Pemuda adalah jiwa suatu bangsa, namun pemuda yang cerdas adalah masa depan bangsa. Seorang muda memang biasanya lebih kreatif, inovatif dan demokratis, tetapi di jaman sekarang ini jarang anak muda memiliki tiga hal tersebut sekaligus.
Mengutip kata bijak yang dipopulerkan oleh Leo Tolstoy yang berkata "Semua orang memikirkan untuk mengubah dunia dan tidak ada yang memikirkan mengubah dirinya sendiri". Benar juga ternyata, kata-kata tersebut mencerminkan generasi muda masa kini pada umumnya. Boomingnya media sosial menjadi suatu jembatan untuk menyampaikan opini secara blak-blakan, misalnya saja dengan memposting status atau gambar yang berupa meme.
Anak muda saat ini memang sangat demokratis, baik itu dalam mengawasi berbagai hal, misalnya saja politik, sosial atau masalah ekonomi. Idealis berpendapat boleh boleh saja, tetapi kritik tanpa solusi bukanlah cerminan dari seorang pemuda yang cerdas. Karena menyampaikan pendapat juga harus berbobot, tidak hanya asbun (asal bunyi). Mungkin hal ini bisa ditanggulangi dengan memperbaiki kebiasaan cepat berbicara namun lambat berpikir, menjadi cepat berpikir namun bijak dalam berbicara.
Tentu untuk bisa melakukan hal tersebut diperlukan kebesaran hati untuk mau mendengar masukan dari orang lain, mau memperluas wawasan dengan membaca atau menonton berita, mau belajar memahami dari berbagai sudut pandang dan tidak gengsi juga untuk belajar dari orang-orang yang ada di sekitar kita saat ini.
Sumber : Joshua Favian
Bagikan
Anak muda jangan cuma bisa kritik
4/
5
Oleh
Joshua Favian
Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)