Cerita ini berdasarkan kisah nyata, namun nama pemeran
dalam cerita ini disamarkan, karena tujuan utamanya agar kita belajar
dari kisah hidup orang lain dan bukan untuk menilai orang lain.
Suatu hari ada seorang pria bernama Marwan, dia bekerja di
sebuah pabrik dengan penghasilan pas-pasan. Marwan telah memiliki
seorang istri dan telah dikaruniai seorang anak perempuan.
Suatu hari di pekerjaannya Marwan bertemu dengan seorang
temannya Bagus yang baru saja memiliki mobil baru hasil kredit. Bagus
yang juga bekerja di pabrik yang sama itu bercerita dia mendapatkan
keuntungan lebih, karena selain kredit mobil, dia juga menyewakan
mobilnya untuk jasa rental.
Tergiur akan cerita si Bagus, akhirnya Marwan kredit Mobil
dan memulai usaha rental mobil, belum genap satu bulan usahanya berjalan
Marwan memutuskan untuk berhenti bekerja. Namun baru dia sadar tenyata
bisnis rental mobil tidak segampang yang dibayangkan.
Sepi penyewa membuat usaha Marwan ini merugi, bahkan untuk
membayar kreditan mobilnya ini saja Marwan terkadang masih dibantu oleh
orang tuanya. Semakin lama himpitan ekonomi semakin membuat panas
keadaan, bahkan orang tuanya pun mendesak Marwan agar mencari jalan
keluarnya, apalagi saat kedua orang tuanya mengetahui Marwan telah
berhenti bekerja.
Suatu hari Marwan menggadaikan mobilnya dan mendapatkan
pinjaman sebesar 15 juta, tetapi uang tersebut lambat laun juga lenyap
seiring kebutuhan sehari hari dan terkadang Marwan juga senang dengan
judi bola. Memang awal mulanya Marwan sering menang dari judi bola,
dan mendapatkan uang dua sampai lima juta rupiah. Namun lambat laun
bukannya tambah untung, hutang Marwan ke bandar judi malah semakin
menjadi jadi.
Gali lubang tutup lubang sudah menjadi kebiasaan sehari
hari, koperasi simpan pinjam pun setiap hari menghantui Marwan untuk
mempertanggungjawabkan hutangnya. Selain itu istri juga yang hanya ibu
rumah tangga selalu menuntut untuk kebutuhan sehari-hari. Akhirnya suatu hari Marwan mengajak sepupunya Reki untuk
melakukan rencana kejahatan dengan iming iming uang. Lalu Reki yang
hanya tamatan sekolah dasar ini terbujuk di dalam rencana Marwan.
Lalu beberapa hari kemudian Marwan menghubungi temannya
bernama Dedi untuk membujuk Dedi agar mau meminjamkan mobil di rental
atas namanya untuk kebutuhan Marwan dengan alasan kepentingan mendadak. Dedi bersedia meminjamkan mobil dirental dengan namanya
dengan syarat dia yang menjadi supirnya. Marwan sudah berencana untuk
mencuri mobil tersebut, ketika di dalam perjalanan menuju tempat yang
jauh, Marwan sengaja mencari tempat yang jauh agar Dedi kelelahan.
Marwan dan Reki sempat memberikan racun melalui minuman
namun reaksi belum terlihat pada Dedi. Setelah kelelahan, Dedi mengajak
Marwan dan Reki untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan
perjalanan.
Ketika Dedi telah tertidur lelap, Marwan dan Reki
menjalankan aksinya dengan menusuk Dedi hingga meninggal dunia. Lalu
mayat Dedi dibuang ke jalan, namun entah karena berpikir untuk
mengelabuhi orang sekitar atau ada rencana lain, Marwan menyisipkan
dompetnya ke mayat Dedi mungkin dengan maksud agar identitas Dedi tidak
ditemukan.
Sungguh malang nasibnya tidak sampai satu minggu, polisi
berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut dengan tersangka Marwan
dan Reki justru melalui penelusuran identitas tersebut. Marwan dan Reki
pun langsung ditangkap dan diancam pasal pembunuhan berencana dengan
ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara atau seumur hidup.
PELAJARAN PENTING !
Dari cerita tadi kita dapat mengambil hikmahnya, kalau kita
tidak sanggup membayar, janganlah kita hutang berlebih kepada orang
lain, bila perlu hindarilah kebiasaan berhutang kepada orang lain dan
berusahalah lebih giat, karena pada dasarnya Tuhan pasti adil dalam
memberika rejekinya kepada setiap orang. Jangan kita taruhan dalam apapun bentuknya, karena taruhan
itu bikin kecanduan layaknya narkoba. Mungkin awal anda bisa saja menang
dan serasa ada peluang, tetapi itu tidaklah cara yang benar untuk
berbisnis karena judi itu akan menghancurkan anda dengan cepat bagi anda
yang ingin jalan pintas untuk mendapatkan uang.
Lalu yang terakhir, peran istri juga sangat penting. Jangan
terus menuntut suami, ini jaman modern, sebisa mungkin jangan
bergantung kepada suami dan memberi tekanan kepada suami terus menerus.
Kalau kejadiannya sudah begini, apa mau dikata? Kehidupan ekonomo tambah
berantakan, anak pun juga akan tumbuh besar dengan jauh dari ayahnya.
Akan lebih baik jika seorang istri juga mandiri, minimal pintar berhemat
dan mengelola uang. Tekanan kepada suami agar lebih giat memang perlu,
tapi jangan berlebihan tujuannya hanya memberikan semangat dan motivasi,
dan jangan lupa juga doakan suami anda agar bekerja dengan giat, baik
dan halal, agar rejeki yang dimakan juga halal.
"Semoga kisah ini dapat memberikan pelajaran bagi kita
semua, hidup ini terus berjalan seiring dengan waktu, kegagalan adalah proses menuju kesuksesan, namun keberhasilan juga bisa hilang ditelan masa. Satu hal yang pasti nilai hidup seseorang itu bagaikan
judul buku yang bilamana akan susah diberikan ketika jalan cerita di
buku tersebut belum berakhir, maka hargailah sebuah proses kehidupan.." ~ Joshua
Adriel Favian ~
Sumber Cerita : Harta Tahta Wanita (TransTV)
Bagikan
Hutang Berujung Maut
4/
5
Oleh
Joe Walker
Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)