Selasa, 04 Oktober 2011

Dilema Dalam Beribadah

   Perhatikan spanduk pada gambar di atas gan, sebenarnya dari beberapa minggu yang lalu saya sudah mengetahui hal ini dari mulut ke mulut. Lalu ketika saya melintasi tempat ini saya pun mengambil gambar ini. Betapa herannya saya terhadap hal ini, dan saya sangat prihatin atas larangan warga sekitar terhadap suatu agama tertentu untuk melaksanakan ibadah. 
   Isi dari spanduk tersebut yaitu "Kelurahan Kidul Dalem, menolak adanya kegiatan-kegiatan yang ada di Gereja Diaspora Jl. Gajahmada 18 Malang ini". Setelah saya bertanya-tanya kepada beberapa narasumber, hal ini terjadi karena beberapa hal, dan yang paling saya garis bawahi yaitu ketika waktu ibadah, jemaat Gereja yang membawa kendaraan dianggap membuat macet karena kekurangan lahan parkir, lalu yang selanjutnya karena kegiatan Gereja Diaspora dianggap mengganggu ketenangan warga, mungkin karena ribut atau lain sebagainya. What ???
   Tragis sungguh hal-hal yang seperti ini perlu terjadi, dan saya sangat sedih, hati saya pun berteriak menuntut untuk keadilan. Bila saya pikir-pikir lagi, (maaf sebelumnya) mayoritas agama Muslim yang berada di daerah situ pun bisa menjalankan ibadahnya, bahkan tiap tempat ibadah umat Muslim pun selalu mempunyai speaker maupun sound yang keras dan selalu berkumandang di waktu-waktu tertentu, dan tidak jarang juga waktu hari jum'at jamaah Islam yang hendak beribadah terkadang membuat macet jalan-jalan raya, tetapi it's ok lah, semua itu bisa dimaklumi, karena memang menjalankan Ibadah itu hak semua umat manusia, tetapi mengapa toleransi antar agama masih sangat kurang di sekitar kita?
   Saya tidak bisa berbuat banyak kecuali dengan berdoa dan mengeluarkan isi hati saya melalui tulisan ini, dan saya tidak bermaksud untuk offense kepada siapapun, namun memang ini lah kenyataan yang terjadi di sekitar kita. Bilamana anda adalah orang yang dewasa, sudah waktunya kita membuka mata hati untuk saling menghargai perbedaan yang ada diantara kita. Bila anda mau di hargai, cobalah untuk menghargai orang lain terlebih dahulu.


Source :: JAF


How is the quality of the content of this Blog?



Bagikan

Jangan lewatkan

Dilema Dalam Beribadah
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

8 comments

Tulis comments
avatar
Anonim
2 November 2011 pukul 14.04

wah, di Malang terjadi begini? Saya pikir Malang termasuk kota yang cukup toleran dengan pemeluk agama lain, ternyata kok ya ada yang beginian. Didoain aja deh, moga-moga ga merembet ke hal-hal yang tidak diinginkan.

Reply
avatar
2 November 2011 pukul 18.47

@Bang Anonim, iya gan semoga aja kedamaian selalu tercipta diantara para pemeluk agama, dan ga cuma di malang aja.. Hehehe.. Bangsa kita harus belajar untuk menjadi dewasa sebelum menjadi bangsa yang maju :)

Reply
avatar
Anonim
5 November 2011 pukul 10.08

Sangat disayangkan. Salam kenal. Saya orang semarang. Alhamdulillah di daerah saya toleransi amat sangat dijaga. Kalo anda tahu wilayah tempat tinggal saya. Saya tinggal dekat masjid,500 m dr rumah saya ada gereja katolik. dan 300 m dari gereja ada klenteng. Dan alhamdulillahnya kita bisa menjaga ketentraman.Yang paling membuat saya senang adalah setiap salah satu dr agama kami merayakanhari besar/ perayaa tertentu, kami tak segan2 membantu dan saling mensuport agar tetap terjaga silahturahmi.

Reply
avatar
7 November 2011 pukul 17.20

@Anonim : Terimakasih sebelumnya atas responnya, salam kenal juga. Super sekali yang anda rasakan, itu cukup membuat saya iri ^^, saya tau pasti rasanya indah sekali hidup bila kita berada ditengah-tengah suasana damai didalam perbedaan yang penuh warna. Hal seperti yang anda rasakan lah sebenarnya yang ingin dirasakan oleh semua orang, mungkin bila anda berkunjung kembali ke sini, anda bisa meninggalkan pesan cara bagaimana supaya semua orang bisa mengambil sikap seperti yang ada di lingkungan anda, karena itu lah tujuan awal kita, meski berbeda namun tetap satu. Terimakasih banyak :)

Reply
avatar
Anonim
25 Desember 2011 pukul 12.27

saya pendatang yg tinggal di malang karena kuliah di malang.

saya juga sempat kaget waktu lewat jalan ini dan melihat spanduk yg terpampang dgn angkuhnya menunjukkan penolakan secara frontal.

sekali melihat saya langsung merasa miris sekaligus kecewa. karena setahu saya orang malang cukup toleran dan memiliki sikap tenggang rasa yg cukup kuat.

entah karena pprovokasi atau apa, hal yg seharusnya gak ada ini muncul.. benar2 kecewa karena sangat tidak mencerminkan malang.. sangat tidak arema.

Reply
avatar
25 Desember 2011 pukul 12.59

@Anonim : Terimakasih atas komentarnya, kita tidak bisa berbuat banyak, perlu adanya kesadaran dari diri masing-masing pihak yang sudah terprovokasi. Kita hanya bisa berdoa, agar semboyan Arema yaitu "Salam Satu Jiwa" bisa menjadi benar-benar nyata, dan bukan hanya terucap di mulut.

Reply
avatar
19 Januari 2012 pukul 00.14

Menurut saya sih ini hanya masalah suka atau tidak suka. Setahu saya dalam al'quran tidak ada istilah toleransi dengan agama lain, jadi ya wajar saja. Kalau kita hampir setiap hari mengelus dada dengan teriakan-teriakan dari corong masjid atau mushola mereka itu dikarenakan kita selalu maklum sama mereka. Bagi kita semua non muslim cuma punya satu ungkapan, "SING WARAS NGALAH". Kalau gak ngalah ya ikut gak waras, dan kalau gak waras semua mau jadi apa indonesia ini?

Reply

Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)