Halo teman-teman sekalian, pada postingan kali ini saya akan mereview sebuah Film dari Indonesia berjudul A Man Called Ahok. Meskipun sebenarnya saya sendiri jarang nonton film Indonesia kecuali yang bergenre sejarah atau film action ( favoritnya sih Iko Uwais ) Hahaha. Oke kita balik lagi ke inti pembahasan, jadi di tengah zaman perfilman Indonesia yang kurang kualitas (menurut saya pribadi), film ini cukup membawa angin segar meskipun masih banyak juga pro kontra orang-orang yang berpikir tentang sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih sering dikenal dengan panggilan Ahok. Tetapi bagi saya sih film ini membawa nilai nilai kehidupan yang sangat positif dan wajib untuk kamu tonton, karena saya jamin 100% pesan moral dalam film ini sangat luar biasa.
Awalnya saya kira film ini akan membahas tentang pak Ahok, ternyata tidak sepenuhnya benar, karena yang lebih banyak dibahas pada film ini adalah tentang sosok Ayahnya yang bernama Indra Tjahaja Purnama. Film ini menjelaskan tentang bagaimana karakter seorang ayah yang memiliki visi yang sangat besar bagi anak-anaknya, beliau sangat tegas mengajarkan tentang prinsip hidup yang teguh untuk setiap anak-anaknya dan beliau mempunyai mimpi bahwa kelak Ahok akan menjadi seorang pemimpin di negeri ini.
Sedikit spoiler nih, dalam film ini diceritakan semasa hidupnya ayah Ahok sering sekali menolong orang yang berkekurangan khususnya dalam segi ekonomi, karena sifatnya yang mudah berempati kepada orang lain, tidak jarang beliau tidak memikirkan dirinya sendiri dan harus berjuang keras juga untuk tetap bisa hidup layak dan menafkahi setiap pegawainya. Oleh prinsip hidup beliau inilah yang membuat Ayah Ahok sering bertengkar dengan Ibunya, bahkan sampai usahanya tersendat sendat karena memiliki utang yang banyak, selain itu ada oknum pemerintah daerah juga yang suka memeras para pengusaha pada masa itu.
Sampai akhir hayat hidupnya Ayah Ahok tetap mempertahankan prinsip hidupnya dan terus membantu orang-orang yang kesusahan di kampungnya tersebut. Suatu hari Ayah Ahok meninggal dunia dan Ahok ingin merintis usaha pertambangan mengikuti jejak ayahnya, namun apadaya ternyata dia pun bernasib sama seperti ayahnya yang seringkali diperas oleh oknum setempat. Teringat pesan mendiang ayahnya yang berkata, "Orang miskin jangan melawan orang kaya, orang kaya jangan melawan penguasa". Darisitulah akhirnya Ahok akhirnya memutuskan untuk terjun ke politik dan menjadi pemimpin daerah pertama yang berasal dari kalangan minoritas, selain beliau dari agama non muslim, beliau juga dari etnis Tionghoa yang sebenarnya hampir tidak mungkin untuk mempin di daerah yang mayoritas Muslim, keberhasilan ini tidak lepas dari sosok Ayah Ahok yang telah lama dikenal warga sekitar sebagai orang yang suka menolong semasa hidupnya.
Ternyata selama ini visi besar dari Ayah Ahok membuahkan hasil meskipun beliau tidak bisa melihat hasilnya secara langsung semasa hidupnya, namun anak-anaknya telah menikmati setiap hasil didikan tersebut. Beliau bagaikan seseorang yang telah mempersiapkan jalan bagi anak-anaknya untuk bisa menjadi orang yang dibanggakan. Sejak saat itu pak Ahok menjadi salah satu pemimpin daerah yang sangat berpengaruh, bahkan dia mampu untuk membawa daerah Belitung menjadi salah satu daerah dengan tingkat korupsi terendah di Indonesia. Benar-benar film yang sangat mengharukan, meskipun akhirnya beliau harus masuk penjara dan harus bertanggung jawab akan perbuatannya, namun saya percaya ini bukanlah sebuah akhir dari kisah Ahok, saya yakin Indonesia masih sangat butuh sosok pemimpin dengan prinsip hidup yang tegas seperti beliau ini.
Film yang sangat emosional banget, pokoknya recommended deh. Langsung aja ke penilaian di bawah ini yah, sampai jumpa lagi di ulasan film berikutnya.
Skor Film : 95/100
Genre : Drama
Pemeran : Daniel Mananta, Eric Febrian, Denny Sumargo, Chew Kin Wah, Jill Gladys
Bagikan
Ulasan Film : A Man Called Ahok
4/
5
Oleh
Joshua Favian
Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)