Wednesday, May 14, 2025

Pilih Karyawan Yang Beban atau Aset ?

Tips dalam Merekrut Karyawan yang Tepat.

Merekrut karyawan bukan sekadar mengisi posisi kosong, tetapi juga tentang menemukan orang yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Berikut beberapa tips agar proses rekrutmen lebih efektif :

1. Pahami Kebutuhan Perusahaan
Sebelum mulai merekrut, tentukan jabatan, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan agar kamu bisa menarik kandidat yang sesuai.

2. Buat Deskripsi Pekerjaan yang Jelas
Jangan hanya menuliskan “butuh admin” atau “butuh sales.” Jelaskan tugas, kualifikasi, serta benefit yang ditawarkan agar calon karyawan bisa memahami ekspektasi sejak awal.

3. Gunakan Berbagai Platform Rekrutmen
Jangan hanya mengandalkan satu sumber! Gunakan job portal, media sosial, rekomendasi karyawan, atau headhunter untuk menemukan kandidat terbaik.

4. Perhatikan Soft Skill Selain Hard Skill
Selain keterampilan teknis, pastikan kandidat memiliki soft skill yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan, seperti komunikasi yang baik, kemampuan bekerja dalam tim, dan inisiatif tinggi.

5. Lakukan Wawancara yang Mendalam
Ajukan pertanyaan yang tidak hanya fokus pada pengalaman kerja, tetapi juga cara mereka menyelesaikan masalah, beradaptasi, dan bekerja dalam tekanan.

6. Uji Kemampuan dengan Tes atau Studi Kasus
Jika memungkinkan, berikan tes atau studi kasus terkait pekerjaan yang akan mereka lakukan. Ini akan membantu menilai kemampuan nyata kandidat, bukan hanya klaim di CV.

7. Cek Referensi atau Riwayat Kerja
Sebelum memutuskan, pastikan untuk mengecek referensi dari pekerjaan sebelumnya guna memastikan kredibilitas kandidat.

Memiliih karyawan yang tepat bukan hanya tentang memilih yang paling pintar, tetapi yang paling cocok dengan kebutuhan dan budaya perusahaan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mendapatkan karyawan yang berkontribusi maksimal bagi bisnis Anda! Selamat mencoba ????????

#joshuafavian #rekrutmen

Baca selengkapnya

Tuesday, May 13, 2025

Google Ads vs Meta Ads. Mana yang lebih bagus?

Dalam dunia digital marketing, Google Ads dan Meta Ads adalah dua platform iklan yang paling populer. Namun, mana yang lebih efektif untuk bisnis kamu? Jawabannya tergantung pada tujuan pemasaran dan target audiens kamu.

Layanan Google Ads cocok untuk orang yang sedang mencari produk/jasa tertentu di mesin pencarian google.

Keunggulan:
- Iklan muncul di hasil pencarian Google (Search Ads) dan situs mitra (Display Ads).
- Menjangkau orang yang sudah berniat membeli (high intent).
- Bisa menargetkan kata kunci spesifik untuk calon pelanggan potensial.

Kekurangan:
- Bisa lebih mahal per klik (CPC) karena persaingan tinggi.
- Kurang efektif untuk produk yang belum banyak dikenal.

Layanan Meta Ads, cocok untuk menjangkau orang berdasarkan minat mereka. Cocok untuk bisnis yang ingin meningkatkan brand awareness atau menjangkau audiens spesifik

Keunggulan:
- Bisa menargetkan audiens berdasarkan usia, lokasi, minat, dan perilaku.
- Cocok untuk produk baru atau yang butuh visual menarik.
- Lebih murah dibanding Google Ads dalam hal CPM (cost per mille/tampilan iklan).

Kekurangan:
- Tidak semua orang yang melihat iklan punya niat langsung untuk membeli.
- Butuh strategi kreatif agar iklan tidak terabaikan.

Jadi, Mana yang Lebih Bagus?
- Pilih Google Ads jika kamu ingin menjangkau orang yang aktif mencari produk kamu di mesin pencarian google.
- Pilih Meta Ads jika kamu ingin membangun brand awareness dan menjangkau audiens dengan minat tertentu.
- Gunakan kombinasi keduanya untuk hasil yang lebih optimal!

Jadi kedua platform tersebut bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya ya, tergantung pada strategi dan tujuan bisnis kamu juga. Jadi kalau mau traffic instan? Gunakan Google Ads. Tapi kalau mau meningkatkan brand awareness dan retargeting? Pilih Meta Ads! Selamat mencoba ????

#joshuafavian #metaads #googleads

Baca selengkapnya

Monday, May 12, 2025

Instagram vs Tiktok. Mana yang lebih baik untuk bisnis?

Di era digital, Instagram dan TikTok menjadi dua platform utama untuk pemasaran bisnis. Namun, mana yang lebih efektif untuk usaha kamu? Jawabannya tergantung pada target audiens, jenis konten, dan tujuan bisnis kamu.

Instagram lebih cocok untuk Branding & Penjualan Langsung

Keunggulan:
- Lebih profesional dan cocok untuk bisnis yang ingin membangun brand image.
- Fitur Instagram Shopping memudahkan pelanggan membeli langsung dari platform.
- Beragam format konten: Feed, Stories, Reels, dan IG Live.

Kekurangan:
- Persaingan tinggi, algoritma sering berubah.
- Butuh konten yang estetik dan berkualitas tinggi untuk menarik perhatian.

TikTok lebih cocok untuk Viral Marketing & Awareness

Keunggulan:
- Algoritma memudahkan konten viral meskipun tanpa banyak followers.
- Format video pendek menarik bagi audiens muda (Gen Z & Milenial).
- Interaksi lebih tinggi, terutama untuk tren dan tantangan (challenge).

Kekurangan:
- Daya beli audience belum sematang di Instagram, karena lebih di dominasi anak muda.
- Video harus unik dan kreatif agar tidak tenggelam dalam persaingan.

Jadi, Mana yang Lebih Baik?
- Gunakan Instagram jika bisnis kamu berfokus pada branding, katalog produk, dan penjualan langsung.
- Gunakan TikTok jika ingin menjangkau audiens lebih luas dengan konten viral dan interaktif.
- Gunakan kombinasi keduanya untuk hasil yang maksimal!

Jadi kembali lagi tergantung pada strategi bisnis kamu yah. Jika ingin branding kuat dan penjualan langsung, pilih Instagram. Jika ingin konten viral dan engagement tinggi, pilih TikTok. Atau, gunakan keduanya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan! Selamat mencoba????

#joshuafavian #tiktok #instagram

Baca selengkapnya

Sunday, May 11, 2025

Alasan Kenapa Iklan Kamu Sering Boncos

Menjalankan iklan berbayar seperti Meta Ads, Tiktok Ads, atau Google Ads memang bisa meningkatkan penjualan, tetapi banyak pebisnis justru mengalami kerugian karena iklan mereka boncos (tidak menghasilkan hasil yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan). Apa penyebabnya?

1. Target Audiens Tidak Tepat
- Kesalahan: Menargetkan audiens terlalu luas atau tidak sesuai dengan calon pembeli.
- Solusi: Gunakan fitur targeting dengan minat, demografi, atau perilaku yang sesuai dengan produk kamu.

2. Copywriting Iklan Kurang Menarik
- Kesalahan: Iklan tidak memiliki daya tarik, kurang jelas, atau tidak ada call-to-action (CTA).
- Solusi: Gunakan copywriting yang persuasif, jelas, dan langsung ke inti. Tambahkan CTA seperti “Beli Sekarang” atau “Coba Gratis”.

3. Visual dan Desain Iklan Kurang Menarik
- Kesalahan: Iklan terlihat biasa saja dan tidak menarik perhatian pengguna.
- Solusi: Gunakan gambar atau video berkualitas tinggi, serta desain yang eye-catching dan relevan dengan produk.

4. Landing Page Tidak Optimal
- Kesalahan: Iklan menarik, tetapi halaman tujuan (landing page) membingungkan atau loading lama.
- Solusi: Buat landing page yang user-friendly, cepat, dan memiliki informasi jelas agar calon pelanggan tidak kabur.

5. Budget Tidak Dikelola dengan Baik
- Kesalahan: Menghabiskan anggaran besar tanpa strategi yang jelas.
- Solusi: Mulai dengan budget kecil, lakukan uji coba (A/B Testing), dan optimalkan iklan berdasarkan data performa.

6. Tidak Melakukan Retargeting
- Kesalahan: Tidak menargetkan ulang orang yang pernah mengunjungi situs atau melihat iklan.
- Solusi: Gunakan strategi retargeting untuk menjangkau calon pelanggan yang sebelumnya sudah tertarik tetapi belum membeli.

Jadi iklan boncos bukan karena platformnya buruk, tetapi karena strategi yang kurang tepat. Dengan targeting yang akurat, copywriting menarik, desain kreatif, dan analisis data yang baik, iklan kamu bisa lebih efektif dan menghasilkan keuntungan maksimal! Selamat mencoba ????????

#joshuafavian #iklanberbayar 

Baca selengkapnya

Saturday, May 10, 2025

Cara Meyakinkan Orang Untuk Beli !

Membujuk orang untuk membeli bukan sekadar berbicara soal harga dan fitur, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan memberikan solusi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar pelanggan semakin yakin untuk membeli:

1. Pahami Kebutuhan Pelanggan
Jangan langsung menjual! Dengarkan apa yang mereka butuhkan dan sesuaikan penawaran kamu dengan masalah yang mereka hadapi.

2. Gunakan Testimoni dan Bukti Sosial
Pelanggan lebih percaya rekomendasi orang lain. Gunakan testimoni pelanggan, review positif, atau studi kasus untuk membuktikan bahwa produk kamu memang berkualitas.

3. Tonjolkan Manfaat, Bukan Hanya Fitur
Contohnya alih-alih mengatakan “Laptop ini punya RAM 16GB”, coba ubah menjadi “Laptop ini bisa menjalankan banyak aplikasi tanpa lemot, cocok untuk multitasking!”

4. Ciptakan Rasa Urgensi
Beri tahu pelanggan bahwa stok terbatas atau ada promo waktu terbatas. Teknik FOMO (Fear of Missing Out) ini bisa mendorong mereka segera mengambil keputusan.

5. Tawarkan Garansi atau Jaminan Kepuasan
Pelanggan sering ragu karena takut rugi. Dengan adanya garansi atau jaminan uang kembali, mereka akan lebih percaya diri untuk membeli.

6. Bangun Hubungan, Bukan Sekadar Jualan
Jadilah penjual yang memberikan solusi, bukan hanya mengejar target penjualan. Dengan pelayanan yang baik, pelanggan tidak hanya akan membeli, tetapi juga merekomendasikan bisnis kamu ke orang lain.

Jadi meyakinkan pelanggan bukan soal memaksa, tetapi tentang membangun kepercayaan dan menawarkan solusi terbaik. Terapkan strategi ini dan lihat bagaimana penjualan kamu akan meningkat! Selamat mencoba.

#joshuafavian #sales #marketing

Baca selengkapnya

Friday, May 9, 2025

Cara Merubah Penolakan Jadi Closing !

Penolakan dari pelanggan adalah hal yang biasa dalam dunia sales. Namun, bukan berarti "tidak" berlaku untuk selamanya! Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mengubah penolakan menjadi peluang closing. Jangan terburu-buru menyerah, coba dulu 5 cara berikut ini.

1. Dengarkan Alasan Penolakan
Jangan langsung menyerah! Tanyakan dengan sopan, “Boleh tahu alasan Anda ragu?” atau “Apa yang bisa saya bantu agar produk ini lebih sesuai untuk Anda?” Dengan memahami keberatan pelanggan, kamu bisa mencari solusi yang tepat.

2. Tawarkan Solusi, Bukan Sekadar Menjual
Jika pelanggan merasa harga terlalu mahal, tawarkan opsi cicilan atau jelaskan nilai lebih dari produk tersebut. Jika mereka ragu dengan kualitas, berikan testimoni atau garansi sebagai bukti.

3. Gunakan Teknik "Feel-Felt-Found".
Format ini membantu membangun koneksi dengan pelanggan:
- Saya mengerti bagaimana perasaan Anda.. (Feel)
- Banyak pelanggan saya dulu juga merasa demikian.. (Felt)
- Namun setelah mencoba, mereka justru puas karena... (Found)

4. Berikan Penawaran yang Sulit Ditolak
Jika pelanggan masih ragu, berikan bonus eksklusif, diskon khusus, atau batas waktu promosi untuk menciptakan urgensi.

5. Lakukan Follow-Up dengan Cerdas
Terkadang, pelanggan butuh waktu. Jangan takut untuk mengirim pesan pengingat atau memberikan penawaran tambahan yang bisa mendorong mereka mengambil keputusan.

Jadi, penolakan bukan akhir dari segalanya yah! Gunakan strategi yang tepat, dengarkan pelanggan, dan ubah keberatan mereka menjadi kesempatan closing. Siap mencoba cara ini? katakan YES! ????

#joshuafavian #sales



Baca selengkapnya

Thursday, May 8, 2025

Awas ! Jangan Salah Pilih Influencer Untuk Bisnis Kamu !

Tips Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis kamu.

Menggunakan influencer marketing adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan. Namun, memilih influencer yang tepat adalah kunci kesuksesan kampanye. Berikut beberapa tips penting yang harus diperhatikan:

1. Sesuaikan dengan Target Audiens
Pilih influencer yang memiliki audiens sesuai dengan target pasar kamu. Perhatikan usia, minat, dan kebiasaan pengikutnya agar promosi lebih tepat sasaran.

2. Cek Engagement, Bukan Hanya Jumlah Followers
Jumlah pengikut besar tidak selalu berarti efektif. Pastikan influencer memiliki tingkat engagement tinggi (likes, komentar, dan interaksi yang aktif) agar promosi lebih berdampak.

3. Pilih Influencer yang Autentik dan Kredibel
Hindari influencer yang terlalu sering mempromosikan produk tanpa mempertimbangkan relevansi. Pilih yang memiliki kredibilitas dan benar-benar menggunakan produk sejenis dengan yang kamu tawarkan.

4. Perhatikan Jenis Konten yang Dibuat
Pastikan gaya dan kualitas konten influencer sesuai dengan brand image kamu. Apakah mereka lebih cocok untuk review produk, storytelling, atau hard-selling?

5. Sesuaikan dengan Anggaran
Influencer memiliki tarif yang berbeda tergantung jumlah followers dan engagement. Jika budget terbatas, kamu bisa memilih micro-influencer (10K–100K followers) yang sering memiliki interaksi lebih tinggi dibandingkan mega-influencer.

6. Cek Reputasi dan Riwayat Kolaborasi
Lakukan riset tentang influencer yang akan dipilih. Pastikan mereka tidak memiliki kontroversi yang bisa berdampak negatif pada brand kamu.

Jadi, memilih influencer bukan hanya soal popularitas, tetapi juga tentang kredibilitas, relevansi, dan engagement. Dengan influencer yang tepat, promosi bisnis kamu akan lebih efektif dan menghasilkan dampak yang maksimal! Selamat mencoba..????

#joshuafavian #bisnis #influencer

Baca selengkapnya

Wednesday, May 7, 2025

Negosiasi vs Tawar Menawar ! Sales & Marketing Wajib Tau !

Negosiasi Berbeda Lho Dengan Tawar Menawar !

Banyak orang menganggap negosiasi hanya sebatas tawar-menawar harga. Padahal, negosiasi yang efektif adalah tentang mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak (win-win solution).

Apa Bedanya Negosiasi dan Tawar-Menawar?
- Tawar-menawar berfokus hanya pada harga saja, contoh si pembeli ingin harga serendah mungkin, sedangkan penjual ingin keuntungan maksimal.
- Negosiasi mempertimbangkan berbagai faktor, seperti nilai produk, manfaat tambahan, layanan purna jual, dan hubungan jangka panjang.

Tips Negosiasi yang Efektif
- Pahami Kebutuhan Kedua Pihak – Dengarkan kebutuhan lawan negosiasi agar bisa menawarkan solusi yang sesuai.
- Fokus pada Nilai, Bukan Harga – Jelaskan keunggulan dan manfaat produk sehingga pelanggan memahami alasan harga yang ditawarkan.
- Bersikap Fleksibel, Tapi Tetap Tegas – Beri opsi alternatif, misalnya bonus tambahan atau paket bundling, daripada langsung menurunkan harga.
- Jangan Terburu-Buru Setuju atau Menolak – Gunakan waktu untuk mempertimbangkan dan mencari titik tengah terbaik.
- Ciptakan Situasi Win-Win Solution – Negosiasi yang sukses adalah ketika kedua belah pihak merasa puas dan mendapatkan manfaat.

Jadi, negosiasi bukan sekadar menurunkan harga, tetapi seni mencapai kesepakatan terbaik bagi kedua pihak. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa meningkatkan keuntungan tanpa kehilangan pelanggan! Selamat mencoba!

#joshuafavian #sales #negosiasi

Baca selengkapnya

Tuesday, May 6, 2025

Kesalahan Fatal Para Sales Pemula !

Menjadi seorang sales bukan sekadar menjual produk, banyak sales pemula melakukan kesalahan yang justru membuat mereka gagal mencapai target. Berikut adalah beberapa kesalahan fatal yang harus dihindari:

1. Terlalu Fokus Menjual, Tidak Mendengarkan Pelanggan
Sales pemula sering terlalu bersemangat menjelaskan produk tanpa mendengarkan kebutuhan pelanggan. Padahal, pelanggan lebih tertarik pada solusi daripada fitur produk itu sendiri. Gunakan pendekatan konsultatif, dengarkan masalah mereka, lalu tawarkan solusi yang tepat.

2. Tidak Menguasai Produk
Bagaimana bisa meyakinkan pelanggan jika sales sendiri tidak paham produk yang dijual? Pelanggan akan kehilangan kepercayaan jika sales tidak bisa menjawab pertanyaan dengan jelas. Pelajari keunggulan, kelemahan, dan manfaat produk sebelum berjualan.

3. Takut Menghadapi Penolakan
Penolakan adalah bagian dari dunia sales. Banyak sales pemula menyerah terlalu cepat setelah ditolak beberapa kali. Padahal, setiap "tidak" membawa mereka lebih dekat ke "ya". Pelajari teknik follow-up yang efektif dan jangan mudah menyerah.

4. Terlalu Agresif dan Memaksa
Menjadi terlalu agresif justru membuat pelanggan merasa tidak nyaman. Sales yang sukses adalah mereka yang bisa membangun kepercayaan dan memberikan solusi, bukan yang hanya mengejar target tanpa peduli dengan kebutuhan pelanggan.

5. Tidak Melakukan Follow-Up
Banyak pelanggan butuh waktu untuk mengambil keputusan. Sayangnya, banyak sales pemula lupa atau malas melakukan follow-up. Jangan biarkan prospek hilang begitu saja!

6. Tidak Mengevaluasi Kinerja
Seorang sales yang sukses selalu mengevaluasi hasilnya. Jika penjualan tidak berjalan baik, cari tahu penyebabnya dan perbaiki strateginya. Belajar dari pengalaman dan terus tingkatkan keterampilan negosiasi serta komunikasi.

Kesuksesan dalam sales bukan hanya soal menjual, tetapi juga membangun hubungan dan memahami pelanggan. Hindari kesalahan di atas dan terus belajar untuk menjadi sales profesional yang handal!

#joshuafavian #sales

Baca selengkapnya

Monday, May 5, 2025

Kehabisan Ide Meningkatkan Penjualan? Coba Cara Berikut !

Dalam dunia bisnis, terkadang kita merasa kehabisan ide untuk meningkatkan penjualan. Jika kamu mengalami hal ini, upselling dan cross-selling bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan omzet tanpa harus mencari pelanggan baru!

Apa Itu Upselling & Cross-Selling?
- Upselling adalah teknik menawarkan produk yang lebih mahal atau versi premium dari produk yang dibeli pelanggan. Contohnya, saat membeli ponsel, pelanggan ditawari model dengan spesifikasi lebih tinggi.
- Cross-Selling adalah teknik menawarkan produk tambahan yang melengkapi pembelian utama. Misalnya, pelanggan yang membeli laptop ditawari mouse atau tas laptop.

Mengapa Teknik Ini Efektif?
- Lebih mudah diterima pelanggan – Karena mereka sudah tertarik dengan produk utama.
- Meningkatkan nilai transaksi – Setiap pelanggan bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan.
- Membangun loyalitas – Pelanggan merasa mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Cara Menerapkan Upselling & Cross-Selling
1. Pahami Kebutuhan Pelanggan – Jangan asal menawarkan produk, pastikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Gunakan Strategi Harga yang Masuk Akal – Jangan memaksa pelanggan membeli produk yang terlalu jauh dari anggaran mereka.
3. Berikan Insentif – Diskon kecil atau bundling produk bisa meningkatkan daya tarik.
4. Gunakan Kata-Kata yang Menarik – Alih-alih mengatakan "Mau beli yang lebih mahal?", coba gunakan "Produk ini punya fitur tambahan yang akan membantu kamu lebih banyak!"

Jadi jangan hanya fokus mencari pelanggan baru! Maksimalkan pelanggan yang sudah ada dengan strategi upselling dan cross-selling untuk meningkatkan keuntungan bisnis kamu.

Bingung cari ide untuk upselling dan cross-selling produk kamu? chat di komen, nanti kita diskusi. ????

#joshuafavian #sales
#upselling #crossselling

Baca selengkapnya

Sunday, May 4, 2025

SEO vs Iklan Berbayar : Mana yang Lebih Efektif?

Dalam dunia digital marketing, ada dua strategi utama untuk meningkatkan traffic dan penjualan: SEO (Search Engine Optimization) dan iklan berbayar (Paid Ads). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada tujuan bisnis kamu.

SEO adalah strategi optimasi website agar muncul di peringkat teratas hasil pencarian organik Google. Keuntungan utama SEO adalah:
- Gratis (tidak perlu membayar setiap klik)
- Hasil bertahan lama jika strategi diterapkan dengan baik
- Meningkatkan kredibilitas bisnis karena muncul secara organik

Namun, SEO membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya, bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Selain itu, persaingan kata kunci juga bisa sangat ketat.

Iklan Berbayar: Hasil Cepat dengan Biaya Tertentu
Paid Ads (Google Ads, Facebook Ads, TikTok Ads, dll.) memungkinkan bisnis muncul di posisi teratas dalam waktu singkat (asal ada duitnya).

Keuntungannya:
- Hasil instan – bisa langsung menjangkau audiens
- Dapat ditargetkan secara spesifik (lokasi, usia, minat, dll.)
- Fleksibel & terukur – bisa disesuaikan dengan anggaran

Namun, iklan berbayar membutuhkan biaya terus-menerus. Jika budget habis, traffic pun bisa langsung turun.

Jadi mana yang Lebih Efektif?
- Jika ingin hasil jangka panjang & gratis, SEO adalah pilihan terbaik.
- Jika butuh hasil cepat & tertarget, iklan berbayar lebih efektif.

Tapi kombinasi keduanya sering kali menjadi strategi paling optimal!

Jadi kalau bisa keduanya lebih baik, gunakan SEO untuk membangun fondasi kuat dan iklan berbayar untuk meningkatkan hasil secara cepat. Tapi kalau disuruh memilih salah satu, apabila kamu terbatas waktu namun memiliki dana, maka utamakan iklan berbayar untuk hasil yang cepat. Namun kalau kamu terbatas dana, namun memiliki banyak waktu, silahkan bisa maksimalkan di SEO. Lalu kalau ga ada waktu dan ga ada dana bagaimana? Maka perbanyaklah doa, amal dan ibadah. Hahaha.

Jadi, sesuaikan strategi dengan kebutuhan bisnis kamu yah!

#JoshuaFavian #SEO #SEM #GoogleAds #MetaAds #TiktokAds

Baca selengkapnya

Saturday, May 3, 2025

Kontroversi Konten Rendang 200kg Yang Hilang, Bikin Warga Palembang Geram ?

Beberapa hari terakhir ini, seorang Konten kreator TikTok bernama Willie Salim, menjadi sorotan publik setelah membuat konten memasak 200 kilogram rendang di Palembang, Sumatera Selatan. Konten tersebut menuai kontroversi karena rendang yang sedang dimasak dilaporkan hilang saat Willie meninggalkan lokasi untuk ke toilet. Berikut adalah kronologi lengkap kejadian tersebut beserta tanggapan dari berbagai tokoh yang mengecam tindakan tersebut.

Pada Selasa, 18 Maret 2025, Willie Salim mengadakan acara memasak 200 kilogram rendang di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang. Acara ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dan direncanakan sebagai kegiatan berbagi di bulan Ramadan. Selama proses memasak, Willie meninggalkan lokasi untuk pergi ke toilet. Saat kembali, ia mendapati rendang yang sedang dimasak telah habis diambil oleh warga yang berkerumun di sekitar lokasi dalam waktu singkat.

Setelah insiden hilangnya rendang, beberapa pihak memberikan penjelasan tambahan. Rino, salah satu anggota tim Willie, menyatakan bahwa saat Willie meninggalkan lokasi untuk ke toilet, banyak warga yang mulai mengambil rendang yang belum matang dari kuali yang masih panas. Meskipun telah diimbau, jumlah warga yang banyak membuat situasi sulit dikendalikan. Selain itu, lampu penerangan di lokasi mati saat waktu Isya, yang semakin mempersulit pengawasan. ?

Insiden ini memicu berbagai reaksi dari tokoh-tokoh publik dan masyarakat, diantaranya.

Helmy Yahya, Ketua Asosiasi Konten Kreator Seluruh Indonesia (AKKSI), mengkritik keras tindakan Willie. Ia menyayangkan narasi yang dibuat Willie karena dianggap memberikan citra negatif pada warga Palembang. Helmy menegaskan bahwa kreativitas dalam membuat konten tidak seharusnya menyakiti banyak orang.

Bobon Santoso, seorang kreator kuliner, juga menyoroti kejanggalan dalam konten tersebut. Ia mempertanyakan mengapa rendang dimasak dalam jumlah besar tanpa pengamanan yang memadai dan mengapa Willie meninggalkan masakan tersebut tanpa pengawasan. ?

Ratu Dewa, Wali Kota Palembang, meminta Willie untuk memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya tabayun agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat berdampak negatif pada masyarakat. ?

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyatakan kekecewaannya terhadap konten yang dibuat oleh Willie Salim. Ia menilai bahwa aksi tersebut mencoreng citra baik Palembang dan menduga situasi tersebut sengaja diciptakan untuk mendapatkan perhatian publik. Herman Deru menegaskan bahwa nama baik Palembang tidak seharusnya dirusak hanya karena insiden tersebut.

Menanggapi kontroversi yang berkembang, Willie Salim mengunggah video permintaan maaf. Ia menyatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah settingan dan mengakui kesalahannya dalam kurangnya persiapan dan pengamanan selama acara. Willie juga telah menemui Helmy Yahya secara langsung untuk meminta maaf dan menjelaskan situasi yang terjadi.

Willie Salim menegaskan bahwa insiden tersebut bukanlah rekayasa atau gimik. Ia mengakui bahwa persiapan yang kurang matang menjadi penyebab utama kejadian tersebut dan meminta maaf kepada seluruh warga Palembang yang merasa tersakiti akibat insiden ini. Willie juga menekankan bahwa tidak ada niat untuk mencoreng nama baik Palembang dan berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Kontroversi yang ditimbulkan oleh konten memasak rendang 200 kilogram oleh Willie Salim menyoroti pentingnya tanggung jawab dalam pembuatan konten publik. Kreativitas seharusnya tidak merugikan atau memberikan citra negatif pada komunitas tertentu. Kasus ini menjadi pembelajaran bagi para konten kreator untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dampak dari konten yang mereka buat terhadap masyarakat luas.

Bagi saya pribadi dalam menanggapi hal ini, ada beberapa poin penting yang perlu di garisbawahi. Yang pertama, memang dari segi pengamanan saya lihat di konten tersebut memang masih sangat kurang persiapan. Karena memasak dalam jumlah yang begitu besar memang memiliki resiko yang lumayan besar, meskipun sebenarnya masih bisa kita maklumi karena Willie juga masih tergolong baru dalam membuat tipe konten seperti itu, berbeda dengan Bobon Santoso yang selama ini sudah memiliki jam terbang tinggi dalam memasak makanan dalam jumlah besar.

Yang kedua, cara mengemas konten yang menurut saya seharusnya bisa menjadi lebih asik dan seru, bukan alih-alih menjadi stigma negatif dengan menambahkan bahasa-bahasa seperti "rendang hilang" yang membuat seakan-akan ada yang maling atau terjadi tindakan yang tidak baik. Karena saya yakin pasti respon dan ceritanya akan berbeda apabila membawa judul yang lebih positif seperti, "daging habis ludes karena antusias warga yang luar biasa". Tetapi tentu saja bagi konten kreator, judul seperti ini kurang clickbait.

Tetapi satu hal yang pasti, konten ini menjadi pelajaran yang baik bagi para setiap konten kreator untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten. Meskipun ada pihak yang melaporkan kejadian ini ke polisi, namun bagi saya hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya hal ini dimulai dari keinginan untuk berbagi dan itu adalah hal yang baik. Bagi saya pribadi kecaman masyarakat sudah menjadi pelajaran yang sangat cukup, tidak perlu sampai ke ranah hukum dan Willie harus take down konten dia sesegera mungkin.

Saya juga berharap dengan permintaan maaf dan klarifikasi yang Willie lakukan bisa diterima oleh masyarakat luas. Semoga kasus ini cepat selesai dan semoga Willie tetap semangat untuk berkarya melalui konten. Mari kita semua mengambil hikmah atas kejadian ini dan belajar untuk lebih baik di waktu yang akan datang.

Jadi apakah kalian punya opini berbeda terkait dengan hal ini? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar dan jangan lupa untuk share video ini.

Baca selengkapnya

Friday, May 2, 2025

Tips Memilih Pasangan Ala Anak Marketing ! Jodoh Adalah Soal Strategi !

Tips Memilih Pasangan ala Anak Marketing: Jodoh adalah Soal Strategi

Sebagai anak marketing, kamu pasti paham bahwa setiap keputusan butuh strategi yang matang. Begitu juga dalam memilih pasangan. Jangan asal "closing deal," tapi pastikan "produk" dan "target market" sesuai. Nah, berikut adalah tips memilih pasangan ala anak marketing yang bisa kamu terapkan.

1. Kenali Target Pasar: Tentukan Kriteria Pasangan
Sama seperti saat menentukan target audience, kamu harus tahu siapa yang kamu cari. Apakah kamu lebih suka pasangan yang ambisius, santai, atau humoris? Tentukan segmentasi "pasar" yang cocok dengan visi dan nilai hidupmu.

2. Lakukan Riset Pasar: Pahami Kepribadiannya
Sebelum memutuskan hubungan lebih lanjut, lakukan "market research." Amati bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain, cara dia mengelola emosi, dan bagaimana dia memecahkan masalah. Apakah dia sesuai dengan "brand image" yang kamu butuhkan dalam hidup?

3. Evaluasi Brand Positioning: Apakah Dia Sejalan dengan Tujuanmu?
Dalam marketing, positioning itu penting. Begitu juga dalam memilih pasangan. Apakah dia memiliki visi dan tujuan yang selaras denganmu? Jika kamu ingin hidup yang stabil dan dia tipe petualang yang tidak bisa diam di satu tempat, bisa jadi ada perbedaan strategi yang harus dikompromikan.

4. Perhatikan Customer Experience: Apakah Hubungan Ini Memberikan Kebahagiaan?
Hubungan itu seperti customer experience—harus memberikan kepuasan. Apakah kamu nyaman bersamanya? Apakah dia mendukung pertumbuhanmu? Jika hubungan lebih banyak memberikan "bad review" daripada "positive feedback," mungkin saatnya mengevaluasi kembali.

5. Jangan Terjebak Gimmick: Lihat Konsistensinya
Dalam dunia marketing, ada banyak strategi promosi. Begitu juga dalam hubungan, ada orang yang jago PDKT tapi kurang dalam komitmen jangka panjang. Pastikan kamu melihat kualitas asli pasanganmu, bukan hanya "iklan" yang dia tunjukkan di awal.

6. Analisis Return on Investment (ROI): Apakah Hubungan Ini Worth It?
Setiap keputusan dalam bisnis harus punya keuntungan jangka panjang. Begitu juga dalam hubungan. Apakah dia mendukungmu berkembang? Apakah dia memberikan energi positif? Jika lebih banyak effort yang keluar dibandingkan manfaat yang didapat, mungkin saatnya rebranding atau pivot ke strategi lain.

7. Jangan Takut Rebranding: Move On Jika Tidak Cocok
Jika sebuah strategi marketing tidak berhasil, kita tidak ragu untuk melakukan rebranding atau pivot. Begitu juga dalam hubungan. Jika pasanganmu tidak lagi sejalan dengan nilai dan tujuan hidupmu, jangan takut untuk move on dan mencari strategi yang lebih baik.

Kesimpulan
Memilih pasangan ala anak marketing berarti menerapkan strategi yang matang, bukan sekadar ikut tren. Kenali "target pasar," lakukan riset, dan pastikan hubunganmu memiliki "brand value" yang kuat. Yang paling penting, pastikan hubungan ini memberikan pengalaman yang menyenangkan dan saling mendukung pertumbuhan.

Karena dalam hidup, "loyal customer" yang tepat lebih berharga daripada sekadar banyak "leads" yang tidak berkualitas!



Baca selengkapnya

Thursday, May 1, 2025

Apa Sih Bedanya Jualan dan Bisnis ?

Taukah kamu salah satu alasan kenapa banyak pedagang kaki lima yang mungkin sudah jualan puluhan tahun, namun masih tetap dengan produk yang sama, gerobak yang sama, cara jualan yang sama dan segmen market yang sama? Karena kebanyakan mereka hanya berjualan, bukan berbisnis. Lalu apa sih bedanya jualan dan bisnis? 

Jualan umumnya hanya fokus pada transaksi jual beli yang dilakukan oleh individu tanpa sistem yang kompleks. Keuntungan di dapat dari selisih harga beli dan jual, biasanya keuntungan digunakan untuk memperbanyak kuantitas produk atau digunakan untuk kebutuhan pribadi.

Namun bisnis lebih dari sekedar jualan, karena melibatkan sistem, strategi, manajemen dan pengelolaan keuangan. Dalam pengelolaan keuangan sendiri juga harus bisa mencangkup biaya produksi, pemasaran, distribusi dan juga investasi.

Bisnis pada umumnya memiliki visi jangka panjang tidak hanya untuk berkelanjutan, tetapi juga keharusan untuk berkembang. Karena itu setiap bisnis memerlukan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Jadi perbedaan utama antara jualan dan bisnis terletak pada skala, sistem dan tujuan jangka panjang. Jualan adalah bagian dari bisnis, namun bisnis tidak hanya sekedar jualan.

Bagi kamu yang sudah berjualan tapi mau naik ke level bisnis, yuk bisa DM untuk konsultasi dan ikutan training secara gratis. 

Jangan lupa share kebaikan.



Baca selengkapnya

Wednesday, April 30, 2025

Cara Negosiasi Gaji Pertama Agar Tidak Underpaid

Negosiasi gaji pertama sering kali menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja. Agar tidak terjebak dengan gaji yang lebih rendah dari yang seharusnya, berikut adalah beberapa tips untuk negosiasi gaji pertama yang efektif:

1. Riset Pasar.
Sebelum negosiasi, lakukan riset untuk mengetahui kisaran gaji yang sesuai dengan posisi, industri, dan lokasi pekerjaan yang kamu lamar. Gunakan situs seperti Glassdoor, Payscale, atau LinkedIn Salary untuk mendapatkan informasi yang akurat.

2. Kenali Nilai Diri.
Evaluasi keterampilan dan pengalaman yang kamu bawa ke perusahaan. Meskipun ini adalah pekerjaan pertama, jika kamu memiliki keahlian khusus atau pengalaman magang yang relevan, itu bisa meningkatkan nilai tawar kamu.

3. Jangan Menyebutkan Gaji Terlebih Dahulu.
Jika memungkinkan, hindari mengungkapkan angka gaji yang kamu harapkan di awal wawancara. Sebaliknya, beri kesempatan kepada perekrut untuk memberikan tawaran gaji terlebih dahulu. Setelah mereka memberikan angka, kamu bisa mulai negosiasi.

4. Tunjukkan Antusiasme.
Perlihatkan minat dan antusiasme terhadap pekerjaan tersebut. Perekrut akan lebih cenderung menawarkan gaji yang lebih baik jika mereka merasa kamu benar-benar tertarik dan cocok dengan posisi tersebut.

5. Pertimbangkan Benefit Selain Gaji.
Selain gaji pokok, pastikan untuk mempertimbangkan tunjangan lain seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, fleksibilitas waktu kerja, dan peluang pengembangan karier. Terkadang, manfaat tambahan bisa membuat keseluruhan paket lebih menguntungkan daripada sekadar gaji.

6. Berikan Angka yang Realistis.
Setelah melakukan riset, tentukan angka yang realistis namun sesuai dengan ekspektasi pasar. Jangan ragu untuk memberi sedikit ruang untuk negosiasi, misalnya dengan menyebutkan kisaran gaji, bukan angka pasti.

7. Jangan Takut Menegosiasikan Tawaran.
Jika tawaran gaji pertama dirasa kurang sesuai, jangan ragu untuk menegosiasikan. Sampaikan alasan yang jelas mengapa kamu merasa gaji tersebut perlu disesuaikan, baik berdasarkan riset pasar, keterampilan, atau pengalaman yang kamu miliki.

8. Persiapkan Diri untuk Kompromi.
Negosiasi adalah proses dua arah. Jika perusahaan tidak bisa memberikan gaji sesuai dengan harapanmu, coba untuk mencari kompromi di area lain, seperti fleksibilitas kerja atau peluang untuk evaluasi gaji di masa depan.

Jadi kesimpulannya, negosiasi gaji pertama adalah kesempatan penting untuk memastikan kamu mendapatkan penghargaan yang layak atas pekerjaan yang akan kamu lakukan. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa menghindari tawaran gaji yang terlalu rendah dan memulai karier dengan langkah yang tepat.



Baca selengkapnya

Olahraga di Usia 30an Ternyata Berbahaya?

Aku baru sadar ternyata setelah rutin olahraga di usia 30an ada perbedaan aneh dalam tubuhku yang tidak seperti biasanya.

Dulu waktu usia belasan sampai akhir 20an, mau makan apa aja dan sebanyak apapun porsinya, badan tetap kurus, meskipun jarang olahraga. Tapi ketika mulai masuk usia 30an, jujur butuh kerja keras banget supaya perut ga buncit. Dulu sering godain temen yg buncit, sekarang aku takut kualat. Itu sebabnya olahraga di usia 30an itu sangat berbahaya, kalau hanya dilakukan hanya sekali dalam setahun. Metabolisme kita tidak seperti di masa muda dulu, karena itu pada umumnya penyakit aneh-aneh baru muncul ketika mulai masuk di usia 30-40an, apalagi kalau gaya hidup masa mudanya tidak sehat.

Satu-satunya cara untuk menghindari penyakit dan menghambat penuaan dini adalah dengan rutin berolahraga. Menjaga masa otot, menjaga gaya hidup sehat dan pola makan yang baik. Karena kesehatan itu bisa dibilang adalah harta yang paling berharga di muka bumi ini. Percuma kalau kamu punya segalanya di muka bumi ini, tapi hidupnya sakit-sakitan. Ga bakal bisa menikmati indahnya hidup ini kan? 

Beberapa manfaat lain dari rutin olahraga untuk pekerjaan :

1. Meningkatkan daya tahan tubuh 
2. Melatih mental & kedisiplinan 
3. Meningkatkan konsentrasi & produktivitas
4. Mengurangi stress 
5. Memperbaiki postur tubuh 

Yuk mari kita mulai hidup sehat.
Jangan lupa share kebaikan.

Baca selengkapnya

Tuesday, April 29, 2025

Tips Mengelola Stres Akibat Tekanan Kerja


Stres akibat tekanan kerja adalah hal yang sering dialami banyak orang. Ketika tuntutan pekerjaan semakin tinggi, kita perlu cara untuk mengelolanya agar tidak mengganggu kesehatan mental dan fisik. Berikut beberapa tips untuk mengelola stres akibat tekanan kerja:

1. Atur Prioritas dan Waktu.
Salah satu penyebab stres adalah tugas yang menumpuk. Tentukan prioritas pekerjaan dengan membuat daftar tugas, dan bagi pekerjaan besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan. Manfaatkan teknik time blocking atau aplikasi manajemen waktu untuk lebih terorganisir.

2. Ambil Waktu Istirahat.
Kerja terus-menerus tanpa jeda dapat meningkatkan stres. Luangkan waktu untuk beristirahat secara teratur, meskipun hanya beberapa menit.

3. Latih Teknik Relaksasi.
Lakukan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Teknik relaksasi seperti ini bisa membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan konsentrasi.

4. Jaga Kesehatan Fisik.
Aktivitas fisik seperti olahraga bisa membantu mengurangi stres. Cobalah berjalan kaki, berlari, atau olahraga ringan lainnya untuk merilekskan tubuh dan melepaskan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan mood.

5. Komunikasi Terbuka dengan Atasan.
Jika merasa kewalahan dengan pekerjaan, bicarakan dengan atasan secara terbuka. Jelaskan beban kerja yang sedang kamu tanggung dan usulkan solusi yang dapat membantu mengurangi tekanan, seperti delegasi tugas atau perubahan tenggat waktu.

6. Jangan Takut Minta Bantuan.
Jangan ragu untuk meminta dukungan dari rekan kerja, teman, atau bahkan seorang profesional jika stres sudah mulai mengganggu kesejahteraan mental. Mengatasi stres bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga dukungan dari lingkungan sekitar.

7. Temukan Aktivitas yang Menenangkan.
Setiap orang memiliki cara berbeda untuk melepaskan stres. Temukan aktivitas yang menyenangkan, seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau berkumpul dengan teman-teman, yang bisa memberikan relaksasi dan mengembalikan energi positif.

Mengelola stres dengan cara yang sehat penting untuk menjaga kinerja dan kesejahteraan. Ingat, stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi bagaimana kita menghadapinya yang akan menentukan apakah kita bisa tetap produktif atau justru terbebani.

Baca selengkapnya

Ternyata Positif Juga Bisa Toxic !

Taukah kamu bahwa tidak hanya tindakan negatif saja yang bisa menyebabkan lingkungan yang toxic, tindakan yang positif juga bisa ternyata. Loh kok bisa? Ok yuk mari kita bahas.

Diantara sekian banyak teman di lingkungan pergaulan kamu, pasti kamu punya minimal satu teman yang ketika kamu bercerita tentang permasalahan yang kamu hadapi saat ini, namun respon dia mungkin akan menyampaikan salah satu dari kalimat berikut :

"Ah cuma gitu aja, aku pernah lebih susah"
"Sudah jangan sedih, gitu aja sedih"
"Ga boleh ngeluh, masa dikit-dikit ngeluh"
"Jangan cengeng, kamu harusnya lebih kuat"
"Kamu harus bersyukur, ambil hikmahnya aja"

Apakah statement diatas adalah salah? Tentu saja tidak, tetapi terkadang respon seperti ini bisa muncul di saat yang kurang tepat. Karena kadang kita berusaha untuk menekankan sikap positif secara berlebihan dengan mengabaikan, menolak atau meremehkan emosi yang wajar, hal ini disebut Toxic Positivity.

Meskipun berpikiran positif itu baik, namun ketika hal itu diutarakan secara berlebihan di waktu yang tidak tepat akan membuat teman bicara Anda merasa bersalah atas emosi negatifnya dan menghambat proses emosi yang sehat. Padahal terkadang setiap manusia butuh yang namanya PROSES dan memiliki perasaan yang emosional adalah hal yang WAJAR.

Mungkin hal ini bisa muncul tanpa kita sadari, dengan niatan awal yang sebenarnya baik. Namun pada akhirnya emosi dari teman bicara Anda yang tidak tersalurkan atau dipendam bisa jadi akan meningkatkan resiko stress dan depresi di kemudian hari. Karena itu disini kita memerlukan adanya empati yang lebih saat mendengarkan permasalahan orang lain, pahami bahwa mereka sedang berada di dalam prosesnya mereka masing-masing. Dukunglah mereka dengan empati, bukan paksaan. Jangan memaksakan solusi yang instan dan seimbangkan optimisme dengan realitas.

Ingat bahwa semua manusia butuh yang namanya proses dan tidak semua orang memiliki kecepatan proses hidup yang sama dengan pengalaman hidup yang Anda miliki saat ini.

Ada yang pernah merasakan hal yang sama? ?????

Baca selengkapnya

Monday, April 28, 2025

Perbedaan Budaya Kerja Antara Kantor vs Remote Work


Perubahan teknologi dan tren kerja telah membawa pergeseran dari bekerja di kantor ke remote work. Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Berikut perbedaannya:

1. Fleksibilitas vs. Struktur.
Kantor: Jam kerja lebih teratur, dengan aturan yang jelas dan pengawasan langsung dari atasan. Remote Work: Fleksibilitas tinggi, memungkinkan karyawan mengatur waktu dan tempat kerja sesuai kenyamanan mereka.

2. Kolaborasi dan Komunikasi.
Kantor: Interaksi langsung memudahkan komunikasi, brainstorming, dan koordinasi tim. Remote Work: Mengandalkan alat komunikasi digital seperti Zoom, Slack, atau email, yang terkadang bisa menimbulkan miskomunikasi.

3. Produktivitas dan Distraksi.
Kantor: Suasana kerja lebih kondusif, tetapi bisa ada gangguan dari rekan kerja atau rapat yang terlalu sering. Remote Work: Lebih sedikit gangguan dari lingkungan kerja, tetapi rentan terhadap distraksi dari rumah atau kurangnya motivasi.

4. Work-Life Balance.
Kantor: Batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih jelas, tetapi perjalanan ke kantor bisa memakan waktu dan energi. Remote Work: Lebih fleksibel dalam mengatur waktu, tetapi terkadang sulit memisahkan urusan pekerjaan dan pribadi.

5. Budaya dan Keterlibatan Karyawan.
Kantor: Lebih mudah membangun budaya kerja yang kuat dengan interaksi langsung dan kegiatan sosial. Remote Work: Butuh upaya ekstra untuk membangun keterlibatan karyawan melalui aktivitas virtual atau meeting online.

Jadi mana yang Lebih Baik? Semua tergantung pada preferensi individu dan jenis pekerjaan. Kantor cocok untuk yang suka interaksi langsung dan struktur kerja yang jelas, sementara remote work lebih ideal bagi mereka yang menghargai fleksibilitas dan kemandirian.

Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan mulai menerapkan hybrid work, yaitu menggabungkan kerja di kantor dan remote sebagai solusi terbaik. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Sudah Kena Tipu Belasan Juta, Tapi Ga Kapok Kapok !

Pesan kue dalam jumlah besar hingga belasan juta, sampai ngangkut barangnya aja pakai truk, tiba-tiba customernya hilang gitu aja dan ga bisa dihubungi. Kapok ga?

Kisah ini datang dari salah satu klien saya dengan usaha toko roti yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun yang berlokasi di daerah Lawang, Jawa Timur. Pada awal merintis usaha ini tidaklah gampang, dengan lokasi yang bisa dibilang cukup jauh, membuat penentuan segmen market adalah hal yang paling penting dalam memulai bisnis.

Dimulai dari segmen market ritel, menjual roti ke toko-toko kelontongan yang ada di sekitar lingkungan rumah saat itu. Namun namanya bisnis ada masa naik dan turunnya, lalu ketika ada disaat barang retur sangatlah banyak, itu membuat kesulitan secara cashflow.

Kemudian sang owner mulai melirik segment market di acara-acara keluarga, karena segment ini dirasa lebih efisien, secara jumlah pesanan lebih banyak dan resiko barang returnya juga lebih kecil atau jarang. Namun persaingannya tidak mudah, karena sudah banyak pemainnya saat itu dan dari segi lokasi juga kalah. Lalu apa hal yang harus di improve saat itu?

Seperti yang kita tau, apabila ingin order kue dalam jumlah banyak umumnya harus DP minimal 50%. Disitulah ada segment market yang belum disentuh, dimana orang yang ingin pesan banyak namun belum mampu untuk bayar DP. Disinilah bisnis mulai masuk dan bisa membantu berbagai acara-acara di masyarakat supaya bisa jalan terlebih dahulu dan pembayaran kue bisa di kemudian hari atau dengan cara dicicil, dengan catatan si customer sudah pernah repeat order.

Karena hal inilah akhirnya bisnis kue ini dengan cepat bisa menyebar di lingkungan sekitar dari mulut ke mulut ke setiap warga yang ingin mengadakan acara. Namun hal ini bukan datang dengan tanpa resiko, karena pada suatu hari ada customer yang sebenarnya sudah langganan, tiba-tiba pesan kue dalam jumlah yang sangat besar dengan nominal belasan juta. Namun setiap dimina DP selalu ada aja alasannya, mundur-mundur sampai hari H barang diambil menggunakan truk, pada hari itu juga alasannya kartu ATMnya limit. Sehingga akhirnya barang diambil begitu saja dan akhirnya customernya hilang begitu saja, bahkan berhari-hari dihubungi tidak bisa.

Namun apakah hal ini membuat jera sang owner dengan metode bisnis yang seperti ini? Ternyata tidak, bagi beliau apabila kita memiliki niat yang baik dan mau menolong dalam berbisnis, pasti pada akhirnya hasil yang baik juga akan kita terima, meskipun mungkin kadang prosesnya berat. Terbukti sampai hari ini meskipun pernah ditipu orang, namun bisnisnya semakin maju dan semakin berkah hidupnya, semua kerugian pasti akan diganti dengan berkat yang berlipat-lipat.

Dari sini kita belajar bahwa setiap pilihan dalam bisnis pasti memiliki keuntungan dan konsekuensi sendiri. Namun apabila kita tidak mudah menyerah dan selalu memiliki niat yang baik, pasti pada akhirnya kita juga akan mendapatkan hasil yang baik juga. Semoga dari kisah perjalanan bisnis ini bisa menginspirasi kita semua.

Baca selengkapnya

Sunday, April 27, 2025

Bagaimana Menghadapi Kebosanan dalam Pekerjaan?

Merasa bosan dengan pekerjaan adalah hal yang wajar, tetapi jika dibiarkan terlalu lama, bisa mengurangi produktivitas dan semangat kerja. Berikut beberapa cara mengatasinya:

1. Temukan Tantangan Baru.
Jika pekerjaan terasa monoton, coba cari cara untuk membuatnya lebih menantang. Ajukan diri untuk proyek baru, pelajari keterampilan baru, atau buat target yang lebih ambisius.

2. Ubah Pola Kerja.
Mengubah cara bekerja, seperti mencoba teknik manajemen waktu yang berbeda atau mengatur ulang jadwal harian, bisa membantu mengurangi kebosanan.

3. Berkomunikasi dengan Atasan.
Jika merasa pekerjaan kurang menantang atau tidak sesuai dengan ekspektasi, diskusikan dengan atasan. Mungkin ada peluang untuk memperluas tanggung jawab atau mencoba peran baru.

4. Bangun Interaksi Sosial.
Berinteraksi dengan rekan kerja dapat meningkatkan suasana kerja. Ikut serta dalam diskusi tim, menghadiri acara kantor, atau sekadar berbincang santai bisa membuat suasana lebih menyenangkan.

5. Cari Makna dalam Pekerjaan.
Coba hubungkan pekerjaan dengan tujuan yang lebih besar. Ingat kembali bagaimana kontribusimu berpengaruh pada perusahaan atau masyarakat.

6. Ambil Waktu Istirahat.
Terkadang, kebosanan muncul karena kelelahan. Istirahat sejenak, berjalan-jalan, atau bahkan mengambil cuti bisa membantu menyegarkan pikiran.

7. Evaluasi Karier.
Jika kebosanan terus berlanjut, mungkin ini saatnya mempertimbangkan perubahan karier. Apakah pekerjaan saat ini masih sesuai dengan tujuan jangka panjangmu?

Menghadapi kebosanan dengan cara yang proaktif akan membuat pekerjaan terasa lebih menyenangkan dan membantumu tetap berkembang. Jangan biarkan kebosanan menghambat potensimu.


Baca selengkapnya

Kenapa Kebanyakan Kasus Korupsi Besar Malah Didominasi Orang Kaya?

Banyak orang mengira bahwa ujian terberat adalah kemiskinan. Namun ternyata ujian yang paling besar datang disaat kita kaya. Apakah kita mampu untuk tetap jujur dan amanah? Ataukah malah tambah serakah?

Selama ini beberapa statement sebagian orang di pemerintahan ingin meningkatkan gaji pejabat supaya mengurangi praktik korupsi. Namun apakah kamu sadar, selama ini praktik korupsi yang besar umumnya malah didominasi dari orang-orang yang sebenarnya sudah kaya. Namun apa yang sebenarnya membuat mereka tetap melakukan tindak pidana korupsi?

Saya rasa korupsi tidak selalu berbanding lurus dengan kemiskinan individu, namun ada faktor psikologi lain yang mempengaruhi hal ini. Korupsi di kalangan orang kaya sering terjadi karena beberapa alasan psikologis, sosial, dan struktural.

1. Keserakahan dan Ketamakan
Banyak orang yang sudah kaya tetap ingin lebih kaya lagi, bahkan jika itu berarti melanggar hukum. Kekayaan yang besar sering kali tidak menghilangkan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak.

2. Peluang dan Kekuasaan
Orang kaya, terutama yang punya jabatan atau kekuasaan, memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan korupsi. Mereka mengendalikan sumber daya, proyek, atau kebijakan yang bisa dimanipulasi untuk keuntungan pribadi.

3. Rasa Tidak Pernah Cukup
Ada fenomena psikologis di mana semakin banyak seseorang memiliki, semakin besar pula keinginannya untuk memiliki lebih. Ini bisa menjadi kecanduan, di mana mereka terus mencari cara untuk memperbesar harta dan kekuasaan mereka.

4. Lingkungan yang Mendukung
Di kalangan elit, korupsi bisa dianggap sebagai sesuatu yang "biasa" atau "tradisi". Jika orang-orang di sekitar mereka juga korup, maka perilaku itu dianggap wajar.

5. Merasa Kebal Hukum
Orang kaya sering kali memiliki akses ke pengacara hebat, koneksi politik, dan kekuatan finansial yang bisa digunakan untuk menghindari hukuman. Ini membuat mereka merasa lebih berani melakukan korupsi.

6. Standar Hidup yang Tinggi
Setelah terbiasa dengan gaya hidup mewah, mereka merasa harus mempertahankannya, bahkan jika itu berarti melakukan korupsi.

Jadi, bukan karena mereka membutuhkan uang, tetapi karena dorongan untuk lebih banyak, kekuasaan yang mereka miliki, serta sistem yang memungkinkan mereka lolos dari konsekuensi.

Menurut kamu, apakah ada hal lain yang menjadi faktor penentu kenapa orang bisa korupsi? ????

Baca selengkapnya

Saturday, April 26, 2025

Growth Mindset vs Fixed Mindset dalam Dunia Kerja

Dalam dunia kerja, cara seseorang berpikir sangat memengaruhi perkembangan karier mereka. Dua jenis mindset yang umum ditemukan adalah growth mindset dan fixed mindset.

1. Apa Itu Growth Mindset?
Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan pengalaman. Orang dengan mindset ini:
- Tidak takut menghadapi tantangan.
- Melihat kegagalan sebagai peluang belajar.
- Selalu mencari cara untuk berkembang.

Contoh di dunia kerja: Seorang karyawan yang gagal dalam presentasi akan mencari tahu kesalahannya, meminta feedback, dan berlatih lebih baik untuk presentasi berikutnya

2. Apa Itu Fixed Mindset?
Fixed mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan seseorang bersifat tetap dan tidak bisa berkembang. Orang dengan mindset ini:
- Takut gagal dan cenderung menghindari tantangan.
- Mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.
- Tidak terbuka terhadap kritik dan umpan balik.

Contoh di dunia kerja: Seorang karyawan yang gagal dalam presentasi akan berpikir bahwa ia memang tidak berbakat dalam berbicara dan memilih untuk tidak mencobanya lagi.

3. Mengapa Growth Mindset Penting di Dunia Kerja?
- Membantu karyawan berkembang lebih cepat.
- Meningkatkan daya saing dan inovasi.
- Membuat individu lebih adaptif terhadap perubahan.
- Membangun karier yang lebih sukses dan memuaskan.

Untuk sukses dalam dunia kerja, mulailah menerapkan growth mindset dengan selalu terbuka terhadap tantangan, belajar dari kesalahan, dan terus meningkatkan diri.

Baca selengkapnya

Alasan Terbesar Aku Keluar Dari Gereja !

Terkadang iman kita diuji dari berbagai pilihan hidup yang berat.

Salah satu alasan terbesar saya keluar dari gereja di hari minggu adalah ketika ibadahnya sudah selesai. Jadi mau ngapain lagi? Ya pulang lah.. ????

Tetapi bagi saya pribadi sebuah tanggung jawab yang besar itu adalah saat kita sudah keluar dari tempat kita beribadah dan kembali lagi ke rutinitas hidup kita sehari-hari. Karena mungkin di tempat ibadah kita bisa merasa jadi orang paling benar, tetapi kalau sudah jalani rutinitas sehari-hari apakah kita akan tetap mampu mempertahankan kebenaran itu didalam diri kita?

Jadi bagi saya tantangan iman sebenarnya adalah ketika kita mampu membawa kehidupan rohani kita ke dalam rutinitas sehari-hari. Apakah kita mampu tetap menerapkan hal-hal yang benar di dalam setiap aspek kehidupan kita? Apakah kita mampu tetap jujur di lingkungan yang mungkin buruk? Apakah kita mampu terus mengasihi orang yang mungkin membenci kita? Apakah kita mampu untuk tetap peduli disaat orang lain tidak perduli? Apakah kita mampu tetap menjadi terang di tempat yang gelap?

Semuanya kembali lagi ke pribadi masing-masing ya, karena yang menilai pada akhirnya adalah Tuhan. Percuma juga kalau kamu hidup hanya untuk pencitraan rohani dan kalau hanya butuh pengakuan dari manusia saja, karena sama aja kaya membangun iman di pondasi yang palsu, suatu saat pasti akan runtuh juga.

Yuk semakin bangun hubungan pribadi masing-masing kita dengan Tuhan lebih intim. Biarkan hikmat Tuhan ikut turut serta dalam setiap hal yang kamu kerjakan saat ini. Jangan lupa juga untuk memperluas wawasan agar punya akal di era informasi dan teknologi yang luas saat ini, karena membangun iman tanpa akal sehat biasanya banyak zonk nya.. ????

Semoga bermanfaat & jangan lupa share kebaikan! ????



Baca selengkapnya

Friday, April 25, 2025

Kapan Saat yang Tepat untuk Pindah Kerja?

Memutuskan untuk pindah kerja bukan hal yang mudah. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sudah waktunya mencari peluang baru. Berikut beberapa indikator kapan saat yang tepat untuk pindah kerja:

1. Tidak Ada Lagi Pengembangan Karier.
Jika setelah bertahun-tahun kamu tidak mendapatkan promosi, peningkatan tanggung jawab, atau kesempatan belajar, mungkin ini saatnya mencari tempat yang lebih menghargai potensimu.

2. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat.
Jika tempat kerja penuh dengan toxic culture, seperti manajemen yang buruk, rekan kerja tidak suportif, atau tekanan kerja yang tidak wajar, pindah kerja bisa menjadi solusi untuk kesehatan mental dan profesionalisme kamu.

3. Gaji dan Benefit Tidak Sesuai.
Jika kamu merasa gajimu tidak sebanding dengan beban kerja dan kontribusi yang diberikan, serta perusahaan tidak menunjukkan apresiasi, mempertimbangkan pekerjaan lain dengan kompensasi lebih baik bisa menjadi pilihan.

4. Kehilangan Motivasi dan Semangat Kerja.
Jika kamu sering merasa bosan, tidak termotivasi, atau bahkan stres saat bekerja, mungkin pekerjaan saat ini sudah tidak sesuai dengan minat dan tujuan kariermu.

5. Tidak Sejalan dengan Tujuan Karier.
Tanyakan pada diri sendiri, apakah pekerjaan ini masih membawamu lebih dekat ke impian dan tujuan jangka panjang? Jika tidak, mungkin sudah waktunya mencari peluang yang lebih sesuai.

6. Mendapat Tawaran yang Lebih Baik.
Jika ada kesempatan dengan prospek karier, gaji, dan lingkungan yang lebih baik, pertimbangkan untuk mengambil langkah baru.

Jadi kesimpulannya, pindah kerja adalah keputusan besar yang harus dipertimbangkan dengan matang. Evaluasi situasi dengan objektif, persiapkan diri dengan baik, dan pastikan langkah yang diambil membawa dampak positif bagi perkembangan kariermu.

Baca selengkapnya

Semakin Tua, Semakin Ga Punya Teman ?

Kenapa makin tua, makin ga punya temen? ????

Semenjak usia 30+ jadi makin sering mempertanyakan hidup, salah satunya tentang hal ini. Entah ini dialami oleh orang lain juga atau jangan-jangan hanya saya sendiri aja ya? ????

Well, memang semakin usia bertambah saya merasa meskipun relasi makin banyak, tapi yang beneran teman bisa dihitung dengan jari, kenapa?

1. Sekarang lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas, mengutamakan orang-orang yang satu visi, supportive & positive vibes di lingkungan terdekat sudah menjadi prioritas yang utama.

2. Waktu lebih banyak habis di tempat kerja, karena tanggung jawab semakin besar. Jadi kalaupun ada waktu luang, lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga daripada main sama teman.

3. Sudah tidak memiliki ambisi masa muda untuk harus diakui atau diterima oleh lingkungan terdekat. Karena saya lebih memahami value hidup saya secara pribadi, tidak ada lagi hal yang perlu saya buktikan kepada orang lain.

4. Fokus kebahagiaannya sudah bukan di hal-hal yang sifatnya wah dan rame lagi. Sekarang lebih senang ke hal-hal yang sifatnya sederhana dan privat, untuk bisa menikmati momen penting dalam hidup.

5. Sadar kalau makin banyak teman, makin banyak drama. Kapasitas energi kita sudah tidak seperti dulu yang mampu merespon banyak hal. Sekarang untuk bisa hidup dengan tenang dan damai aja rasanya udah sangat bersyukur banget.

Jadi mungkin itu dia beberapa alasan kenapa makin bertambah usia, makin ga banyak teman ya. Tetapi sebenarnya bukan karena temannya makin sedikit, namun karena prioritas hidupnya aja yang semakin berubah.

Btw, kamu ngalamin hal yang sama ga?

#joshuafavian #ngobrol



Baca selengkapnya

Thursday, April 24, 2025

Bagaimana Menghadapi Bos yang Sulit?

Memiliki bos yang sulit memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap bekerja secara profesional dan menjaga keseimbangan kerja. Berikut beberapa cara untuk menghadapinya:

1. Pahami Gaya Kepemimpinannya.
Setiap bos memiliki cara kerja yang berbeda. Coba pahami apa yang mereka harapkan, bagaimana mereka berkomunikasi, dan bagaimana cara terbaik untuk bekerja dengan mereka.

2. Tetap Profesional dan Kendalikan Emosi.
Jangan mudah terpancing emosi meskipun bos bersikap tidak menyenangkan. Bersikaplah profesional dan fokus pada pekerjaan agar tetap produktif.

3. Berkomunikasi dengan Jelas dan Efektif.
Jika ada masalah, sampaikan dengan cara yang sopan dan lugas. Cobalah untuk memahami sudut pandang bos dan cari solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

4. Jangan Ambil Secara Pribadi.
Terkadang, bos yang sulit mungkin sedang menghadapi tekanan kerja yang tinggi. Jangan terlalu terbebani secara emosional dan hindari menganggapnya sebagai serangan pribadi.

5. Cari Dukungan dan Bimbingan.
Jika merasa kesulitan, diskusikan dengan rekan kerja atau mentor yang bisa memberikan perspektif baru dan saran yang membangun.

6. Fokus pada Kinerja dan Solusi.
Daripada mengeluhkan sikap bos, lebih baik tunjukkan kualitas kerja yang baik. Jadilah proaktif dalam memberikan solusi dan menunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan.

7. Pertimbangkan Langkah Selanjutnya.
Jika situasinya sudah tidak sehat dan memengaruhi kesejahteraan mentalmu, pertimbangkan untuk berbicara dengan HR atau mencari peluang lain yang lebih sesuai.

Menghadapi bos yang sulit memang tidak mudah, tetapi dengan kesabaran, profesionalisme, dan strategi yang tepat, kamu bisa tetap bertahan dan berkembang di lingkungan kerja.

Baca selengkapnya

Usaha Itu Ga Perlu Modal !

"Usaha itu ga perlu modal"

Kata salah seorang businessman yang menjadi pemateri dalam sebuah seminar yang pernah saya datangi beberapa tahun yang lalu. Dalam hati kecil saya berkata, "ah Anda enak bilang begitu, karena sudah banyak duitnya". Tetapi ketika beliau melanjutkan kalimatnya dengan berkata, "karena berusaha itu hanya perlu TINDAKAN (ACTION), modalnya adalah MINDSET". Darisitu saya terdiam, merenung dan mencoba untuk merenungkan apa yang coba dia sampaikan.

Bagi kamu yang selalu mengeluh berkata bahwa salah satu kendala saya dalam membuka bisnis adalah uang, apabila tiba-tiba hari ini kamu dikasih 10 atau 20 juta untuk modal usaha, apakah ada jaminan bahwa kamu bisa melipatgandakan uang tersebut? Atau jangan-jangan uang tersebut nantinya akan habis dengan percuma begitu saja.

Karena itu hampir 90% usaha kecil atau rintisan yang baru dimulai namun sudah mengambil utang besar, biasanya akan sulit untuk berkembang, bahkan tidak jarang yang gagal dan akhirnya terlilit utang. Kenapa? karena kurangnya pengalaman, sistemnya yang belum jadi, belum ketemu pola dalam bisnisnya dan mindset owner yang belum matang.

Karena itu penting bagi kita untuk meruntuhkan tembok penghalang dalam pikiran kita sendiri (MINDSET), yang selalu berasumsi bahwa modal menjadi salah satu alasan terpenting dalam memulai usaha. Namun lakukan langkah-langkah berikut ini dalam memulai usaha.

1. Bangun usaha jangan muluk-muluk kalau tidak ada modal.
2. Mulailah dengan skala yang lebih kecil, yang penting berani bertindak.
3. Temukan pola bisnis yang tepat dan pelajari marketnya.
4. Kembangkan secara bertahap dan jangan berbisnis demi ego.
5. Jangan takut untuk gagal, kadang pelajaran hidup memang pahit, tetapi itu yang membuat kita semakin kuat.
6. Apabila usaha gagal, jangan malu untuk belajar kembali, it's ok kok untuk bangun mimpi mulai dari side hustle dulu. Karena tidak semua orang punya privilage bisa berhasil pada percobaan pertama dalam membangun bisnis. Siapa tau dengan kamu bekerja di tempat lain terlebih dahulu, ada inspirasi, skill atau ide-ide baru, untuk bisa membantu kamu dalam mengembangkan usahamu sendiri di masa depan. Jangan takut untuk mencoba kembali.

Semoga bermanfaat & jangan lupa share kebaikan !

Baca selengkapnya

Wednesday, April 23, 2025

Hard Skills vs Soft Skills: Mana yang Lebih Penting?

Dalam dunia kerja, hard skills dan soft skills sama-sama dibutuhkan. Namun, mana yang lebih penting? Jawabannya tergantung pada jenis pekerjaan dan situasi yang dihadapi.

Apa Itu Hard Skills? Jadi hard skills adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan dipelajari melalui pendidikan atau pelatihan, seperti:
- Keahlian dalam software atau coding.
- Kemampuan bahasa asing.
- Data analysis dan desain grafis.

Lalu apa Itu Soft Skills? Soft skills adalah keterampilan interpersonal yang berhubungan dengan cara bekerja dan berinteraksi dengan orang lain, seperti:
- Kemampuan komunikasi.
- Manajemen waktu.
- Kepemimpinan dan kerja sama tim.

Jadi mana yang Lebih Penting?
- Hard skills lebih penting saat melamar pekerjaan, karena itu menjadi syarat utama untuk memenuhi kebutuhan teknis suatu posisi.
- Soft skills lebih penting dalam jangka panjang, karena perusahaan mencari karyawan yang bisa bekerja sama dalam tim, berpikir kritis, dan beradaptasi dengan perubahan.

Idealnya, keseimbangan antara hard skills dan soft skills adalah kunci kesuksesan. Memiliki keterampilan teknis yang kuat tanpa kemampuan komunikasi dan kerja sama bisa menjadi hambatan, begitu pula sebaliknya.

Jadi, terus tingkatkan hard skills untuk menunjang karier, tetapi jangan lupakan soft skills agar bisa berkembang lebih jauh. Semoga bermanfaat.



Baca selengkapnya

Manajemen Buruk vs. Karyawan Hebat? Siapa yang Harus Berubah?

Di banyak perusahaan, ada situasi di mana karyawan hebat merasa frustrasi karena harus bekerja di bawah manajemen yang buruk. Ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang seharusnya beradaptasi dan berubah—manajemen atau karyawan?

1. Tanda-Tanda Manajemen yang Buruk
Sebuah kepemimpinan yang buruk bisa terlihat dari beberapa hal berikut:
Kurangnya komunikasi yang jelas ? Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Tidak memberikan apresiasi atau umpan balik konstruktif ? Karyawan merasa tidak dihargai.
Mengambil keputusan secara tidak transparan ? Menciptakan ketidakpercayaan di tim.
Kurangnya visi dan strategi yang jelas ? Tim bekerja tanpa arah yang pasti.
Tidak peduli dengan kesejahteraan karyawan ? Karyawan mengalami burnout dan kehilangan motivasi.

2. Dampak Manajemen Buruk pada Karyawan Hebat
Karyawan yang memiliki keterampilan tinggi dan etos kerja baik sering kali mengalami hal berikut ketika menghadapi manajemen buruk:
Frustrasi dan kehilangan motivasi ? Mereka merasa upaya mereka tidak dihargai.
Kurangnya peluang berkembang ? Tidak ada ruang untuk meningkatkan keterampilan atau jenjang karier.
Beban kerja yang tidak seimbang ? Karyawan unggul sering kali dipaksa menanggung lebih banyak pekerjaan.
Resign dari perusahaan ? Banyak karyawan hebat akhirnya memilih mencari tempat kerja yang lebih baik.

3. Siapa yang Harus Berubah?
Jawabannya tergantung pada situasi. Berikut dua sudut pandang:

A. Manajemen Harus Berubah
Jika perusahaan ingin berkembang, kepemimpinan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan karyawan mereka. Manajer yang buruk seharusnya:
Meningkatkan keterampilan kepemimpinan melalui pelatihan dan mentoring.
Belajar mendengarkan dan memahami karyawan serta memberikan feedback yang konstruktif.
Menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan transparan.
Menyesuaikan ekspektasi dengan realitas kerja, sehingga tidak membebani karyawan.

B. Karyawan Harus Beradaptasi?
Dalam beberapa kasus, karyawan bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk bertahan dalam lingkungan kerja yang sulit:
Menyesuaikan ekspektasi ? Tidak semua atasan bisa sempurna, jadi fokuslah pada cara terbaik untuk bekerja dalam kondisi yang ada.
Meningkatkan keterampilan komunikasi ? Berani menyampaikan ide atau keberatan dengan cara yang diplomatis.
Mencari mentor atau jaringan di dalam perusahaan untuk mendapatkan dukungan.
Menentukan batasan pribadi agar tidak terbebani secara mental dan emosional.
Jika lingkungan kerja sudah terlalu toxic, mempertimbangkan opsi lain seperti pindah ke tim lain atau bahkan mencari pekerjaan baru.

4. Kesimpulan: Haruskah Karyawan Hebat Selalu Beradaptasi?
Tidak selalu. Sebuah perusahaan yang baik seharusnya mendukung pertumbuhan karyawannya. Jika manajemen buruk terus-menerus menghambat karyawan tanpa perubahan berarti, maka yang paling mungkin terjadi adalah karyawan hebat akan pergi, sementara yang biasa-biasa saja tetap bertahan.
Jika perusahaan ingin mempertahankan talenta terbaik, perubahan harus dimulai dari atas, bukan sebaliknya. Namun, bagi karyawan, penting juga untuk memahami batasan dan mengambil keputusan terbaik untuk diri sendiri.

Apakah kamu pernah mengalami situasi seperti ini di tempat kerja? Bagaimana cara kamu mengatasinya?



Baca selengkapnya

Tuesday, April 22, 2025

Strategi Mencari Kerja di Era Digital

Bagaimana strategi mencari kerja di Era Digital saat ini?

Di era digital, mencari pekerjaan bukan hanya soal mengirim lamaran, tetapi juga membangun personal branding dan memanfaatkan teknologi. Berikut beberapa strategi efektif untuk mendapatkan pekerjaan impian:

1. Optimalkan Profil di Platform Profesional.
Gunakan LinkedIn atau platform sejenis untuk membangun profil profesional yang menarik. Pastikan CV digitalmu selalu terupdate, lengkap dengan pengalaman kerja, keterampilan, dan portofolio.

2. Manfaatkan Situs Job Portal.
Gunakan situs seperti Jobstreet, LinkedIn Jobs, Glints, atau Kalibrr untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlianmu. Aktifkan notifikasi agar tidak ketinggalan peluang baru.

3. Bangun Personal Branding di Media Sosial.
Bagikan insight, pengalaman, atau proyek yang pernah kamu kerjakan di media sosial seperti LinkedIn, Twitter, atau Instagram. Ini bisa meningkatkan kredibilitas dan menarik perhatian perekrut.

4. Kembangkan Keterampilan Digital.
Perusahaan kini mencari kandidat yang memiliki keterampilan digital seperti analisis data, digital marketing, atau coding. Manfaatkan kursus online gratis seperti Coursera, Udemy, atau Google Career Certificates untuk menambah skill.

5. Perluas Jaringan atau Networking.
Bergabunglah dengan komunitas profesional dan hadiri webinar atau workshop industri. Banyak peluang kerja datang dari referensi dan rekomendasi dalam jaringan yang luas.

6. Sesuaikan CV dan Lamaran dengan Pekerjaan yang Dilamar.
Jangan kirimkan CV yang sama ke semua lowongan. Sesuaikan pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan perusahaan agar lebih menarik bagi perekrut.

7. Persiapkan Diri untuk Wawancara Online.
Saat ini, banyak wawancara dilakukan secara virtual. Pastikan koneksi internet stabil, gunakan pakaian profesional, dan latih jawaban untuk pertanyaan umum agar lebih percaya diri.

Dengan strategi yang tepat dan pemanfaatan teknologi, peluang mendapatkan pekerjaan di era digital semakin besar. Tetap aktif, terus belajar, dan jangan menyerah dalam prosesnya. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Sistem Kekeluargaan di Kantor? Emang Penting?


Sistem Kekeluargaan di Kantor? Emang Penting?

Dalam dunia kerja, istilah "sistem kekeluargaan" sering digunakan untuk menggambarkan lingkungan kerja yang akrab, penuh kebersamaan, dan saling mendukung. Banyak perusahaan membanggakan budaya kekeluargaan sebagai nilai utama mereka. Tapi, apakah sistem ini benar-benar membawa manfaat, atau justru berpotensi menimbulkan masalah?

1. Apa Itu Sistem Kekeluargaan di Kantor?
Sistem kekeluargaan di tempat kerja merujuk pada hubungan kerja yang erat, di mana karyawan diperlakukan seperti bagian dari sebuah keluarga besar. Ini bisa berarti:

- Hubungan kerja yang lebih santai dan tidak terlalu kaku.
- Atasan dan bawahan memiliki komunikasi yang terbuka.
- Karyawan saling mendukung di luar urusan pekerjaan.
- Keputusan perusahaan sering melibatkan aspek emosional dan hubungan personal.

2. Keuntungan Sistem Kekeluargaan di Kantor
Tidak bisa dipungkiri, sistem ini memiliki beberapa manfaat, seperti:
? Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Karyawan yang merasa dihargai dan diperlakukan seperti keluarga cenderung lebih loyal dan jarang berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.
? Lingkungan Kerja yang Lebih Nyaman
Adanya rasa kekeluargaan menciptakan suasana kerja yang lebih hangat dan minim tekanan, sehingga karyawan bisa lebih betah dan nyaman dalam bekerja.
? Komunikasi yang Lebih Terbuka
Karyawan tidak takut untuk menyampaikan pendapat mereka karena hubungan kerja yang lebih cair dan tidak terlalu formal.
? Saling Mendukung dalam Kesulitan
Sistem kekeluargaan memungkinkan karyawan untuk saling membantu, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, menciptakan rasa solidaritas yang tinggi.

3. Dampak Negatif Sistem Kekeluargaan di Kantor
Namun, meskipun terlihat positif, sistem ini juga bisa menimbulkan sejumlah masalah serius jika tidak dikelola dengan baik.
? Sulit Membedakan Profesionalisme dan Personal
Ketika hubungan terlalu personal, keputusan yang seharusnya berbasis kinerja bisa dipengaruhi oleh kedekatan emosional. Misalnya, seseorang dipromosikan bukan karena kompetensi, tetapi karena kedekatannya dengan atasan.
? Sulit Memberikan Kritik atau Teguran
Dalam budaya kekeluargaan, memberikan teguran kepada rekan kerja atau bawahan bisa menjadi sulit karena takut merusak hubungan yang sudah terjalin akrab. Akibatnya, kesalahan bisa dibiarkan berlarut-larut.
? Beban Kerja Tidak Seimbang
Ada kecenderungan untuk meminta bantuan lebih kepada karyawan tertentu dengan alasan "sudah seperti keluarga," tanpa memberikan kompensasi yang sesuai.
? Potensi Nepotisme dan Ketidakadilan
Ketika sebuah perusahaan lebih mementingkan hubungan daripada meritokrasi (kinerja dan kompetensi), keputusan bisa menjadi tidak objektif. Orang-orang yang lebih dekat dengan manajemen mungkin mendapatkan lebih banyak peluang dibandingkan mereka yang lebih kompeten.
? Eksploitasi Terselubung
Beberapa perusahaan menggunakan istilah "kekeluargaan" sebagai alasan untuk menuntut loyalitas berlebihan, misalnya:
Meminta karyawan bekerja lembur tanpa bayaran tambahan.
Mengabaikan hak karyawan dengan alasan "demi kepentingan bersama."
Menekan karyawan untuk tidak mengajukan keluhan karena "kita ini keluarga."

4. Apakah Sistem Kekeluargaan Benar-Benar Penting?
Jawabannya: tergantung pada bagaimana sistem ini diterapkan.
Jika diterapkan dengan sehat, di mana hubungan kerja tetap profesional tetapi tetap ada rasa peduli dan empati, sistem kekeluargaan bisa menjadi budaya positif yang meningkatkan loyalitas dan kebersamaan.
Namun, jika disalahgunakan, bisa berubah menjadi alat eksploitasi yang merugikan karyawan dan menghambat profesionalisme di tempat kerja.

5. Alternatif yang Lebih Baik: Budaya Kerja Profesional dengan Sentuhan Humanis
Daripada hanya mengandalkan sistem kekeluargaan, perusahaan sebaiknya membangun budaya kerja yang profesional tetapi tetap humanis, seperti:
Menerapkan komunikasi terbuka tanpa bias personal.
Memberikan penghargaan dan promosi berdasarkan kinerja, bukan kedekatan.
Memastikan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
Menghargai batasan profesionalisme agar tidak ada eksploitasi terselubung.

Kesimpulan
Sistem kekeluargaan di kantor memang bisa membawa manfaat, tetapi harus diterapkan dengan hati-hati. Jika hanya dijadikan alasan untuk menekan karyawan atau menghindari profesionalisme, maka sistem ini justru akan menjadi bumerang bagi perusahaan. Jadi, bukan masalah "kekeluargaan" atau tidak, tetapi bagaimana perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat, adil, dan profesional.

Bagaimana dengan tempat kerja kamu? Apakah sistem kekeluargaan di kantor terasa positif atau justru menghambat profesionalisme?

Baca selengkapnya

Monday, April 21, 2025

Perbedaan Budaya Kerja di Startup vs Korporat

Pilih kerja di Startup atau Korporat? Bekerja di startup dan korporat memiliki kelebihan serta tantangan masing-masing. Memilih lingkungan kerja yang sesuai bisa berdampak besar pada karier dan pengembangan diri. Berikut beberapa perbedaannya:

1. Struktur dan Budaya Kerja.
Startup: Struktur lebih fleksibel, hierarki minim, dan budaya kerja cenderung santai. Ide dan inovasi sangat dihargai. Korporat: Struktur lebih jelas dengan jenjang karier yang teratur. Ada aturan ketat dan birokrasi dalam pengambilan keputusan.

2. Lingkup Pekerjaan.
Startup: Sering kali karyawan harus mengerjakan berbagai tugas di luar job desk utama karena keterbatasan tim. Korporat: Pekerjaan lebih terstruktur dan spesifik sesuai dengan posisi yang diemban.

3. Stabilitas dan Keamanan Kerja.
Startup: Risiko tinggi karena masih dalam tahap berkembang, tetapi memberikan kesempatan besar untuk belajar dan berkembang pesat. Korporat: Lebih stabil dengan sistem yang sudah mapan, meskipun perubahan bisa terjadi tetapi tidak secepat di startup.

4. Gaji dan Benefit.
Startup: Gaji awal mungkin lebih kecil, tetapi ada peluang mendapatkan equity (saham) dan kenaikan cepat jika perusahaan berkembang. Korporat: Gaji lebih stabil dengan berbagai tunjangan seperti asuransi, bonus tahunan, dan fasilitas lainnya.

5. Work-Life Balance.
Startup: Bisa lebih fleksibel, tetapi sering kali tuntutan kerja lebih tinggi karena target yang agresif. Korporat: Cenderung memiliki jam kerja yang lebih teratur dengan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Jadi Mana yang Lebih Baik? Jika kamu suka tantangan, fleksibilitas, dan ingin berkembang cepat, startup bisa menjadi pilihan. Jika kamu lebih mengutamakan stabilitas, jenjang karier yang jelas, dan benefit, maka korporat lebih cocok.

Pilihlah lingkungan kerja yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan kariermu. Semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya