Puncak B29 - Explore Lumajang - Menjelajahi Negeri di Atas Awan
Hello Travel Lovers ! Kali ini saya ingin berbagi pengalaman ketika traveling ke salah satu destinasi wisata ke tinggian di daerah Lumajang yang sudah cukup terkenal, yaitu Puncak B29. Nama tempat yang satu ini memang cukup unik, namun ternyata memiliki arti lho, jadi B itu maksudnya bukit dan 29 itu adalah singkatan dari ketinggian 2900 mdpl. Jadi Puncak B29 memiliki arti yaitu bukit yang memiliki ketinggian 2900 meter diatas permukaan laut, begitu ternyata.. Hehehe.
Ternyata menuju ke lokasi ini tidaklah gampang, karena kita akan menemui jalan yang selalu menanjak dan tidak semua tipe motor bisa untuk mencapai ke puncak. Oleh sebab itu motor jenis matic dilarang untuk naik sampai puncak juga untuk menghindari kecelakaan atau motor mogok di jalan. Motor yang saya gunakan adalah motor bebek, itu saja sudah setengah mati rasanya motornya supaya bisa sampe puncak, kudu maksa banget.. Hahaha.. Apalagi di perjalanan, saya beberapa kali menemui pengendara yang nekat menggunakan motor matic naik ke puncak mengalami mogok mesin, ataupun jatuh karena tidak kuat menanjak. Saya sarankan teman-teman traveler kalau mau ke lokasi ini tidak menggunakan motor matic, karena akan menimbulkan bahaya tidak saat naik namun juga saat turun, karena kemungkinan rem blong atau istilah orang lokal rem ngeslong itu akan lebih besar terjadi, apalagi motor matic hanya memiliki satu rem saja. Namun jangan khawatir, disini banyak tersedia jasa ojek juga kok untuk sampai ke puncak, namun tarifnya ya lumayan mahal menurutku, untuk satu orang dikenakan tarif tiga puluh ribu sampai dengan lima puluh ribu rupiah, nah tergantung kalian pinter-pinter nawar aja.
Ada cerita unik nih ketika aku masuk ke area B29, ada seorang tukang ojek yang nawarin jasa mereka. Karena aku saat itu tidak dalam posisi yang terburu buru dan ingin menikmati perjalanan, aku menolak dengan halus jasa tukang ojek tersebut, lagi pula aku yakins saat itu motor bebeku ini bisa sampai ke puncak karena sudah teruji beberapa kali, walau kadang harus dengan susah payah.. Hahahaha. Namun sang tukang ojek tidak menyerah, dia mengikuti saya terus dari belakang dan terus menawarkan jasanya. Sesekali ketika motorku mulai panas dan harus berhenti sebentar, ekspresi tukang ojek ini kaya ngeselin banget, seakan akan ngece banget dan terus mempengaruhi aku supaya pakai ojek aja. Ekspresinya dan gaya ngomongnya itu lho yang seakan akan mengintimidasi aku dengan menganggap "kamu ga akan bisa", "motor kamu ga akan sampai", "sudah nyerah aja". Namun semakin dia puas banget liat posisi aku yang lemah, namun aku harus jujur berkata bahwa hari itu dia salah ketemu kustomer, karena aku bukan orang yang mudah menyerah, semua intimidasi dia itu malah menjadi motivasi aku untuk harus bisa sampai ke puncak tanpa menggunakan jasa yang dia tawarkan.
Jarak rest area pertama dengan puncak kurang lebih tiga puluh sampai dengan empat puluh menit perjalanan, ketika aku sudah menempuh kurang lebih dua puluh menit perjalanan, ada jalan yang menanjak banget dan karena motor rasanya sudah hampir tidak mampu naik ke atas, jadi aku harus turun dan mendorong motorku. Walaupun sudah sangat dekat, aku hampir menyerah rasanya, dengan tukang ojek yang terus mengikuti dan terus memberikan sugesti saat itu akhirnya aku bertanya lagi dengan mas mas tukang ojek tersebut berapa tarifnya kalau udah deket begini. Gilanya, dia tidak menurunkan tarif ojeknya saat itu walaupun sudah sangat dekat banget jarak antara posisi aku saat itu dengan puncak, dia tetap ngotot memberikan tarif sama dengan start dari rest area awal tadi, sedangkan aku menawar setengah harga karena perjalanan tidak lebih sepuluh menit lagi sampai di puncak kok. Hal inilah yang memacu aku dan membakar semangatku untuk meneruskan perjalanan dengan seluruh sisa tenaga yang aku punya. Lalu akhirnya sampailah aku di puncak B29, puas banget rasanya dan mas ojek tadi akhirnya langsung balik turun tanpa mendapatkan apa apa. Andaikan saja dia menerima tawaran terakhirku tadi, setidaknya dia tidak balik dengan percuma.. Hehehe.
Ketika aku sampai di puncak, ternyata aku sedikit terlambat karena awan sudah mulai hilang, karena biasanya di pagi hari tempat ini diselimuti awan. Nah itu sebabnya tempat ini sering disebut negeri di atas awan, karena kamu bisa melihat pemandangan Bromo yang diselimuti awan. Namun hal tersebut tidak mengurangi kecantikan tempat ini, bagiku tempat ini benar benar mempesona dengan pemandangan alamnya yang luar biasa. Ada tips lagi nih, bagi kalian yang ingin liburan kesini saya sarankan bila ingin buang air kecil lebih baik di rest area pertama atau kedua saja, karena toilet di puncak ini mahalnya bukan main, karena saat itu aku cuma buang air kecil dikenakan tarif sebesar lima belas ribu rupiah. Ga tau juga sih itu tarif resmi atau engga, tapi bagiku itu adalah tarif toilet termahal yang pernah aku pakai walaupun dengan fasilitas yang seadanya.. wkwkwk..
Saat berada di puncak, selain kita bisa menikmati keindahan alam, disini juga terdapat warung warung yang jualan makanan juga dan toko kecil yang jualan souvenir seperti topi, syal, sarung tangan dan oleh-oleh lainnya. Oh iya satu tips lagi kalau kalian bepergian ke puncak B29, akan lebih baik apabila kalian pergi dan pulang melewati jalur Lumajang dan jangan lewat jalur ke arah Probolinggo, karena jalannya bener bener rusak parah. Aku berangkat saat itu lewat jalur Lumajang, lalu pulangnya pikirku ambil jalur alternatif lewat jalan ke arah Probolinggo, ternyata kena jebakan betmen.. Hahaha. Selain jalannya berbatu dan rusak parah, jalur ini juga sepi banget.
Sekian dulu ulasan saya tentang puncak B29 yah, semoga bermanfaat bagi kalian dan bisa menambah referensi liburan kamu. Untuk ulasan lebih lengkapnya, kalian bisa simak video yang sudah saya upload di bawah ini, jangan lupa subscribe yah. Tetap ikuti ulasan-ulasan tempat wisata seru di blog ini, sampai jumpa di artikel selanjutnya yah. Have a nice day !
Sumber :