoga bermanfaat.



Baca selengkapnya
Kecanduan Tiktok Mengurangi Fungsi Kinerja Otak ?

Kecanduan Tiktok Mengurangi Fungsi Kinerja Otak ?

"Social Media Orang Bodoh !" Mengutip pernyataan keras dari salah satu influencer bernama Raymond Chin di platform youtube terbarunya yang berjudul Tiktok Sangat Berbahaya yang di rilis pada tanggal 24 Oktober 2024. Dalam video tersebut Raymond mengutip informasi yang menyatakan bahwa pengguna terbanyak dengan durasi terlama di platform Tiktok, peringkat satu dari seluruh dunia adalah di Indonesia. Bagi saya ini bukanlah sebuah prestasi apabila disertai dengan dampak yang kurang baik bagi generasi muda di Indonesia.

Mengutip dari CNBC Indonesia, Peng Sha dan Xiayou Dong para penulis studi mengemukakan temuan mereka soal dampak buruk penggunaan aplikasi tiktok terhadap kemampuan memori kerja. Dari riset yang dilakukan terhadap 3.036 peserta di sekolah menengah di China, sebagian besar mereka yang sering menggunakan aplikasi tiktok memiliki skor depresi, kecemasan dan tingkat stress yang tinggi.


Memang aplikasi Tiktok sendiri menjadi suatu hal yang baru dalam dunia sosial media, dimana orang bisa mengkonsumsi banyak sekali konten video dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan aplikasi sekelas Instagram pun akhirnya tergiur untuk membuat fitur yang sama dalam bentuk Reels, mungkin karena khawatir pasar mereka lama-lama pindah apabila mereka tidak beradaptasi dengan cepat.

Tidak bisa dipungkiri pada awalnya Tiktok lebih banyak di isi dengan konten konten orang joget. Memang semakin kesini mulai banyak kreator edukasi yang main di platform Tiktok juga, namun untuk konten yang tidak mendidik juga semakin banyak dan bahkan seringkali viral. Padahal Tiktok adalah salah satu aplikasi yang paling digandrungi anak muda masa kini, khususnya di Indonesia.

Sulit sekali membendung perkembangan konten yang kurang baik di platform sosial media, tetapi bukan berarti perusahaan pemilik platform tersebut hanya membiarkan begitu saja aplikasi mereka berjalan dengan sangat liar. Harus ada peraturan yang tegas dalam penggunaan di sosial media. Apalagi kalau audiencenya yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Kalau seperti ini terus, kapan mau berkembangnya?

Saya berharap akan lebih banyak influencer dan public figur yang speak up terkait hal ini. Berikan edukasi dan contoh yang baik dalam penggunaan sosial media dan tidak hanya selalu memikirkan viral dan reach seluas luasnya. Ingat bagi kalian yang memiliki basis masa followers yang besar, kalian juga memilili kemampuan untuk speak up dan merubah keadaan.

Pemerintah juga wajib turut ambil bagian dalam perkembangan sosial media saat ini, kalau peru harus dilakukan langkah intervensi. Namun intervensi yang dilakukan untuk konten yang tidak mendidik ya, bukan untuk membungkam demokrasi. Karena pemerintah memiliki kuasa atas regulasi dan peraturan yang berlaku.

Saya harap ini menjadi perenungan kita bersama agar lebih bertanggung jawab atas setiap konten yang kita share di sosial media. Semoga ada langkah dan solusi yang efektif di masa depan untuk menanggulangi permasalahan ini dan saya berharap para pengguna sosial media khususnya Tiktok kedepannya bisa semakin bijak dalam membuat dan mengkonsumsi konten.

Sumber :
CNBC Indonesia
Youtube Raymond Chin

Baca selengkapnya

Wednesday, April 16, 2025

Cara Membangun Side Hustle Yang Sukses

Bagaimana cara membangun side hustle yang tepat?

Side hustle atau pekerjaan sampingan bisa menjadi cara cerdas untuk menambah penghasilan dan mengejar passion. Namun, membangunnya membutuhkan strategi agar tidak mengganggu pekerjaan utama. Berikut langkah-langkah untuk memulai side hustle yang sukses:

1. Tentukan Ide Side Hustle yang Tepat.
Pilih pekerjaan sampingan yang sesuai dengan minat, keterampilan, dan peluang pasar. Beberapa ide populer seperti menjadi Freelance baik itu penulis, desain grafis atau programmer. Jualan online seperti dropshipping atau produk handmade. Menjadi Konten kreator di YouTube, TikTok, blog atau sosial media lainnya. Atau membuka jasa Kursus atau les privat.

2. Buat Rencana dan Target yang Jelas.
Tentukan tujuan side hustle, seperti berapa penghasilan yang ingin dicapai atau kapan bisnis bisa berkembang lebih besar. Buat rencana kerja agar lebih terarah.

3. Kelola Waktu dengan Baik.
Pastikan side hustle tidak mengganggu pekerjaan utama. Atur jadwal dengan disiplin, misalnya bekerja di malam hari atau akhir pekan.

4. Manfaatkan Platform Online.
Gunakan media sosial, marketplace, atau situs freelance untuk mempromosikan dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

5. Mulai dengan Modal Minim.
Jika memungkinkan, mulai side hustle tanpa investasi besar. Fokus pada skill dan alat yang sudah dimiliki, lalu kembangkan seiring pertumbuhan bisnis.

6. Berikan Layanan dan Produk Berkualitas.
Kepuasan pelanggan adalah kunci sukses. Pastikan produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar bermanfaat dan berkualitas.

7. Konsisten dan Terus Belajar.
Side hustle butuh kesabaran dan kerja keras. Terus tingkatkan keterampilan, pelajari strategi pemasaran, dan jangan mudah menyerah.

Dengan perencanaan yang baik dan eksekusi yang konsisten, side hustle bisa berkembang menjadi sumber penghasilan utama di masa depan. Mulai sekarang dan wujudkan impianmu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya