Senin, 07 September 2015

Wisata Kabut Asap

Wisata kabut asap, yah.. inilah yang menjadi beberapa cletukan meme dan status di media sosial dari beberapa warga lokal di pulau Kalimantan yang terkena dampak kabut asap. Setiap tahun di musim kemarau selalu saja kebakaran hutan menjadi masalah utama di pulau Kalimantan dan terkadang juga terjadi di pulau lainnya.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, namun paling banyak terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Berbagai kepentingan pribadi menjadi alasan dan alasan yang paling sering ditemui adalah sebagai sarana untuk membuka lahan baru.

Saya sendiri menjalani masa kecil di Kalimantan dan sempat tinggal disana sekitar 15 tahun lebih. Kabut asap setiap tahun sudah menjadi hal yang biasa saya alami ketika musim kemarau, hal itu bisa berlangsung satu minggu, dua minggu, bahkan bisa sampai dua bulan.



Lucunya.. dahulu seringkali yang saya ketahui dari koran lokal, bahwa yang ditangkap selalu pelakunya, bukan otak ataupun perusahaan pemilik ijin tanah tersebut. Sungguh miris warga asli daerah tersebut mau untuk merusak lingkungannya tersebut hanya demi uang, pelaku ditangkap, lalu lahan terbakar akan dikelola oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, mengapa seringkali hutan dibakar? Hal ini terjadi karena dengan membakar hutan akan mengurangi beban biaya yang keluar, seperti bayar orang untuk nebang pohon, bayar alat berat untuk mengangkut, belum lagi menghabiskan waktu berhari-hari yang juga otomatis beban biaya bertambah karena menggaji orang perharinya. Sekarang bandingkan, dengan menyuruh satu orang membakar hutan saja berapa keuntungan yang didapatkan perusahaan? cuma bayar satu orang, cepat dan praktis. Manusiawi? TIDAK! Dampak negatif yang luar biasa kita rasakan dari tahun ketahun ini bagaikan lingkaran setan, selain merusak lingkungan, hal ini juga dapat merusak habitat hewan dan terutama lagi yaitu kesehatan kita sendiri, mengingat Kalimantan adalah paru-paru Indonesia dan juga paru-paru dunia.

Yah semoga saja pemerintah yang baru bisa memberi kebijakan yang lebih tegas dan baik. Contohnya saja, dengan mengawasi pengelolaan hutan pasca kebakaran, atau mencabut ijin perusahaan yang terbukti terlibat dalam pembakaran hutan, atau yang lebih ekstrim lagi dengan melarang pengelolaan area pasca kebaran hutan minimal sepuluh tahun.. biar kapok.. hahaha..

Ya sudah begitu dulu lah, semoga aja kedepannya negara kita bisa lebih baik lagi dalam segala kebijakannya dan terlebih dalam pengawasannya. Amin.

Sumber : Pengalaman Pribadi

Bagikan

Jangan lewatkan

Wisata Kabut Asap
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 comments:

Tulis comments
avatar
14 November 2015 pukul 22.38

Ok, saya akan mengunjungi artikel terkait yang telah anda sebutkan tadi. Terimakasih atas kunjungannya.

Reply

Silahkan tulis komentar anda dengan cerdas, sopan dan mudah dipahami. Terimakasih :)