Saturday, May 13, 2017

Be Smart ! Tips mengindari provokasi di sosial media


Hey good people..! Apa kabar? Semoga sehat selalu dan semakin diberkati. Kali ini saya akan sharing tips untuk menghindari provokasi di sosial media. Yukssss lanjut.. kita awali dari kamus besar bahasa Indonesia, dalam kamus tersebut terdapat dua kata mengenai hal ini yaitu...

Provokasi /pro·vo·ka·si/ adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan: tkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan.

Terprovokasi /ter·pro·vo·ka·si/ adalah terpancing atau terpengaruh untuk melakukan perbuatan negatif, misalnya perusakan: pengunjuk rasa sempat.

Nah dari dua hal ini tadi kita belajar, berarti dalam tindakan provokatif, ada yang namanya provokasi (orang yang suka menghasut) dan ada yang namanya terprovokasi (orang yang terhasut). Nahh dari dua hal ini tadi sering sekali kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dari jaman dahulu kala (masanya para nabi-nabi), jaman perang (masa Indonesia dijajah Belanda) dan jaman sekarang (era modern dan digitalisasi). 

Alasan mengapa masih banyak orang yang suka PROVOKASI?

  • Pengalihan isu, tentu saja hal ini bisa terjadi, tindakan provokasi bisa dijadikan alat pengalihan isu yang sangat-sangat membantu, agar orang lain lupa atau tidak fokus dengan apa yang sedang terjadi.
  • Politik adu domba, kalau kita baca sejarah tentang para nabi-nabi, tindakan provokasi sudah ada dari jaman dahulu kala, tujuannya sama.. untuk menjatuhkan orang lain, dengan mengadunya dengan orang lain juga.. saat mereka lemah, maka disitulah sang provokator sudah menang tanpa bersusah payah.
  • Mengambil keuntungan pribadi, dari tindakan provokatif ini, sang provokator bisa mendapatkan keuntungan pribadi, apalagi di era modern ini. Masa sihhh? Ga percaya, coba kamu teliti berapa keuntungan dari pengelola website-website Hoax, berapa follower dari akun IG yang beritanya provokasi, berapa jumlah responden Twitter / Facebook yang setiap update status selalu kontroversial. Hmmm.. Udah kebayang belum? Emosi kalian itu cuma semata-mata dijadikan bahan untuk meningkatkan ketenaran nama atau traffic sosial media. Dengan meningkatnya jumlah responden, tentu akan lebih gampang nyari uang lewat iklan-iklan diposting setiap harinya. Yang rugi siapa? KITA. Yang untung siapa? MEREKA.
Alasan mengapa masih banyak orang yang suka TERPROVOKASI?


  • Kurangnya wawasan, hal ini tentu sangat mempengaruhi orang yang mudah diprovokasi karena orang yang kurang wawasan akan lebih polos dalam bertindak, dengan kata lain Cepat Berbicara Namun Lambat Berpikir. Nah wawasan ini dipengaruhi dari beberapa faktor, misalnya saja kualitas pendidikan, suka atau tidaknya membaca, kualitas pergaulan dan cara didik orang tua di rumah.
  • Kurangnya pergaulan, nahh.. untuk yang satu ini harusnya jangan sampai kamu alamin ya guys apalagi bagi kalian yang masih muda. Orang yang kurang pergaulan, secara psikologis hanya akan nyaman dengan teman-teman di dalam lingkarannya saja dan kurang mempelajari hal-hal yang baru, sehingga seringkali tanpa sadar selalu berpikir negatif tentang orang lain yang ada di luar lingkarannya atau zona nyamannya. Ciri-ciri orang yang kurang pergaulan, misalnya saja, lebih pendiam apabila berada di luar pergaulannya, namun aktif dan terkadang cenderung lebih berani saat berada di dalam lingkungan pergaulannya. Mudah menghakimi orang lain, tanpa terlebih dahulu melihat dari sudut pandang yang berbeda. Susah untuk menerima kritik dan saran, hanya mau mendengarkan apa yang mau dia dengarkan saja.
  • Pahlawan kesiangan, yang satu ini biasanya paling banyak menjadi faktor mengapa orang masih sering kena provokasi. Masa sih? Yoii men.. Biasanya sih orang yang mudah terprovokasi ini orang yang sok pinter, sok mau jadi pahlawan dan ngerasa bahwa pendapatnya yang paling BENAR! Alih-alih menjadi seorang pahlawan bak Avengers, yang ada malah menjadi Patrick Star. Btw, tau Patrick Star ga? Iyaaaa.. itu tuh, temannya Spongebob yang sukanya ngomong ngawur, ga jelas dan malah kelihatan bego.. wkwkwk..
Okeee gaesss... bagaimana? apa sudah mulai ada bayangan apa kira-kira selama ini kalian ada diposisi mana? provokasi atau terprovokasi? Kalau kalian saat ini ada di posisi provokasi, gue saranin segera tobat deh, percuma loe hidup kalau hanya untuk provokasi karena ga ada gunanya bagi nusa dan bangsa ini #asek. Tapi kalau kalian ada di posisi terprovokasi, aku kasih beberapa tips untuk menghindari provokasi di sosial media.. Cekidotttt !


Tips menghindari provokasi di sosial media :
  • Cepat untuk berpikir dan lambat untuk bertindak. Setiap kalian menemui konten yang berisifat provokatif, jangan langsung direspon. Dibaca dulu, direnungkan baik-baik, ambil hal-hal yang positifnya dan abaikan hal-hal yang negatifnya. 
  • Respon dengan cara PINTAR. Namanya orang, ya bebas berpendapat, walau kadang ya pendapatnya ngawur. Tidak perlu emosi dan tidak perlu kamu balas caci-maki, karena setiap hal yang kontroversial pasti ada pro dan kontranya, kalau kamu mau meresponi semua hal itu baik dari pagi sampai malem sampai ketemu pagi lagi ya ga akan ada habisnya. Kalau menurut kamu postingan dari salah seorang teman di sosmed bersifat provokatif, maka yang perlu kamu lakukan cukup dengan klik fitur Report atau Laporkan, fitur ini biasanya pasti ada di setiap sosial media, dengan ini kamu bisa melaporkan konten orang tersebut sehingga nantinya konten tersebut atau akun yang bersangkutan akan diblokir apabila jumlah laporan untuk suatu konten tersebut banyak sehingga akan lebih cepat diproses oleh admin sosmed tersebut.
  • Filter beranda sosmed kamu. Sudah saatnya kamu mengisi beranda sosmed kamu dengan hal-hal yang positif, karena hal itu akan menjadi sumber energi positif juga hidup kamu, sehingga hidup kamu bisa menjadi lebih positif juga. Caranya bagaimana? Gampang! Blokir aja orang-orang yang suka ngirim konten-konten yang ga jelas, kontroversial atau memprovokasi. Ga ada salahnya ngeblokir temen di sosmed, karena bukan berarti kita memusuhi mereka di dunia nyata kan, namun kita memfilter diri kita sendiri dari hal yang tidak baik yang setiap harinya. Hal ini penting banget supaya kita tidak gampang terprovokasi karena pepatah bijak mengatakan, pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.
  • Tidak perlu sok jagoan. Sudah bukan saatnya lagi mau sok-sokan jadi pahlawan dengan mengungkapkan pendapat dan merasa diri sendiri benar. Percuma gaesss.. kecuali kalian artis yang punya banyak followers.. Hahaha. Lebih baik bertindak nyata daripada sekedar omongan manis di sosmed, hal ini lebih berguna dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya saja, belajar untuk menghargai orang lain, menghargai waktu dan menghargai diri anda sendiri. Ramahlah dengan orang disekitar anda, belajarlah untuk terbuka (open minded) kepada setiap orang yang anda temui dan jangan bosan-bosan untuk menyebarkan kasih, kebaikan dan aura positif lainnya dimanapun anda berada, baik di lingkungan pergaulan atau dilingkungan kerja.
  • Membuka wawasan seluas-luasnya. Ga ada salahnya kamu untuk mulai belajar hal baru untuk memperluas wawasan, tapi tetap hal yang positif ya. Misalnya saja, sharing dengan orang-orang yang memiliki pengalaman lebih dari kamu. Membaca buku yang bersifat memotivasi, menginspirasi atau memberikan benefit bagi hidup kamu. Mulai belajar mengisi waktu luang kamu dengan konten-konten di sosmed yang bermanfaat. 
Nah, munkin untuk sementara ini sampai sini dulu sharingnya. Bila ada hal-hal yang kurang, nanti akan kembali saya tambahkan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.. Hahaha. Semoga saja, hal ini bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Bila menurut kamu artikel ini sudah memberikan dampak positif bagi hidup kamu, ga ada salahnya untuk share artikel ini ya, supaya orang lain juga merasakan hal yang sama. Bagi kamu yang punya gagasan lain, boleh ikutan share dengan cara komen di bawah ini. Oke, sekian dulu dan sampai jumpa di artikel selanjutnya ya.

Sumber :

Bagikan

Jangan lewatkan

Be Smart ! Tips mengindari provokasi di sosial media
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)