Kemarin saya dapat beberapa pelajaran berharga dari sedikit perbincangan dengan teman yang pernah lama tinggal di luar negeri. Di Indonesia adalah negara demokrasi, demokrasi itu bagus tetapi memang ada sedikit kelemahan, anda memang diharuskan untuk bekerja di dalam suatu badan pemerintahan di mana di dalamnya anda bekerja dengan orang-orang yang menjadi musuh anda (anggota partai lain).
Di setiap saatnya anda bekerja dengan orang yang menunggu jatuhnya anda, yang selalu mencari celah untuk menjatuhkan anda walaupun di depan terlihat seperti teman sekerja anda, di saat anda lengah memperlihatkan kelemahan anda maka disitulah anda akan melihat banyak orang memojokan anda.
Banyak orang mencari muka untuk mendapatkan kekuasaan, sikut-sikutan demi kepentingan pribadi dan mengabaikan kerugian yang dialami oleh orang lain. Sudah rahasia umum bahwa manusia memiliki sifat yang serakah, mau menang sendiri dan senang untuk menindas orang lain. Tapi kita juga harus ingat, bahwa kita dikaruniakan pula oleh Tuhan hati yang tulus, yang dapat mengasihi, yang dapat berduka dan dapat bersimpati terhadap orang lain.
Sekarang itu semua tergantung anda, siapa anda adalah tergantung apa yang anda pikirkan dan lakukan saat ini. Ketika anda memilih orang lain untuk mempin negara anda dan orang lain ternyata yang telah terpilih secara sportif, hal terbaik yang harus anda lakukan adalah mendukungnya dengan sepenuh hati. Karena percayalah bagaimanapun juga pemimpin anda adalah pilihan Tuhan apabila demokrasi telah dijalankan dengan sportif, baik dan benar.
Memang sudah sepatutnya kita mengawasi pemimpin kita dan berwaspada, adapun kritik dan opini kita wajib kita lontarkan kepada sang pemimpin kita namun harus juga dengan hati yang tulus. Karena kritik tanpa solusi adalah salah satu bentuk penghancuran akibat keirian hati, namun kritik dengan solusi adalah salah satu bentu opini yang tulus yang bersifat membangun.
Jadi, apabila kita sudah memiliki pemimpin negara yang terpilih secara demokrasi yang baik dan benar, maka kewajiban kita adalah mendukung dan memberikan dia kesempatan untuk melakukan kewajibannya. Karena tidak gampang untuk menjadi seorang pemimpin. Karena menahan keinginan pribadi akan bisa lebih mendorong agar keinginan bersama tercapai, namun keserakahan pribadi akan menghambat tercapainya keinginan bersama. So.. sekarang semua tergantung anda, dimanakah anda saat ini berdiri?
#JAF
Bagikan
Pemimpin dan Dipimpin
4/
5
Oleh
Unknown
Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)