Sunday, September 20, 2015

Gabriel vs Koscielny

Tadi malam adalah malam yang cukup kelabu untuk para fans Arsenal karena the Gunners harus takluk oleh Chelsea dengan 9 pemain dan skor telak 2-0, setelah Gabriel diusir di akhir babak pertama dan Cazorla kartu kuning kedua di menit 80an. Aktor utama dibalik mimpi buruk yang terjadi tadi malam tidak lain adalah pemain lama, ya siapa lagi, dialah Diego Costa !

Pemain ini awalnya terlibat masalah dengan Koscielny dan sempat mendorong Koscielny. Lalu Gabriel yang berusaha melerai malah terlibat percekcokan dan bertengkar dengan Costa akhirnya menerima kartu merah. Namun saya tidak sepenuhnya menyalahkan wasit dan bagi saya tingkah provokasi Costa diatas lapangan hanyalah sebuah lagu lama dan saya tidak akan membahas masalah tersebut lebih dalam pada artikel kali ini, karena yang akan saya bahas adalah sikap Gabriel dibandingkan dengan sikap Koscielny.

Siapa yang tidak mengenal Laurent Koscielny? tukang jegal nomor satu di klub London Utara tersebut. Saya jadi ingat ketika Koscielny masih awal-awal membela Arsenal, mirip dengan Gabriel, terlihat tenang namun bila sudah terpancing emosi, wuihhh tekel nya maut.. bahkan di masa awal-awal membela Arsenal, Koscielny sering sekali mendapatkan kartu merah akibat tekel yang begitu keras, belum lagi jumlah pelanggarannya di kotak pinalti timnya sendiri.

Namun sikap yang berbeda saya lihat pada diri Koscielny tadi malam, mungkin juga pengaruh jam terbang yang tinggi dan faktor usia yang tidak lagi muda, sehingga dia tidak terpancing provokasi Costa, lebih mementingkan kebutuhan tim daripada ego pribadi. Hal ini lah yang menjadi pembeda antara pemain baru dan pemain yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi.

Karena sikap lawan yang cenderung provokasi di sepak bola tentu akan sering kita jumpai dari satu tim ke tim yang lainnya dan tidak akan pernah ada habisnya, oleh sebab itu lebih bijak bila seoranh pemain mengutamakan kepentingan bersama daripada ego pribadi, soalnya bila dapet kartu merah dan permainan tidak imbang, yang rugi kan tim sendiri.

Tapi saya percaya, melihat kemampuan yang dimiliki Gabriel, dia akan bisa menjadi salah satu pemain kunci Arsenal di masa depan. Dengan menambah jam terbangnya, saya yakin pemain yang bernama lengkap Gabriel Paulista ini akan belajar dari kesalahannya dan menjadi pemain yang lebih matang, untuk menjadi pengganti nantinya bagi Mertesacker dan Koscielny yang tidak lagi muda.

Yah, yang lalu biarlah berlalu. Yuks semangat lagi, musim baru dimulai, tantangan baru masih banyak menunggu didepan, masih banyak peluang di EPL yang harus di kejar. Semangat Gunners ! COYG ! :)

Sumber : Guardian

Bagikan

Jangan lewatkan

Gabriel vs Koscielny
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)